Ketiduran

367 11 0
                                    

Pagi itu Alana menjalankan rutinitasnya seperti biasa, bangun tidur lalu mandi lalu berangkat ke sekolah dan belajar seperti biasa.

"ALDII JELEKKK BURUANNN, GUE GAMAU TELAT" Teriak Alana dari bawah karena hari ini Ia akan berangkat bersama abangnya satu itu.

"IYE IYE BENTAR APE, ORANG GUE GANTENG GINI DIBILANG JELEK, MANA LU MANGGIL GUE GAPAKE KAK GAPAKE ABANG LAGI, dasar adek durhaka!!"

"UDAH IH AYO BERANGKATT!!"

"MAMAAA PAAPAA BANG IGHIII, ALANA BERANGKAT DULUU YA SAMA ABANG JELEK"

"ASSALAMUALAIKUM"

Dan Aldi hanya menatap adeknya itu dengan tatapan ingin membunuh.

"Gue. Gak. Jelek."

Sesampainya di sekolah, Alana langsung bergegas pergi menuju kelasnya, sampai sampai ada tangan yang menahannya.

"Ck. Lepasin" Titah Alana.

"Tutor hari ini di rumah gue jam 5"

"Ck, iya iya, yaudah lepasin".

Setelah itu lelaki itu pergi meninggalkan Alana sendirian di koridor sekolah.

Kalo bukan demi nilai gue ogah. batin Alana.

* * * * * * *

"Weeiss weeiss, si bos baru dateng aja nih, dari kemaren kemana aja? pacaran mulu lo sama si Alana". Goda Juna.

"Ciee ciee, iyadeh iya yang lagi kasmaran mah sabeb cabut, sabeb dateng jam berapa aja". Timpal Bara.

"Bacot" .

Hanya itu yang Arka katakan.

"Ehhh guysss, gimana kalo sore ini kita main basket?" Tanya Icat.

"Wihh mantul tuh setuju dong" Kata Juna sambil mengacungkan jempolnya.

"Gue gabisa" Intrupsi Arka.

"Whyy beb? whyyy?" Tanya Icat dramatis.

"Ada tutor"

"CIEEE!!! Iyaa iyaa yang mau pacaran mah iyaa"

"Gue ada tutor bangsat, bukan mau pacaran"

"Yaela mau pacaran aja mah bilang, gausah pake embel embel tutor, dede ngerti kok bang".

"Bacot anjing tai bangs—

Mereka terus berdebat sampai lupa bahwa Bu Rasti selaku guru matematika terkiller tengah berdiri di ambanh pintu kelas.

"Bagus Arka, lanjutkan terus perkataan mu itu"

"Eh si ibu"

"Bersihkan toilet sekarang!!! Awas kalo kamu berani berani ngintip toilet cewek, saya gaakan segan segan menambahkan hukuman kamu, cepat keluar dari kelas dan bersihkan toilet". Titah Bu Rasti.

Arka pun segera bangkit dari kursinya, sedangkan keempat temannya itu hanya tertawa disusuli tatapan dari Arka seperti Awas lo njing urusan kita belom selesai.

Dengan malas malasan, Arka berjalan menuju toilet. Kalau saja Icat, Juna, Gilang, dan Bara itu bukanlah sahabatnya, sudah pasti Arka akan menghabiskan mereka.

"Arka?"
Tiba tiba saja ada suara yang memecahkan keheningan di toilet.

"Ngapain lo?"

"Ya mau ke toilet lah, lo ngapain disini?"

"Ck, bego lo tuh sampe ke ubun ubun apa gimana sih? ini toilet cowo"

"HAH?! DEMI APA?!"

"Pea banget si lo"

ALANA & ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang