Remember me! I'am in da-da-da-da-danger, Pinocchio *sing*-.-"
*
________________
”Cepat naik ke atas!””Ibu, apa yang terjadi?”
”Oh, sayang, aku tidak ingin mengatakannya. Sekarang lakukan apa yang di perintahkan ayahmu.”
”Ibu, aku takut.”
”Aku mencintaimu.”
”Aku juga. Ibu mau kan memakai liontin ini?”
”Tentu.”
________________
”Demi dewa neptunus, gue udah capek please!” Teriak (namakamu) kesal dan terdengar bodoh. Namun, meskipun lemari itu hanya bergeser sedikit (namakamu) tidak gampang menyerah, dia terus mencoba lagi, lagi dan lagi sampai dia benar-benar mendapatkan apa yang dia ingin.Drrkk!
Merasa kalau dorongan kali ini membuahkan hasil, (namakamu) bisa mendengar suara lemari itu bergeser.
Tiba-tiba saja indra penciuman (namakamu) seakan tersengat oleh bau yang begitu menyengat. (Namakamu) mundur dan langsung muntah karena saking tidak tahannya dengan bau tersebut.”Uueek.... Gila! Itu kuburan tikus ato apasih! Bau bangettt!” Dumel (namakamu) sambil mencak-mencak seakan dia tidak ingat kalau dia sedang mengandung.
*
(Namakamu) sekarang dalam masalah besar berkat ketololan yang dia lakukan beberapa menit yang lalu, setelah keluar dari dalam kamar mandi, (namakamu) menuju ke ruang keluarga tempat lemari itu berada.
Perutnya sekarang menjadi kosong karena (namakamu) hampir memuntahkan semua isi perutnya.Dalam kelinglungan seperti saat ini, jantung (namakamu) berdebar tak karuan. Dia baru saja tiba di dekat lemari itu dan mendapati pemandangan yang mengharuskan otaknya bekerja ekstra. Di depan sana ada sebuah lubang dengan ukuran 90cmX50cm dengan bentuk lubang yang tidak beraturan.
Brak!
(Namakamu) berjengit, angin yang tiba-tiba berembus kencang membuat jendela yang ada di sebelahnya terbanting. Menghiraukan itu, (namakamu) masih penasaran apa isi dalam lubang yang sangatlah tidak wajar apabila seseorang sengaja membuatnya tepat di bawah rumah ini. Halaman rumah ini luas, apa salahnya membuat diluar sana.
Langkah (namakamu) terhenti, ujung kakinya sudah berpijak pada pengujung permukaan lantai. Sepasang (namakamu) menengok ke dalam lubang itu dengan kening yang berkerut.
”Boneka?” (Namakamu) sedikit membungkuk untuk mengambil boneka itu. Di dalam lubang hitam itu hanya ada sebuah boneka kusam, jelek, butut dan sangat tidak terawat. Kedalamannya mungkin tak sampai satu meter.
Seseorang membuat lubang di bawah rumah hanya untuk menyimpan boneka? Terdengar lucu sekaligus tolol.
(Namakamu) mengambil kain lap di atas meja kecil, lalu mengusap kotoran yang ada pada boneka itu.
”Pinocchio.” Gumam (namakamu).
Senyum kecil tanpa sadar tersungging di bibir mungilnya.
•Flashback Off•
”Jessica?”
Panggilan itu membuat Jessica tersadar dari lamunannya. Jessica berjengit dan menjatuhkan boneka yang ada dalam genggamannya.
”Maaf.” Kata Jessica.
Apa yang terjadi padanya? Jessica berpikir dalam hati, dia mengambil boneka Pinokio itu dan kembali memperhatikannya. Mungkin itu tadi hanya ilusinasinya, boneka itu tidak tersenyum. Dia tidak bergerak sama sekali. Dan (namakamu) masih duduk di atas ayunan, tidak ada tanda-tanda kalau (namakamu) baru saja meneriaki namanya seperti dalam pikirannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/135396574-288-k503414.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinocchio
Mystery / ThrillerRepost cerbung Muhammad Aryanda. Udah tamat ya, jangan lupa votenya ❤