Bagian 17

73 11 15
                                    

Setelah melewati hampir 30 menit perjalanan yang menyiksa batin Sehun, karna dirinya sekarang mendapat cold shoulder dari Jihan. Akhirnya mereka sampai di agensi namun masih dengan sifat dingin nya Jihan.

Keduanya keluar mobil dan berjalan menuju ruangan Bigboss dengan posisi Jihan yang berjalan lebih dulu meninggalkan Sehun di belakang.

Tadinya, Jihan berjalan di belakang Sehun. Namun anak itu terus berbicara tentang ketidak-bolehan Jihan yang dekat dengan Jongin. Membuat sang translator itu lelah dan berjalan lebih dulu.

Sehun hanya bisa mendengus lemah, pasrah dengan kelakuan translator kesayangan nya itu. Dia tidak tahu lagi harus dengan apa dia menunjukkan bahwa dia tidak suka Jihan bersama Jongin, dia benci merasakan cemburu, bahkan dia benci dirinya yang tidak bisa melakukan apapun akan hal itu.

"Sehun, akhirnya kau datang juga." Ucapan sang Bigboss mencuri perhatian semua penghuni ruangan itu yang spontan langsung melihat kearah Sehun dan juga Jihan.

Sudah ada Jongin disana. Oh ada Jaehyun juga sebagai asisten dan ada manager Jongin, ada Jeno juga disana.

Jihan mengambil posisi berdiri di belakang, tepat sebelah Jaehyun.

Karna ruangan ini memiliki 5 sofa membuat Jihan dan Jaehyun yang tidak memiliki kepentingan hanya berdiri di bagian belakang.

"Oppa, sudah makan?" Jihan berbisik yang langsung dijawab anggukan oleh Jaehyun.

"Oke, karna semua sudah datang. Saya ingin memberitahu kalau jadwal pemutaran MV kalian akan dilangsungkan 2 minggu lagi. Dan MV kalian akan ada premier nya. Jadi nanti ada acara nonton bersama secara live. Tapi sebelumnya, seperti biasa akan ada sesi tanya jawab dengan wartawan. Saya sudah memanggil semua wartawan bagus di Korea dan seluruh negri." Bigboss berbicara dengan begitu bangga, kini tatapan nya di tunjukan kepada Sehun.

"Pertunangan kamu dan Lisa akan di umumkan di akhir sesi tanya jawab. Jadi dandan yang tampan ya, haha!" Bigboss tertawa begitu renyah.

Begitu renyag yang tanpa sadar ada suara retakan hati yang semakin menipis, jika saja bukan genggaman kuat di lengan mungkin saja Jihan sudah terkapar sekarang. Dia berterima kasih dengan oppa nya yang terus berbisik kata sabar dan menyemangati.

"Apa anda yakin? Ini comeback saya dengan Nini. Kalau ada berita ini bukan kah justru mengalihkan isu comeback kami?" Suara Sehun terdengar khawatir.

"Benar, bukan kah ini seharusnya kabar bahagia fans kami yang sudah lama menunggu kami kembali?" Itu Jongin yang berbicara.

Sang bigboss menggeleng, "Justru karna itu, berita kalian melakukan comeback bersama sudah menjadi bom besar, jadi sekalian kita berikan berita bahagia kepada mereka."

"Permisi, maaf mencela tapi sepertinya Jihan belum makan. Saya ingin mengantarnya ke kantin jika di perbolehkan." Jaehyun meminta ijin yang langsung dijawab anggukan oleh bigboss.

Setelah mendapat ijin, Jaehyun buru-buru menarik Jihan keluar dari ruangan tersebut.

Keduanya duduk berhadapan di salah satu meja kantin yang terpojok. Jaehyun sengaja mengambil tempat di ujung ruangan, supaya saat Jihan menangis tidak ada yang melihatnya.

Beberapa menit berlalu dengan diam, Jaehyun enggan mengangkat suaranya, enggan bertanya lebih jauh yang mana dia tahu alasan adiknya murung seperti ini.

Ia tahu, jika adik nya ingin bercerita, dia pasti bercerita tanpa di minta. Jaehyun hanya terus menggenggam tangan sang adik, mengusap nya seolah memberikan energi ekstra sabar dan terus menyemangati lewat usapan-usapan lembut di punggung tangan sang adik.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pabo-TranslatorWhere stories live. Discover now