Part 9 (Biang lala)

305 21 34
                                    

dari biang lala gua belajar bahwa hidup itu terus berputar -icha

Disinilah semuanya kini, berkumpul dengan situasi yg sebenarnya sangat canggung.

"Kalian ngapain lihatin icha gitu?" bingung icha saat siska, rosi dan gerry menatapnya dan adit.

Siska menarik icha menjauh dari adit.

"Kenapa lo bisa sama adit?"

"Lo lupa apa yg dia lakuin ke lo?" kesal siska melihat kepolosan icha.

"Icha udah maafin dia kak. Lagian dia tadi pagi udah nolong icha dari pak jojo. Yaudah icha ajak deh jalan malam ni, daripada icha jadi obat nyamuk kan" icha menjawab tanpa dosa ditambah cengiran di wajahnya menambah kekesalan siska padanya.

"Udah lah kak, please jangan gini. Dia baik kok, dia temen icha sekarang. Oke" icha membujuk siska agar tak memperpanjang masalah ini.

Siska mengangguk membuat icha memeluknya.

"Yaudah yok kesana trus main, icha ga sabar" icha menarik tangan siska kumpul bersama yg lain.

"Lo juga ger, ngapain bawa tania. Rasain lo sekarang icha malah deket sama adit" gerutu siska di dalam hati dengan tangan kirinya ditarik icha semangat membuat dia agak kesulitan mengimbangi jalan icha saat itu.

"Oke, pertama icha mau naik biang lala. Kak gerry yuk.... Eh, sorry ga jadi"

"Yok dit" icha menarik adit kearah loket biang lala membuat hati gerry terluka.

"Kalian ikut naik apa keliling?" teriak icha dengan melembaikan tangan ke sahabat2nya dan pasangan mereka.

Mereka berenam menghampiri icha dan adit.

"Cha gua keliling deh sama radit" pamit rosi

"Gua juga" sahut siska yg diangguki icha.

Icha kini menatap gerry menunggu kepastian darinya.

"Gua ikut naik" gerry berkata dingin membuat icha terkejut.

Jarang2 gerry dingin seperti ini kepadanya, apa gara2 tania dan gerry ingin menjaga perasaannya.

Oke icha berusaha tak memperdulikan itu, kini dia mengantri di loket untuk membeli tiket biang lala.

"Bang 4 ya" ucap icha kepada sang penjaga loket.

Saat icha akan membayar, adit terlebih dahulu menyodorkan uang 100 ribuan ke penjaga loket tersebut.

"Masa cewe yg bayar, malu dong gua cha. Harusnya cowo yg bayar, oke" ucap adit saat melihat icha akan protes dengan tindakannya itu.

"Oke deh thanks ya" jawab icha tulus dengan senyuman membuat gerry tak suka.

"Ni neng tiketnya" panggil abang penjaga loket memberikan 4 tiket yg langsung diterima icha dengan suka cita.

Icha kemudian menyerahkan 2 tiket ke arah gerry sambil berkata "ni kak"

Sedikit tak rela melihat gerry berduaan dengan tania, namun apa boleh buat.

Icha hanya sahabat kan bukan pacar, jadi icha kini harus tau diri.

Sebelum pertahanannya runtuh, segera icha menuju biang lala yg akan dinaikinya dengan adit.

Dia memasuki biang lala tersebut disusul adit yg kini duduk di hadapan icha.

Biang lala yg dinaiki icha dan adit sedikit bergerak, kemudian gerry dan tania memasuki biang lala dibawahnya.

Tes..... Air mata icha akhirnya lolos tanpa permisi.

Tangan adit perlahan mengusap air mata tersebut "jangan nangis cha, gua tau lo sedih liat gerry sama tania kan"

Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang