Part 20

1.3K 201 35
                                    

Matanya membulat saat melihat pria yang selama ini dia rindukan sudah berada dihadapannya. "Tzu..." Sapa pria itu dengan tatapan penuh rindu, "Oppa... Sedang apa disini?" Tanyanya bingung. Dia tak mengira bahwa akan bertemu dengan Taehyung di gedung JYP Entertainment.

"Aku sengaja datang kesini untuk menemuimu..." Lirihnya membuat Tzuyu merasa tak enak karena demi dia, pria itu berani datang ke gedung agensinya. "Tapi bagaimana jika ada orang yang melihat kau disini? Mereka pasti akan curiga."

"Aku tidak perduli! Yang penting aku bisa menemuimu..." Jawabnya acuh, "Tapi aku perduli! Aku tak mau ada pemberitaan tentang skandal kita..."

"Sejak kapan menemui seseorang yang dicintai menjadi skandal? Sejak dua orang yang saling mencintai jadi skandal? Apakah mencintai seseorang itu adalah hal yang buruk? Aku tidak mengerti kenapa kamu perduli tentang hal itu." Taehyung menatap Tzuyu dengan nanar.

"Mereka tidak akan mengerti sekalipun kita menjelaskan... Mereka tidak akan mengerti meskipun kita berdua menangis... Mereka tidak akan mengerti dan tak akan pernah perduli dengan perasaan kita oppa..." Gadis itu menaikkan nada suaranya, tangannya bergetar. Rasa takut itu muncul membuat kecemasannya bertambah.

"Lalu kenapa kau harus memperdulikan mereka? Ini hidup kita berdua bukan hidup mereka! Jadi aku mohon berhentilah mengkhawatirkan hal-hal yang tak perlu dikhawatirkan!" Kedua tangan Taehyung memegang bahu Tzuyu, matanya menatap tajam manik milik gadisnya.

"Tapi hubungan kita saat ini bukan cuma menyangkut dua orang saja, ada banyak orang yang mungkin bisa jadi korban karena keegoisan kita..."

"Tzuyu, aku tidak mengerti kenapa kau bilang kita egois... Apa salah kalau kita berdua bahagia?" Tanya Taehyung sambil menggelengkan kepalanya, tak terima dengan perkataan Tzuyu.

"Tunggu... Apa jangan-jangan selama ini kau menghindariku karena masalah ini? Kenapa kau tak cerita? Kau membuatku menunggu dan khawatir setiap hari hanya untuk mengetahui kabar darimu. Sementara kau memikirkan hal ini sendiri..."

Tzuyu diam tertegun, sorot mata Taehyung yang kecewa membuatnya sakit seperti tertusuk duri. "Sekarang aku mengerti, yang egois bukan kita! Tapi kau... Kau yang terlalu egois Tzuyu!"

"Oppa..." Panggilnya tertahan, "Melihat selama ini kau menghindariku, aku yakin kau ingin mengakhiri semuanya kan?" Tantang Taehyung semakin membuat Tzuyu terluka.

"Maafkan aku..." Ucap Tzuyu dengan mata berkaca-kaca, "Apa maafmu bisa mengubah jalan fikirmu? Apa maafmu bisa mengubah semua keputusanmu ini? Lalu apa maafmu bisa menyembuhkan luka hatiku? Bodohnya aku yang beberapa bulan ini sibuk merindukanmu, tapi nyatanya orang yang kurindukan justru memikirkan orang lain!"

"Oppa..."

"Aku hampir mati menahan rindu... Aku selalu mengkhawatirkanmu, tak ada waktu tanpa kuhabiskan selain memikirkanmu..." Taehyung tersenyum getir, air matanya jatuh perlahan.

"Oppa..." Tangan Tzuyu mencoba meraih lengan Taehyung tapi pria itu langsung menepisnya.

"Cukup... Baiklah jika itu maumu, kau ingin memikirkan mereka bukan? Silahkan! Kau ingin memikirkan media dan orang-orang yang mengakui dirinya Fans bukan? Silahkan! Lakukan apapun maumu!" Tegasnya sebelum meninggalkan Tzuyu yang duduk terdiam sambil menangis tersedu-sedu.

"Oppa...." Air mata Tzuyu terus mengalir dengan derasnya, kakinya terlalu lemas untuk berdiri. Harapannya... Hatinya... Jiwanya hilang seiring langkah kaki Taehyung yang melangkah pergi meninggalkannya seorang diri.

Tzuyu sakit, hatinya begitu sakit saat melihat Taehyung terluka. Dia tak sanggup berkata-kata dan hanya bisa menangis sendirian. "Tzuyu... Kau kenapa?" Jeongyeon yang tak sengaja lewat koridor melihat Tzuyu yang duduk sambil menangis.

"Aku sakit... Maafkan aku Unnie... Maafkan aku... Semua ini salahku..." Ucap Tzuyu dengan terbata-bata, dadanya terasa sesak. Oksigen seolah hilang, tak mengizinkannya untuk bernafas. Sesuatu dalam dirinya hilang, membuat dirinya hampa.

Gadis itu terus menangis dan menyalahkan dirinya sendiri, membuat siapa saja yang melihat menjadi tak tega. "Tzuyu..." Jeongyeon ikut menangis, hatinya perih melihat Tzuyu seperti ini. Dia tak tahu apa yang sedang adik kecilnya hadapi, tapi yang Jeongyeon tahu bahwa saat ini dia butuh pelukan darinya.

"Maaf... Maafkan aku... Semua ini salahku..." Ucap Tzuyu lagi sebelum terjatuh pingsan. "Tzuyu jangan bercanda! Ini tidak lucu! Bangunlah Tzuyu, jangan membuatku takut..." Jeongyeon menepuk-nepuk pipi Tzuyu dengan pelan tapi gadis itu tetap tak kunjung bangun.

"Ya Tuhan..."

....

"Apa yang kau lakukan?" Jeongyeon menatap Jihyo dengan curiga, "Apa maksudmu Unnie?" Tanya Jihyo tak mengerti.

"Tzuyu pingsan dan entah kenapa aku yakin kalau ini semua ada hubungannya denganmu Park Jisoo!" Bentak Jeongyeon marah, "Aku baru tahu dia pingsan saat kau membawanya kesini..."

"Oh yah? Ngomong-ngomong aku tak pernah lupa beberapa bulan yang lalu saat kau mengajak Tzuyu berbicara. Saat itu dia terlihat lebih murung, mungkin kita masih bisa melihat senyumannya. Tapi aku... Aku sangat tahu bahwa dia sedang sedih meskipun Tzuyu tak pernah mengatakannya."

Jihyo menundukkan kepalanya, "I itu karena..."

"Karena apa? Apa yang kau katakan padanya? Jawab aku! Karena aku yakin semua ini ada hubungannya denganmu!" Tegas Jeongyeon.

"Karena aku tak mau dia membuat grup kita hancur hanya karena hubungannya dengan Taehyung!" Teriak Jihyo, "Apa aku salah menjalankan tugasku menjadi seorang leader grup ini? Aku hanya mengatakan agar dia memikirkan akibat jika berhubungan dengan Taehyung!"

"Kau..." Jeongyeon menatap Jihyo tak percaya, "Letak kesalahanku dimana? Kenapa dia tak bisa menunggu sampai dating ban ini selesai?"

Jeongyeon tak habis fikir dengan perkataan Jihyo, "Lalu saat dating ban selesai, ketika dia dekat dengan pria lain kau pasti akan mengatakan untuk menjaga jarak. Karena kau takut dia bisa membuat grup kita jatuh, begitukah?"

"Kenapa kau tak menjawab Park Jisoo? Apa yang ku katakan ini benar?" Jeongyeon tersenyum tipis, "Good job! Kau sudah memisahkan dua orang yang saling mencintai."

"Jeongyeon Unnie...A aku tidak seperti itu..."

"Lalu kau ini orang yang seperti apa? Mengataskan tanggung jawab sebagai leader hingga rela membuat orang lain sakit hati." Sindir Jeongyeon, "Jika yang kau khawtirkan komentar dari para Netizen, maka kau salah... Kita tak akan bisa mengontrol orang lain untuk selalu mengatakan hal baik. Mereka mengatakan apa yang ingin mereka katakan dan mereka hanya mendengarkan apa yang ingin mereka dengar. Percuma kita memikirkan mereka yang tak perduli dengan hati dan perasaan kita."

"Tapi... Aku tidak perduli jika komentar jahat itu diberikan kepadaku, asal bukan Tzuyu!" Jelas Jihyo.

"Kau menyayanginya tapi yang kau lakukan itu salah. Kau bisa melakukan hal lain dan bukan cara seperti ini! Niatmu yang ingin melindunginya justru membuatnya sakit hati." Ujar Jeongyeon.

"Unnie.. Aku tak bermaksud seperti itu..." Lirihnya, "Semuanya sudah terjadi, menyesal tak akan ada gunanya."

....

Tbc

The Other Side of You [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang