"Op-oppa, di-dia siapa?" Entah mengapa Jihan tergagap, padahal dia sudah berusaha keras untuk bersikap tenang.
"Oh ya, Jihan, dia Lisa teman oppa disini. Lisa dia Jihan, adikku yang selalu ku bicarakan."
Jihan menundukkan kepalanya menyapa tentu saja dengan senyum kecil, berusaha setenang mungkin.
Berbeda dengan Jihan, Lisa justru melepaskan lengan Sehun untuk menghampiri sang lawan bicara lalu memeluknya sebelum Jihan bisa memproses semuanya.
"Ah, senang sekali akhirnya bertemu dengan mu. Jaehyun oppa sering sekali membicarakan mu. Sampai awalnya ku kira kau pacarnya." Kekeh Lisa sambil memukul lengan Jaehyun.
"Hei! Nini~!" Detik kemudian Lisa sudah memeluk Jongin yang berdiri di sebelah Jihan. "Kamu ngapain kesini juga?" Lisa bertanya setelah melepaskan diri dari Jongin.
"Ah, aku kesini untuk menjemput Jaehyun hyung." Ujar Jongin kikuk.
"Benarkah?! Sehun oppa bilang tidak bisa menjemput ku karna ada urusan, apakah ini urusan nya?!" Lisa menyilangkan tangan nya cemberut menatap bergantian antara Jongin dan Sehun yang sedari tadi hanya terdiam.
Jadi, Sehun benar-benar mengenal gadis ini. Dan mereka benar-benar ingin bertunangan? Pikir Jihan, ia meremas baju nya, merasa kesal dan juga kecewa yang menjadi satu.
"Ah, gimana kalau kita makan dulu.. Sudah waktunya makan siang." Jongin menyelamatkan suasana, terutama Sehun yang terlihat tidak nyaman.
"Baiklah aku juga ingin mengenal Jihan lebih dalam." Ujar Lisa dengan senyum tulusnya.
***
"Oppa coba dulu, ini kesukaan oppa, cepat aaa~!"
Sedari tadi, Lisa berusaha menyuapi semua hidangan ke mulut Sehun, memaksanya untuk memakan semua yang dia sodorkan kepada sang wira tersebut.
Meskipun lelaki tinggi itu menolak nya, tapi Lisa tidak kehabisan akal. Ia tekan kedua hidung Sehun dan membuat sang wira membuka mulutnya dengan terpaksa untuk menghirup semua udara.
Disaat itulah Lisa menyuapi nya dengan senyum puas.
Aneh nya, Sehun hanya diam dan tidak berkata apapun. Jika yang melakukan itu adalah Jeno oppa, Jihan sangat yakin kalau Jeno oppa tidak akan bisa melihat hari esok.
"Oppa, untuk sementara aku akan menyewakan rumah di dekat rumah Sehun. Tidak terlalu besar tapi cukup untuk oppa sendiri." Jihan menatap Jaehyun yang sedari tadi melihat kearah Sehun dan Lisa sama sepertinya tadi.
"A-ah? Tidak, aku akan tinggal bersama Nini." Ujar Jaehyun yang kini memfokuskan dirinya pada makanan di hadapan nya.
"Nini?"
Jihan melirik kearah Jongin meminta penjelasan.
"Iya, sudah ku putuskan untuk menjadikan hyung sebagai asisten pribadi ku. Dan hyung-nim akan tinggal bersama ku dirumah."
Baru saja Jihan ingin berucap terima kasih namun tertahan setelah mendengar suara batuk-keselek dari Sehun.
Buru-buru Jihan mengambil gelas yang sudah ia isi air untuk di berikan kepada Sehun.
Namun, niatnya di urungkan saat melihat Lisa yang sudah lebih dulu menyodorkan segelas air sambil menepuk punggung Sehun pelan.
"Pelan pelan oppa makan nya~!" Ujar Lisa dengan khawatirnya.
Setelah memastikan Sehun baik-baik saja, Jihan kembali fokus pada Jongin.
"Benarkah? Terima kasih banyak, Ni. Aku berhutang banyak padamu." Ujar Jihan sambil menggenggam tangan Jongin.
Sehun yang melihat, dengan sengaja ia meletakkan gelas dengan sedikit kencang memberikan efek suara "TAK" dan berhasil mendapat perhatian dari semua orang yang duduk disana.
"Jaehyun hyung, kau bisa tinggal di rumah ku dan aku akan memberikan supir untuk mengantar mu kerumah Jongin. Tidak perlu kau tinggal disana." Ada nada permohonan di dalam suara tegas Sehun.
"Benar oppa! Kita bisa sering bertemu dan pasti sangat senang jika kita mengobrol bersama di sebelum tidur di balkon rumah Sehun. Kau pasti senang, karna pemandangan malam di balkon rumah Sehun sangat indah dan bagus!" Lisa begitu antusias bercerita seolah sedang menceritakan ceritanya sendiri.
"Kamu akan tinggal dirumah Sehun?" Kali ini Jaehyun angkat bicara setelah diam begitu lama.
Lisa mengangguk cepat dan bercerita bagaimana rumah Sehun adalah rumah kedua baginya. Lisa terus menceritakan bagaimana tidak sabarnya dia untuk menghabiskan waktu bersama Sehun, calon tunangan nya. Juga tak lupa rencana-rencana pernikahan yang di impikan Lisa bersama Sehun nantinya.
Menyisakan Jihan yang terus saja menunduk pasrah.
Siapa dia memang bisa mengalahkan Lisa yang begitu cantik?
Jihan berpikir jika hubungan nya dengan Sehun sudah berakhir tanpa adanya permulaan.
***
HAPPY READING GUYS!! KABAR BURUK, SEPERTINYA CERITA INI AKAN MAKIN PANJANG ENTAH SAMPAI KAPAN. SAYA HARAP KALIAN TIDAK BOSAN DAN JANGAN LUPA TEKAN BINTANG DAN TINGGALKAN KOMEN YANG BANYAK SUPAYA SAYA BISA SEMANGAT!! LOVE LOVE ❤❤❤
YOU ARE READING
Pabo-Translator
FanfictionSeorang gadis yang menjadi tulang punggung dari keluarga yang kacau dan berantakan harus mencari pekerjaan hanya dengan mengandalkan kepintaran dalam bahasa asing. Tanpa sengaja dia justru terjebak dengan seorang model muda yang tampan dan juga memi...