Part 7 (Terima kasih)

311 22 8
                                    

Waktu berlalu dengan cepat, insiden saat icha menangis pun telah berlalu 2 hari yg lalu.

Dan icha pun juga telah menceritakan apa yg terjadi kepada sahabat2nya itu,  yg membuat mereka bertiga geram.

Tapi dengan sabar icha menenangkan mereka dan meminta agar mereka ga melakukan hal yg tak diinginkan.

Yups, awalnya mereka bertiga ingin sekali melabrak adit supaya ga mengganggu icha lagi.

Tapi karena bujuk rayu dari sang icha, akhirnya niatan itu diurungkan.

Pagi ini mereka ke sekolah naik sepeda, yups seperti formasi sebelumnya.

Icha dibonceng gerry, siska dan rosi bergantian mengayuh sepeda.

TTapi ada yg berbeda dari icha, dia memeluk gerry saat sepeda mulai melaju. Dan itu tak ayal membuat gery senang.

"Yaudah sana masuk kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaudah sana masuk kelas. Udah sarapan kan?" tanya gery perhatian

Icha mengangguk kemudian melambaikan tangan kearah ketiga sahabatnya itu

"Inget, lo jangan gegabah kalau mau minta maaf sama icha. Pelan2 aja oke, gua tau siapa icha dia pasti maafin lo. Asal lo sabar" ucap seseorang menasehati adit.

Adit mengangguk dan berkata "yaudah, gua ke kelas dulu. Bye"

"Huh tu bocah" gerutunya

Saat adit memasuki kelas, suasana yg awalnya ricuh karena icha mengajak mereka main ular tangga pun kini semakin ricuh.

Icha menghela nafas kasar saat melihat adit memasuki kelas.

"Cha cha kapan sih lo bisa akur sama adit?" tanya ida yg tau jika icha sebal dengan adit.

"Ga bakal" sarkas icha cepat yg membuat ida menggelengkan kepalanya

"Ati2 lo, tar dari benci jadi cinta" ledek galih membuat icha cemberut

"Ah serah lah, udah lanjutin maen tuh. Lo da dapet ular. Hahahaha" tawa icha meledak saat bidak ida yg akan menang malah menginjak ular.

"Gua boleh gabung?" tanya adit yg kini berdiri di samping icha

"Ga"
"Boleh"

Jawab icha dan ida bebarengan

"Yaudah noh ikut, gua selesai" ketus icha meninggalkan temannya dan adit dengan perasaan bersalah.

Yups, icha selalu berusaha menjauhi adit dan menghindari percakapan dengannya selama beberapa hari ini.

"Gua ga bakal mundur buat dapet maaf dari lo" batin adit

"Mending lo main sama kita aja, daripada sama icha dit" ucap lila merangkul lengan adit manja.

Adit menatap lila tajam kemudian melepaskan rangkulannya dengan kasar hingga lila jatuh terduduk.

Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang