Salah paham (2)

383 17 0
                                    

Sabtu yang cerah ini, pagi pagi Alana sudah menyiram tanaman. Yup Alana memang sangat menyukai bunga bunga dan tanaman. Tak heran bila taman rumah Alana sangat indah, itu semua Ia yang mengurusnya.

"Arighii, Aldii, Alanaa, ayo sini nak, sarapannya udah jadi", Teriak Masayu.

"Sabar maa aldi lagi pupup", Sahut Aldi.

Alana pun langsung bergegas menuju ke meja makan sebab Ia sudah sangat lapar.
Keluarga Alana memang sangat harmonis, Mereka adalah kekuatan Alana.

"Eh Alana cantik udah selesai nyiram tanamannya?" Goda Masayu.

"Hahaha udah mah" Jawab Alana.

Mereka pun duduk sembari menunggu Aldi dan Arighi.

"Papa mana ma?" Tanya Alana.

"Papa ada meeting, tadi pagi jam 6 sudah berangkat". Ucap Masayu.

"Waduhhh enak banget ni makanan", Samber Aldi yang akhirnya turun ke meja makan.

"Eh Bang Aldi, ayo duduk, Bang Arighi mana?" Tanya Alana.

"Noh masih di kamarnya, paling bentar lagi juga turun", Ucap Aldi sambil mengambil piring dan juga nasi.

Mereka pun menyantap sarapan dengan lahap karena memang masakan Masayu sangat amat lezat.

Tak lama kemudia Arighi turun.

"Loh abang? kok rapi banget mau kemana?" Tanya Masayu.

"Ke kampus mah bentar abis itu mau ke mall sama Alana". Jawab Arighi.

"Na kamu selesai sarapan lansung mandi terus abis itu ikut abang ke kampus bentar baru kita ke mall", Ucap Arighi sambil meraih bangku meja makan.

"Siapp bangg", Ucap Alana penuh semangat.

Setelah Alana bersiap siap dan Arighi selesai sarapana. Mereka pun langsung pamit pergi.

"Maa Arighi sama Alana pergi dulu ya" pamit Arighi.

"Iyaa hati hati ya nak" jawab Masayu.

Bagaima dengan Aldi? oh jangan ditanya. Mungkin Ia akan menghabiskan hari ini dengan bermain PS.

* * * * * *

Saat sampai di kampusnya Arighi. Alana memilih untuk menunggu di mobil, pasalnya Arighi hanya turun untuk memberikan makalah kepada temannya.
Saat sedang menunggu tiba tiba saja Alana di kejutkan dengan hal yang Ia lihat.

Ken.  

Ken sedang jalan menuju mobilnya bersama seorang wanita yang kira kira berumur 19 tahun.
Apa mereka pacaran? Ken berpacaran dengan wanita yang lebih tua darinya? tidak tidak mungkin. Alana segera mengesampingkan pikiran itu. Tapi mengapa mereka terlihat sangat mesra?

Ah masa bodo.

Tak lama setelah itu Arighi kembali ke dalam mobil, mereka pun langsung pergi menuju mall.

* * * * * * *

Siang itu Arka sedang menemani Araya di Mall untuk membeli mainan, tentunya bersama baby sitter Araya, karna bilang tidak, Araya bisa bisa hilang di Mall.

"Kayak kenal" Gumam Arka yang sedang mengamati Alana bersama seorang cowok.

"Mesra banget, jalannya segala lendotan". Gumam Arka sewot tak sadar.

Arka bergidik ngeri tak nyangka seorang Alana yang judes bisa sangat mesra bersama cowok, apalagi cowok itu berperawakan dewasa, sepertinya sudah kuliah. Pikiran Arka langsung melayang kemana mana.

Gila makan es krim segala di suapin
batin Arka.

Sekarang Arka sudah tidak bisa tinggal diam. Ia geram melihat kemesraan Alana dan cowok itu, bukan apa apa Arka hanya takut hal yang tidak diinginkan terjadi pada Alana. Dengan cepat Arka menghampiri mereka dan menarik tangan Alana menjauh dari laki laki tersebut.

"E-eh eh apaansih lo lepasin gue gakk" ucap Alana sambil mencoba menepis tangan Arka.

"Na, gue tau lo depresi gara gara Ken, tapi ga gini juga, cowok kuliahan bukan pilihan yang tepat buat jadi pelarian Na, ayo sekarang mending lo gue anter pul—

"Apansi rka dia abang gue" Ucap Alana

"Astaga jiji banget lo manggilnya abang segala, Naa sadar Naa" Ucap Arka sok tau.

"Arka Dirgantama dia tuh kakak gue"

"Yaampun mainannya adek kakak-an ternyata, dengerin ya Na, kalo misalnya lu suka sama dia terus lu ngungkapin perasaaan lo ke dia tapi dia cuma nganggep lo adeknya gimaana? sakit kan Na, udah mending sekarang kita pulang gaada bantah—

"Dia kakak kandung gue Arka".

"Hah? apa? kakak kandung? Kok lo ga bilang daritadi sih Na?!!!!"

"Gimana gue mau bilang, lo aja ga kasih kesempatan gue buat ngomong"

"Duh sorry deh, bilangin juga ke abang lu sorry gue gatau". Ucap Arka

"Iyaa entar gue bilangin".

Lalu Arka pergi meninggalkan Alana, entahlah Alana hanya merasa SEDIKIT senang ternyata Arka bisa seperhatian itu walaupun tetap ada unsur menyebalkannya.

ALANA & ARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang