Part 6 (Lepas kendali)

338 23 8
                                    


Bel masuk berbunyi membuat icha menghela nafasnya kasar dan rosi tertawa keras.

"Segitunya cha, dulu aja lo seneng banget dikelas. Sekarang kyanya ga rela gitu" ledek rosi membuat icha memanyunkan bibirnya kesal.

"Oh iya habis ini kalian rapat osis ya?" tanya icha menatap gery dan rosi bergantian.

Keduanya mengangguk menjawab pertanyaan icha.

"Nanti pulang bareng apa ga?" tanyanya lagi

"Kita ga lama ko cha Rapatnya. Cuma sampai istirahat kedua aja." jawab gery membuat mata icha berbinar.

"Oke deh, jadi nanti kita bisa kantin bareng. Yaudah icha balik dulu, sekalian mau usir cewe2 yg masih nangkring disana. Bye" pamit icha semangat saat memikirkan bagaimanna dia akan mengusir wanita2 centil itu dari kelasnya.

Gery dan rosi tertawa kecil mendengar semangat icha yg akan mengusir wanita fans dadakan dari adit.

Baru beberapa langkah icha menoleh kearah gery dan rosi, membuat gery dan rosi menaikkan salah satu alis mereka.

"Nanti tlong tahan kak siska ya, jangan sampai dia waktu istirahat jadi gila juga gegara adit itu" teriak icha yg diangguki gerry.

"Aman itu cha, gua iket kalo perlu ntar tu anak. Hahahaha" jawab roai sedikit meninggikan suara karena jarak mereka sudah tak dekat lagi.

Icha mengacungkan jempol kanannya kemudian berlari kecil kearah kelasnya.

Senyum evilnya mengembang saat melihat suasana di kelasnya.

"Saatnya mengusir rayap2" lirih icha mengusap kedua telapak tangannya perlahan masih dengan senyum liciknya.

Icha menarik nafas dalam2 kemudian berteriak dengan keras dan nada panik "woi pak kumis dateng...... "

Dengan tiba2 kelas icha makin gaduh. Wanita2 dari kelas lain segera berhamburan keluar, sedangkan wanita dikelas icha segera kembali ke tempat duduk.

Setelah dirasa kondisi aman, icha tertawa sambil memegang perutnya membuat ida curiga.

"Lo bohongin kita cha?" selidik ida melihat gelagat aneh dari temannya itu.

Icha masih tertawa dan perlahan menghampiri tempat duduknya.

Setelah dia mendaratkan pantatnya dia berbalik menatap ida dan mengangguk.

"Sial lho cha" umpat beberapa wanita dikelas itu

"Hahaha.... Abisnya kalau ga gitu kelas ini ga damai lagi. Kan kalau gini enak, terhindar dari virus2 fans fanatik gaje " jawab icha sesantai mungkin.

Icha kemudian meraih permen karet dari sakunya dan mengunyahnya.

Icha merasa ada yg mencolek bahu kanannya kemudian dia menoleh kebelakang

"Apa?" judes icha menatap adit tajam seakan ingin melempar laki2 tersebut keluar dari sekolahan itu.

Adit hanya menyodorkan selembar kertas, icha melihat kertas tersebut curiga.

"Nih.... " ucap adit membuat icha perlahan meraih kertas tersebut.

Kening icha mengkerut kebingungan kemudian menatap adit nyalang.

"Maksudnya apaan ha?"

"Ya tu no gua, lo bisa simpen. Lo orang pertama yg dapet itu di sekolah ini lho" bangga adit membuat icha semakin tajam menatapnya.

Icha melihat kertas tersebut kemudian merobeknya asal dan membuangnya keluar jendela dekat dengan bangkunya.

"Ga penting" ucap icha kemudian berbalik menghadap kedepan lagi tanpa tau bahwa adit kini tersenyum menatapnya.

Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang