Part 13 (Mahkota?)

302 17 14
                                    

Malam ini adalah malam panjang bagi Icha, karena selepas Isya dia jadi bulan-bulanan oleh gerry, rosi dan siska.

"Kamu tuh cha, main suka lupa waktu." 

"kemana aja kamu seharian tadi?"

"kenapa ga kabarin kita sih? biar kita ga khawatir"

"lain kali kalau mau jalan tuh kabarin cha"

itulah beberapa omelan yg diterima icha, dan masih banyak lagi hingga panas telinga icha mendengar omelan ketiga sahabatnya itu.

"ah.....udah dong. diomelin mulu icha nya. maaf deh maaf, ga diulang lagi" sesal icha membuat gerry dan siska diam namun tak dengan rosi. dia menatap icha tajam.

"awas aja kalau diulangi. kemana aja sih tadi?" tanya rosi.

icha tersenyum dan menceritakan kegiatan jalan-jalannya bersama adit dan kiko seharian tadi membuat gerry sesak.

mendengar icha jalan bersama adit dan kiko benar2 menghancurkan moodnya.

Dia tak suka icha dekat apalagi sampai akrab dengan laki2 lain selain dia, namun apa daya gerry ga ada hak untuk melarang icha.

"kak gerry, besok jadi pergi ga?" tanya icha yg diangguki oleh gerry.

icha kini menatap rosi dan siska bergantian seakan bertanya 'mereka akan ikut apa tidak'.

"sorry cha, aku ada janji sama radit." sesal rosi

siska mengangguk "aku juga mau jalan sama doi. udah sih kalian berdua aja, ger jaga icha ya. awas sampe lecet." 

"kalau lecet tinggal bawa aja ke ketok magic sis. beres" celetuk gerry yg membuat kepalanya mendapat lemparan pena milik icha.

"aws.....cha sakit, tega bener dah" gerutu gerry.

"abisnya kak gerry, emang icha mobil gitu pake dibawa ke ketok magic pula." cerocos icha dengan nada tingginya membuat gerry, rosi dan siska menutup telinganya.

"ah elah ni bocah ngegas mulu, suara tu cha bisa gak volumenya dikecilin dikit?" tanya rosi

"ga bisa kak, remote nya rusak jadi volumenya udah mentok segini. ga bisa naik ga bisa turun juga. puas!!!" cerocos icha yg membuat ketiganya ketawa terpingkal-pingkal.

"ketawa aja terus, hina aja dedek terus. dedek kuat kok diginiin" gerutu icha yg membuat rosi menimpuk icha menggunakan bantal sofa.

"udah deh cha ga usah ngelawak lagi, capek kita ketawa" pinta siska  membuat icha memajukan bibirnya kesal.

"serius juga dibilang ngelawak. ah elah kalian mah suka gitu, gimana lah kalau icha seriusan ngelawak ya? pasti kalian udah ngompol kek nunung tuh" ledek icha membuat mereka bertiga menatap icha sadis sedangkan icha kini tertawa melihat raut wajah ketiga sahabatnya itu yg menurutnya lucu.

"icha..............." teriak siska dan rosi bebarengan membuat icha dan gerry menutup telinganya.

keesokan paginya icha kini tengah mengacak2 dapur gerry.

niatnya dia mau membantu ibu gerry memasak, namun lihat ulahnya. banyak cucian kotor menumpuk di wastafle.

memang icha pintar memasak namun sangat malas untuk mencuci peralatan masak dan makan, dan inilah hasilnya.

"maaf ya buk, nanti deh icha cuci" sesal icha melihat banyaknya cucian kotor di wastafle.

ibu gerry tersenyum sambil mengelus puncak kepala icha "ga usah cha, kayak sama siapa aja kamu ini. udah tau kali kalau kamu susah buat beresin ginian. yaudah sana ke depan aja, semua udah beres kan?"

Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang