Part 16

1.5K 213 17
                                    

Jika dia sedang jenuh, membaca buku sambil mendengarkan musik adalah salah satu kebiasaannya. Tak seperti anggota Twice lain yang lebih memilih mengobrol dan bercanda satu sama lain, dia lebih memilih diam dan menyendiri. Baginya ketenangan adalah sahabat terbaiknya...

Tangannya yang lentik terus membolak-balikan lembaran buku itu, sejujurnya dia tidak dapat berkonsentrasi. Bibirnya yang tipis tersenyum manis ketika matanya menatap cincin yang melingkar di jari manisnya.

Baru beberapa jam dia tidak bertemu dengan Taehyung, tapi rasanya dia sudah mulai merindukan pria tampan itu. Dia menghela nafasnya pelan, mencoba sabar karena mereka pun nanti akan bertemu di Jepang dan menghadiri acara musik yang sama.

Dalam benaknya dia masih berharap Taehyung bisa pergi ke Jepang bersama mereka, tapi sayang pria itu baru bisa berangkat ke Jepang esok hari. Karena hari ini Taehyung sedang sibuk melakukan rekaman untuk keperluan album baru BTS yang akan dirilis tahun depan.

Setelah dua jam akhirnya pesawat mendarat di Jepang, dia tersenyum lalu menganggukan kepala ketika manajer menyuruhnya segera turun. "Akhirnya...."

Dia menyalakan ponselnya, senyumannya semakin mengembang ketika dia melihat puluhan notifikasi dari Taehyung. Karena sedang terburu-buru gadis itu kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas tanpa membalas chat dari pria itu.

.....

Tadi malam,

"Berhentilah menatapku..." Tzuyu mendengus kesal, dia sedikit risih karena dari tadi Taehyung sibuk memandangi wajahnya. "Apa aku salah memandang wajah kekasihku sendiri?" Taehyung memanyunkan bibirnya.

"Aku hanya ingin memandangmu sebelum kamu pergi besok..." Lanjutnya membuat Tzuyu menggelengkan kepalanya, "Tapi lusa oppa juga akan pergi ke Jepang..." Ucapnya mengingatkan.

"Tetap saja... Besok seharian aku tak bisa melihatmu..."

"Aiss... Terserah kamu saja..." Tzuyu memutar bola matanya, kemudian dia kembali mengerjakan tugas sekolahnya. Walaupun dia sering absen karena harus pulang pergi Korea dan Japan, sebisa mungkin dia meluangkan waktunya untuk belajar. Karena sesibuk apapun pekerjaannya, Tzuyu selalu memberikan prioritas kepada pendidikannya.

"Pasti susah?" Tanya Taehyung, "Apanya?" Dia mengernyitkan dahinya tak mengerti dengan pertanyaan Taehyung. "Perbedaan bahasa membuatmu harus belajar lebih ekstra dari yang lain..."

"Kamu benar oppa... Ini memang sulit. Awalnya memang begitu, ketika yang lain hanya berjalan tapi aku harus berlari agar aku tak tertinggal. Tapi lama kelamaan aku bisa menyesuaikan diri." Jawab Tzuyu dengan wajah tenangnya.

"Kenapa kamu tidak memilih home schooling saja? Itu lebih memudahkanmu bukan? Dan juga kamu tidak perlu lelah harus memikirkan banyak hal antara sekolah dan pekerjaan."

Tzuyu menggelengkan kepalanya, "Aku berasal dari negara berbeda tentu saja bahasa dan juga budayanya juga berbeda, aku memang bisa saja memilih home schooling. Tapi dengan aku pergi ke sekolah aku bisa mendapatkan lebih banyak hal yang tak bisa aku dapatkan hanya dari buku yang diajarkan saja. Karena disana aku bertemu dengan banyak orang, aku akan lebih banyak bersosialisasi dan aku juga akan memiliki banyak pengalaman yang berharga."

Taehyung tersenyum mendengarkan ucapan Tzuyu, "Wanitaku..." Ucapnya gemas sambil mencubit hidung gadisnya. "Pokoknya besok kamu harus mengabariku setelah sampai di Jepang, tidak boleh telat makan dan harus istirahat yang cukup!"
.....

Sesampainya di hotel, Tzuyu langsung merebahkan dirinya di atas kasur yang empuk. Dia tersenyum melihat notifikasi pesan masuk dari Taehyung.

Sudah rindu rupanya

"Kenapa tak mengangkat teleponku?" Tzuyu kembali tersenyum membaca pesan singkat itu, "Maaf, aku baru sampai di Tokyo..." Jawabnya. Tak lama kemudian Taehyung langsung menelponnya.

"Aisss, Chou Tzuyu... Aku merindukanmu." Ucapnya membuat Tzuyu terkekeh geli, "Jangan berlebihan oppa! Kita baru bertemu semalam, jika kau lupa..."

Pria Kim itu menghela nafasnya berat, "Tetap saja aku merindukanmu..." Perkataannya membuat Tzuyu memutar bola matanya malas. "Ya, terserah kau saja oppa..."

"Bukan seperti itu jawaban untuk seseorang yang mengatakan rindu, harusnya kau bilang Aku juga merindukanmu, oppa" Jelas Taehyung, "Oh oke baiklah, nanti jika ada seseorang yang mengatakan rindu lagi aku akan berkata seperti itu." Goda Tzuyu sambil membayangkan wajah Taehyung yang panik.

"Oh tidak... Jangan lakukan itu! Kau boleh mengatakannya hanya padaku saja!" Tzuyu tertawa mendengar ucapan Taehyung, "Tapi tadi kau bilang..."

"Baiklah aku ralat ucapanku..."

"Ehm... Lalu bagaimana jika orang tuaku mengatakan rindu?"

"Tentu saja itu pengecualian..."

"Kalau Gege ku? (Gege = Kakak)"

"Itu juga pengecualian."

"Kalau Twice unnie?"

"Ya, itu juga..."

"Kalau Mingyu Oppa?"

"Ya... Eh? Apa? Tidak Tzu! Kau tidak boleh mengatakan itu padanya!" Taehyung berbicara dengan tegas, "Tapi bagaimana kalau aku juga merindukannya?" Tanya Tzuyu sekali lagi.

"Tidak boleh, tidak mingyu atau pria lain!"

"Kau menggemaskan jika cemburu..." Ucap Tzuyu, "Wajar aku cemburu ketika kau menyebut pria lain..." Gadis itu tahu pasti saat ini Taehyung disana sedang memanyunkan bibirnya dengan kesal. "Tapi cemburumu sering berlebihan oppa..."

"Tak ada cemburu yang berlebihan, karena adanya cintaku yang berlebihan untukmu..." Kata Taehyung dengan nada menggoda, "Jangan mencintaiku dengan berlebihan, karena ketika aku tak ada disisimu... Aku takut kau akan sedih berlebihan dan mungkin kau akan membenciku berlebihan."

"Aku tak akan pernah membencimu, karena cintaku tulus padamu..." Jelasnya, "Jinja?"

"Percayalah padaku dan tolong jangan mengatakan tentang perpisahan, aku tak suka itu..."

Tzuyu tersenyum tipis, "Tapi kita tak tahu apa yang akan terjadi nanti."

"Please... Chou Tzuyu berjanjilah untuk tidak mengatakan itu lagi, bahkan jika dunia tak mengijinkan aku akan tetap berada disisimu..."

"Tapi..."

"Entah kau pergi kemanapun maka aku akan tetap menemukanmu..." Cela Taehyung, "Kau terlalu percaya diri..."

"Aku harus percaya diri terlebih dahulu agar kau mempercayaiku..."

....

Tbc

The Other Side of You [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang