Pertama

1.2K 23 1
                                    

"Bang Aldi, Bang Arighi buruann dongg entar Alana telat".
teriak Alana dari bawah dikarenakan kedua kakaknya itu sedari tadi tidak turun-turun. Alana Kanya Atmaja yaa sebut saja dia Alana. Gadis manis nan jutek berumur 16 tahun. Yup hari ini adalah hari pertama Alana di sekolah barunya, pasalnya Alana tidak betah di SMA lamanya jadi Ia meminta kedua orang tuanya untuk memindahkannya agar satu sekolah dengan Bang Aldi. Setelah lama menunggu dan berteriak-teriak, akhirnya kedua kakaknya itu siap dan mereka langsung berangkat ke sekolah. Terkecuali Bang Arighi karena Ia sudah kuliah semester 2.

"Bundaa Ayahh, Kita berangkat dulu yaa, udah jam segini soalnya, Alana takut telat", teriakan itu sontak mendapat gelengan dari Ibunda Alana, Masayu, bagaimana tidak, teriakan Alana memang maha dahsyat. Walaupun Alana judes dan ketus bak preman, tetap saja Ia sangat manja pada Masayu.
"Ih ampun ya Na, teriakan lo bikin telinga gue sakit tau gak", protes Aldi sambil memegang telinganya yang pengang itu.
"Ngga, Alana gak tau dan gamau tau".
"Tuhkan pagi-pagi udah rese deh".
"Malah berantem kan berdua, ayo salim buruan terus kita berangkat", lerai Arighi.
Arighi Putra Atmaja. Lelaki berumur 20 tahun itu memang sangat bijaksana, tak hanya itu Ia juga tampan dan sangat cerdas, wajar saja dulu saat SMA Ia memiliki fans yang sangat amat banyak, bahkan sampai sekarang.

Hari ini Arighi harus mengantarkan kedua adiknya ke sekolah terlebih dahulu baru Ia pergi ke kampus. Pasalnya motor Aldi sedang masuk bengkel.

Setelah sampai di SMA Cakrawala, Alana dan Aldi segera turun dan jalan menuju ruang kepala sekolah untuk mencari tahu kelas Alana.

tok tok tok

"Masuk", ucap Pak Yusuf selaku kepala sekolah.

"Halo pak, nama saya Alana Kanya Atmaja, pindahan dari SMA Bakti Karya, saya juga memiliki kakak kelas 12 bernama Aldi Rayvandi Atmaja". Kata Alana memperkenalkan diri.

"Oh iya, silakan duduk Alana, bapak carikan absen nama kamu dulu ya".

Setelah beberapa menit, akhirnya lelaki berkacamata itu menemukan kelas Alana.

"Akhirnya ketemu, Alana kamu kelas 11 MIPA 2, karena gurunya sudah masuk, Aldi tolong kamu antarkan adik kamu ya", kata Pak Yusuf.

Mereka pun berjalan di sepanjang koridor menuju kelas 11 MIPA 2. Bisa terbilang lumayan jauh dari ruangan kepala sekolah. Hingga Alana menyadari sesuatu.

"Bang kok pada ngeliatin gue kayak gitu sih, seragam gue ada yang salah ya?", tanya Alana.
pertanyaan Alana malah mendapat tawa dari Aldi.
"Seragam lo gaada yang salah Na, lo sih jalan sama gue, fans-fans gue pada mikirnya lo cewe gue", kata Aldi sambil menunjukkan senyumnya yang menurut Alana sangat menggelikan tapi mampu membuat para fans Aldi meleleh.

"Ngakunya sih fansnya banyak, tetep aja jomblo yee", cibir Alana kemudian berlari karena Ia tau kakaknya akan mengacak-acak rambutnya. Alana tidak suka itu.

"Heh awas ya lo!!", teriak Aldi lalu mengejar Alana.
sampai

Brukk

Sial gue nabrak siapa. Batin Alana.
Tubuhnya tinggi, Alana menabrak dadanya yang bidang.

"Jalan tuh pake mata", ucap lelaki itu, tatapannya lurus, nada bicaranya datar, sangat datar. Lalu lelaki itu pergi meninggalkan Alana yang masih mematung karena syok.

"Dasar cowok aneh". gumam Alana.

"Woii gila ya lo larinya cepet banget, kelas lo kelewat tau gak", Kata Aldi sambil memegang dadanya yang ngos ngosan.

Alana masih mematung.

"Woi Alanaa, malah bengong", teriak Aldi sambil melambai-lambaikan tangannya ke depan muka Alana.

"E-eh iya bang kenapa? oiya kelas Alana yang mana?", tanya Alana santai dengan muka tak berdosanya itu.

"Kelas lu kelewat malih, tadi gue udah bilang, pagi-pagi udah conge huh", ucap Aldi.

Lalu mereka berbalik arah menuju kelas Alana. Setelah Alana masuk ke dalam kelas, Aldi pun langsung berjalan menuju kelasnya.

"Anak-anak kita kedatangan murid baru, ayo perkenalkan diri kamu", ucap Bu Rosa.

"Hai semua, nama gue Alana Kanya Atmaja, kalian bisa panggil gue Alana, salam kenal semua", Ucap Alana sambil menunjukkan senyumnya yang manis.

"ALANA MANIS BANGET SIHH".
"ALANA BAGI ID LINE DONG".
"ALANA UDAH PUNYA PACAR BELOM? KALO BELOM SAMA AKU AJA YUK".
"YEU DIA MANA MAU SAMA MUKA KAYAK LU".
"ALANA CUANET CIH EMESH".
"OH TUHAN MANIS BANGET ALANA".
"BESOK JADI PACAR AKU YA ALANA".

ya kurang lebih begitulah teriakan teriakan dari teman teman lelaki Alana. Mereka belum tahu saja sifat Alana yang judes bak preman pasar.

"Alana kamu bisa duduk di samping Retta, Budi kamu pindah ke belakang ya samping Nanda", Perintah Bu Rosa. Alana pun langsung berjalan menuju tempat duduknya itu.

"Hai, nama gue Claretta, panggil aja gue Retta, salam kenal", Ucap Retta dengan sangat ramah. Ya Retta memang sangat ramah, tidak salah Ia terpilih menjadi Ketua OSIS SMA Cakrawala.
"Iyaa salam kenal juga", Ucap Alana seraya duduk di kursinya.

Setelah 45 menit, bel istirahat pun berbunyi.

"Ke kantin yuk Alana, gue kenalin sama temen-temen gue yang lain", Ajak Retta.
"Yukk", Jawab Alana dengan semangat, sebab Ia sangat lapar.

Mereka berdua pun gabung bersama 2 gadis yang sudah duduk di pojokan.

"Hai guys, di kelas gue ada murid baru nih, Alana ini yang rambutnya gelombang namanya Tara, dan yang pake kacamata namanya Milly, temen temen ini Alana, Alana ini temen temen", Ucap Retta dengan sumringah. Di tengah perbincangan mereka, mata Alana tertuju pada 5 lelaki yang sedang memasuki kantin. Ralat. Satu lelaki yang berjalan di tengah keempat temannya itu.

"Ret, cowok itu namanya siapa sih?", tanya Alana dengan suara yang pelan.
"Yang mana sihh?", Tanya Retta balik.
"Itu yang rambutnya hitam".
"Lima lima nya rambutnya hitam Alana". Kata Retta dengan wajah datarnya.
"Itu yang megang minuman kaleng", Kata Alana lebih spesifik.
"Oalah hahaha si manusia kulkas". Jawab Retta sambil tertawa.
"Hah? manusia kulkas? namanya manusia kulkas gitu?", Alana nampak bingung.
"Yaa bukan Alana, dia itu dijuluki manusia kulkas karena dingin banget, lo liat apa mukanya datar banget, gue aja ya jarang banget liat dia senyum, nama aslinya Arka Dirgantama, kelas 11 MIPA 1", Samber Tara.
"Naksir ya lo sama Arka?", Ceplos Milly asal.
"Ngaco lo mil, yakali gue naksir sama orang kayak dia", bantah Alana tidak terima.
"Terus kenapa lo tiba-tiba nanyain Arka?" Tanya Milly.
"Jadi tadi pagi gue lagi lari, terus gue ga sengaja tabrakan sama dia, terus dia cuma bilang 'jalan tuh pake mata' terus dia pergi dengan muka datarnya yang ngeselin itu", Jelas Alana kesal, sebab kalau boleh jujur Ia masih sangat kesal pada Arka.
"HAHAHAHAHAHHA", Ketawa ketiga temannya itu pecah.
"Muka dia emang selalu datar kali Alana, walaupun datar gitu tetep ganteng tauk, bayangin coba kalo dia senyum, haduu bisa meleleh gue", Kata Tara penuh kekaguman.
Seketika Mata Alana dan Arka bertemu.

Sial jantung gue. Batin Alana

Setelah menyadarinya Alana langsung memalingkan wajahnya ke arah teman-temannya.

                                * * * * * *

"Woi bro, lo tau gak katanya ada anak baru meunih geulis pisan", Kata Richard  sambil meraih bangku yang akan Ia duduki.

"Wuidih, namanya siapa?", Tanya Juna  penasaran.

"Kurang tau gue namanya", Kata Richard sambil menunjukkan cengirannya.

"Ga akurat ah lo ngasih infonya", cibir Bara.

Arka hanya diam dan menyimak pembicaraan teman temannya, Ia tau siapa yang mereka maksud. Perempuan yang menabraknya pagi tadi.

Bel masuk telah berbunyi, itu tandanya semua murid harus memasuki kelas mereka masing-masing.

"Yaelah bel, mana kelas gue pelajaran Pak Fik—
Pak Fiki, pelajaran Pak Fiki, Ayo Alana kita gaboleh telat, bisa mati, duluan yaa guys", Ucap Retta panik sambil menarik tangan Alana menuju kelas.
Dan beruntungnya mereka tidak telat.

Sungguh ini sangat membosankan. Hanya itu yang daritadi mengitari pikiran Alana. Ralat, Itu dan Arka, dua hal yang membuat Alana sangat pusing, kalau saja ini SMA lama Alana mungkin dia sudah bolos pelajaran.

ALANA & ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang