Bagian 12

86 11 6
                                    

"PANTAS SAJA KEMARIN DIA NATAPNYA SINIS BANGET!" Jerit Nini kesal setelah mendengar cerita Jihan ke-esokan paginya.

Pagi ini seperti biasa Nini dan Jihan pergi sarapan bersama sambil menunggu Sehun bersiap.

Sehun sedang pergi entah kemana meminta mereka untuk menunggu di gedung sampai dia kembali. Dan mereka sudah menunggu hampir 2jam.

"Ya maaf deh, abis aku gatau harus bawa nama siapa lagi. Kan gak mungkin juga aku bawa-bawa nama Jeno Oppa." Jihan nyengir tanpa dosa sambal menyeruput susu pisang nya.

"Lagian ngapain sih kalian main tarik ulur gini? Kalau suka yaudah sih jadian aja! Kalian tuh bukan anak abg yang main tarik ulur gini!" Gerutu Jongin.

"Gak usah bahas aku ah, aku udah cukup pusing ngadepin Sehun yang kaya gitu! Kapan kamu mau bilang ke Sehun soal masalah kamu?"

"Aku berniat untuk membiarkan masalah ini aja. Sehun gak perlu tahu keadaan Eomma. Lagipula sudah berlalu, sudah tidak penting lagi." Jongin berusaha yakin dengan ucapan nya meskipun begitu Jihan sama sekali tidak percaya sama sekali dengan ucapan nya itu.

"Tapi, Sehun berhak tahu—"

"Tahu apa?"

Suara seseorang memotong obrolan mereka.

"Kalian membicarakan apa?" Sehun dengan nyaman nya duduk di sebelah Jihan sambil tersenyum, lebih tepat nya menyengir, menghiraukan wajah terkejut translator nya itu.

"K—kau berbeda." Ucapan itu keluar begitu saja tanpa bisa di tahan oleh Jihan.

Sejak matanya memandang Sehun, Jihan tidak bisa mengontrol tubuhnya. Wajah nya terpaku, matanya membulat dan mulutnya mengaga melihat perubahan pada diri Sehun, lebih tepatnya rambutnya yang berbeda.

 Wajah nya terpaku, matanya membulat dan mulutnya mengaga melihat perubahan pada diri Sehun, lebih tepatnya rambutnya yang berbeda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sehun menyeringai melihat wajah Jihan yang terkejut, ekspresi yang di tunjukkan Jihan benar-benar tak ternilai. Setidaknya berada di salon selama kurang lebih 2 jam sangat setimpal dengan apa yang dia liat saat ini.

"Ini? Ah, aku mengecatnya tadi. Bagaimana?"

"B-bagus!" Jihan menyumpahi dirinya sendiri yang terlalu lemah dengan Sehun.

Rambut blonde nya benar-benar memukau, Jihan tidak tahu jika blonde sangat cocok dengan Sehun.

"Aku juga akan mewarnai rambutku, blonde."

Kepala Sehun dengan cepat menoleh kearah sang pembicara.

"Apa?"

"Iya, PD memintaku untuk mewarnai rambut jadi blonde untuk acara comeback nanti."

"Tidak!" Sehun agak menjerit.

Jongin memberikan pandangan bingung kepada Sehun.

"A-ah, maksudnya kamu tidak cocok blonde. Warna lain saja." Sehun mencoba menyantaikan suaranya.

Pabo-TranslatorWhere stories live. Discover now