Part 18

1.3K 187 12
                                    

"Kau harus makan yang banyak..." Taehyung mengambilkan beberapa makanan ke piring Tzuyu, "Ini terlalu banyak, aku tidak mungkin menghabiskan semua." Protes Tzuyu.

"Tapi kau butuh energi lebih karena harus pulang pergi antara Jepang dan Korea." Jelas Taehyung, "Mana mungkin aku bisa menghabiskan semua makanan ini." Tzuyu memanyunkan bibirnya sebal.

"Ya sudah makan sebanyak sebisamu..." Jawab Taehyung, "Terus nanti akan banyak makanan sisah! oppa tahu kan kalau aku paling tidak suka melihat orang yang menyisahkan makanan hanya karena perutnya tidak sanggup lagi menerima. Itu sama saja kita membuang-buang makanan, padahal diluar sana masih banyak orang yang kelaparan dan membutuhkan makanan ini."

"Oke baiklah kalau gitu kita makan ini berdua saja... Jadi kita bisa menghabiskan bersama, tanpa harus membuang-buang makanan." Ucap Taehyung sambil berbagi makanannya bersama Tzuyu.

"Lihatlah mereka sibuk dengan dunianya sendiri..." Sindir Jimin membuat yang lainnya tertawa, "Harap maklum..." Lanjutnya.

"Sudah jangan dengarkan mereka, kita fokus saja ke makanannya." Bisik Taehyung ketika melihat pipi Tzuyu merona. "Tapi..." Belum sempat Tzuyu berbicara Taehyung sudah menyuapkannya sepotong sushi.

"Ini enak kan?" Tanya Taehyung, "Wah ini enak sekali!" Jawab Tzuyu dengan senyuman cerahnya. "Makannya pelan-pelan nanti tersedak Tzu..." Pria itu memberikan segelas Air putih kepadanya.

"Lain kali aku akan kesini lagi dan oppa harus berjanji mengajakku kesini!"

"Tentu saja, apa yang tidak bisa kulakukan untukmu..." Tangannya mengelus rambut Tzuyu dengan penuh kasih sayang.

....

Jihyo duduk termenung diruang latihan dance sambil menatap bayangannya pada cermin besar yang ada dihadapannya.

"Unnie kenapa memanggilku?" Jihyo berbalik menatap Tzuyu yang sudah berdiri didepan pintu latihan. "Masuklah..." Perintahnya sambil berjalan menuju tas yang ada diatas sofa. Dia mengambil beberapa foto, lalu memberikannya pada Tzuyu.

"Apa ini?" Tanya Tzuyu tak mengerti saat melihat beberapa foto-foto sebelum Jihyo debut. "Itu beberapa fotoku selama masa training dulu." Jawab Jihyo.

"Kau tahu dari dulu aku ingin sekali menjadi seorang bintang sampai akhirnya aku ikut audisi dan diterima di agensi ini. Saat itu aku masih sangat kecil, aku ingin menjadi idol karena aku suka menari. Tapi, agensi membuat aku menjadi trainer untuk aktor. Suatu hari kesempatan menjadi idol itu datang, dengan usaha latihan keras aku terpilih menjadi salah satu member grup jyp yang akan debut. Namun sayangnya grup itu justru gagal debut karena satu dan lain hal."

Jihyo menarik nafasnya dalam, "Sepuluh tahun... Sepuluh tahun yang aku habiskan menjadi seorang trainer. Saat mereka mengatakan grup kami gagal debut, jujur saja saat itu aku sangat terguncang. Fase dimana aku berada dititik terendah hidupku, aku masih terlalu muda dengan kelabilan daya fikirku."

Jihyo memegang kedua tangan Tzuyu, "Aku hanya satu dari sekian orang yang telah berusaha begitu keras demi bisa berdiri disini. Bukan cuma aku, member lain pun sama termasuk dirimu. Saat ini sebisa mungkin aku mempertahankan apa yang telah didapatkan. Karena aku tahu jalan kita berliku."

"Aku tahu unnie..." Kata Tzuyu sambil membalas genggaman tangan Jihyo, "Meraih semua yang kita dapat ini memang tidak mudah, tapi mempertahankannya jauh lebih sulit."

"Saat ini aku sedang memikirkan hubunganmu dengan Taehyung. Kalian berdua sama-sama member terpopuler di grup, aku tahu kalian sedang menjalin hubungan. Tapi aku takut jika media tahu dan berita ini bisa akan memberikan efek negatif di grup kita."

"Maksud unnie?" Tzuyu mengernyitkan dahinya tak mengerti, "Bisakah kau menunggu beberapa bulan lagi sampai kontrak dating ban itu habis? Aku tak mau membuatmu sedih, bukan maksudku menghalangi kebahagianmu. Kau sudah ku anggap sebagai adikku sendiri, Tzu... Kebahagianmu adalah kebahagianku. Hanya saja mengertilah posisi kita saat ini.... Fans pasti sulit menerima apalagi dating ban kita belum berakhir."

"Tapi..."

"Tunggulah hanya sampai dating ban ini berakhir, setelahnya berkencan dengan siapapun itu terserahmu. Aku pasti akan selalu mendukungmu, asalkan pria itu adalah pria baik yang pantas untuk mendampingimu." Lanjut Jihyo sambil menatap mata Tzuyu dengan berkaca-kaca.

Dia tahu kalau ini tidak benar, karena cinta tak pernah salah. Tapi posisinya sebagai ketua grup membuat Jihyo terpaksa harus melakukan apapun demi grupnya. Beban yang dia tanggung bukan hanya untuk satu orang, tapi beberapa orang yang mungkin akan berefek kepada mereka jika sampai ada pemberitaan apapun. Termasuk Tzuyu, dia takut kalau gadis yang sudah dia anggap sebagai adiknya itu akan terluka.

Perkataan Netizen di Media Sosial tak pernah bisa dikontrol tanpa perduli dampak apa yang akan terjadi dari orang yang mereka bicarakan. Banyak orang yang terkena depresi hanya karena komentar jahat dan Jihyo tidak mau semua itu terjadi pada Tzuyu. Gadis itu telah melewati banyak hal berat dalam hidupnya, sebisa mungkin dia akan melindungi Tzuyu dari apapun yang bisa menyakitinya.

"Apakah aku begitu egois?" Tanya Tzuyu sambil menundukkan kepalanya, "Dari awal sebelum memberikan hatiku, harusnya aku memikirkan kalian terlebih dahulu. Biar bagaimanapun kalian juga berarti untukku. Tapi aku dengan egoisnya menerima begitu saja perasaan ini. Maafkan aku Unnie, aku selalu membuat kalian berada diposisi sulit. Seandainya kalian tidak pernah bertemu denganku mungkin saat ini kalian tidak akan melewati masa-masa ini." Tzuyu menangis dalam diamnya, air matanya tak dapat lagi dia tahan. Gadis itu merasa bersalah kepada semua orang.

"Tzuyu berhenti menyalahkan dirimu sendiri! Ini bukan salahmu, cinta datang begitu saja tanpa tahu kapan dan siapa kita menjatuhkannya. Kita tak bisa merencanakan kapan kita harus jatuh cinta, apalagi diusiamu yang masih sangat muda. Aku mengerti keadaanmu Tzu, karena aku dulu juga pernah mengalaminya. Tapi masalahnya sekarang posisi kita membuatnya datang tidak tepat. Aku tidak ingin kau dan member lain terluka, kalian semua adalah bagian hidupku. Maafkan aku... Fikirkan lagi tentang hal ini, semua keputusan ada ditanganmu." Jelas Jihyo.

.....

Beberapa kali Taehyung sibuk melihat ponselnya, dari tadi tak ada chat maupun telepon dari kekasihnya. Padahal dia sudah mengabari gadis itu lewat pesan elektronik.

Mendadak dia merasa resah, Taehyung takut kalau Tzuyu sedang tidak baik-baik saja. "Apa aku menemuinya saja?" Gumamnya.

"Tapi aku tidak tahu dia berada dimana..." Taehyung menghela nafasnya dengan berat. "Tapi bagaimana kalau ternyata dia sedang sakit?" Tanyanya lagi pada dirinya sendiri.

Kemudian jarinya dengan lincah menanyakan keberadaan Tzuyu kepada Nayeon. Dia berharap kalau Nayeon akan memberitahukan keberadaan Tzuyu padanya.

"Kami sedang sibuk, kau bisa menghubunginya nanti." Balasan Chat dari Nayeon membuat Taehyung kecewa, bukan maksudnya untuk mengganggu hanya saja saat ini dia ingin mengetahui kabar Tzuyu. Entah kenapa hatinya merasa tak tenang.

Biasanya Tzuyu akan selalu mengabarinya meskipun dia sedang sibuk sekalipun. Namun sekarang gadis itu justru sulit untuk dihubungi. Taehyung takut kalau Tzuyu sedang marah padanya, tapi dia lebih takut jika saat ini gadisnya sedang tidak baik-baik saja.

"Jangan khawatir, Tzuyu baik-baik saja... Dia tak membawa ponselnya seperti biasa, makanya dia tak menghubungimu." Nayeon kembali memberikan pesan singkat kepadanya membuat Taehyung sedikit bernafas lega. Ya setidaknya Tzuyu disana baik-baik saja itu sudah jauh lebih dari cukup.

....

Tbc

The Other Side of You [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang