Nayeon gagal. Beberapa jam lalu saat makan malam dengan Jeongyeon, ia yakin dirinya akan baik-baik saja, bahwa ia akan menemukan pengganti Chanyeol semudah ia menjentikkan jarinya. Ia bahkan berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan menangisi Chanyeol lagi, bahwa ia akan melupakan Chanyeol, sama seperti ia melupakan mantan-mantan kekasihnya sebelumnya.
Tetapi Nayeon gagal.
Sekarang ia sedang meringkuk di atas tempat tidurnya, memeluk Kkaengie—boneka kelinci kesayangannya—sambil menangis sesenggukan. Pikiran-pikiran mengenai Chanyeol masih memenuhi kepalanya, belum lagi kata-kata Jeongyeon yang terus menerus terngiang.
Kau adalah Im Nayeon, gadis paling populer di kampus, kau tahu?
Kalau yang dikatakan Jeongyeon itu benar, bahwa Nayeon adalah gadis paling populer dan semua orang akan berebut untuk bersamanya, lalu mengapa? Kenapa Chanyeol malah meninggalkan Nayeon, tanpa alasan yang jelas, bahkan tanpa ada masalah di antara mereka berdua? Apakah Nayeon seorang pacar yang buruk? Atau Nayeon adalah pacar yang membosankan? Apa Nayeon berbuat kesalahan akhir-akhir ini? Kalau iya, kenapa Chanyeol tidak memberi tahunya saja? Kenapa Chanyeol harus buru-buru mengucapkan kata "putus" kepadanya? Atau... apa yang kurang dari Nayeon? Apa yang harus diperbaikinya?
Kenapa Nayeon tidak cukup?
Kalimat itu seperti menggema di telinganya. Fakta bahwa setelah apa yang dilakukannya untuk Chanyeol selama ini—menunggu Chanyeol pulang dari latihan basket, membuatkan bekal untuknya, merajutkan syal sebagai hadiah natal, dan masih banyak lagi—tidak juga cukup untuk membuat Chanyeol tetap tinggal bersamanya terasa begitu menyakitkan untuk Nayeon. Pikiran bahwa mungkin Chanyeol tidak suka dengan hal-hal yang dilakukannya, mungkin Chanyeol malah tidak pernah menyukai Nayeon sejak awal. Sementara Nayeon malah terlalu menyukai Chanyeol. Sangat.
Nayeon suka saat Chanyeol tersenyum, saat Chanyeol tertawa lepas, saat Chanyeol melontarkan lelucon bodoh, bahkan saat Chanyeol makan dengan lahap dengan mulut belepotan. Nayeon suka saat Chanyeol membuka lengannya lebar-lebar dan memeluknya erat-erat. Atau saat tangan Chanyeol menggenggam Nayeon dengan hangat. Atau saat Chanyeol tersenyum sambil menepuk puncak kepala Nayeon pelan, menjanjikan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Nayeon menyukai semua tentang Chanyeol, tanpa terkecuali, tanpa jeda, tanpa terbata-bata.
Dan hal itu hanya akan membuat semuanya terasa semakin menyakitkan untuk Nayeon, mengingat Chanyeol tidak lagi bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Torn
Romance"Nayeon menyukai semua tentang Chanyeol, tanpa terkecuali, tanpa jeda, tanpa terbata-bata." *** "Sebentar lagi, sebentar lagi. Nayeon akan baik-baik saja. Semoga." *** "Apa yang kurang dari Nayeon? Apa yang harus diperbaikinya? Kenapa Nayeon tidak...