The Pain, The Joy, The Love

828 84 47
                                    

Nayeon

Nayeon berjalan dengan sedikit limbung, tangannya berusaha mempertahankan kardus berisi properti grup teater yang diangkatnya agar tidak jatuh. Kepalanya terasa berat sekali dan pandangannya berkunang-kunang. Sejak bangun tadi pagi, badannya sudah terasa tidak sehat. Tubuhnya panas, tetapi ia malah merasa kedinginan. Nayeon juga bersin dan terbatuk-batuk berulang kali. Dalam hati, ia mengutuk cuaca Seoul yang sekarang sedang tidak stabil akibat pergantian musim. Cuaca di siang hari akan cenderung sedikit panas, terkadang hujan, berangin, kemudian pada saat hari berganti malam, dinginnya bisa terasa seperti menusuk tulang.

Seharusnya Nayeon menuruti kata ibunya tadi pagi, bahwa ia sebaiknya beristirahat saja di rumah untuk hari ini. Tapi hari ini juga bukanlah hari biasa yang bisa Nayeon tinggalkan begitu saja. Rehearsal untuk pertunjukan teaternya akan dimulai, dan ia akan tampil dalam hitungan beberapa hari lagi. Nayeon tidak ingin mengecewakan teman-temannya dan dirinya sendiri kalau sampai ia tidak tampil sempurna hanya karena tidak ikut latihan. Apalagi peran yang dimainkan Nayeon adalah tokoh utama, jadi ia ingin tampil semaksimal mungkin.

Merasa tidak sanggup lagi berjalan, Nayeon akhirnya memilih untuk bersandar di dinding sejenak. Pelipisnya terasa semakin berdenyut dan nyeri. Nayeon menutup mata dan berharap sakitnya akan berkurang, tapi kemudian tiba-tiba ia sadar beban berat kardus yang tadi diangkatnya kini terasa ringan.

Kedua mata Nayeon membuka, dan ia menemukan Jinyoung sedang berdiri di hadapannya dengan raut wajah penuh khawatir. Laki-laki itu mengambil kardus yang Nayeon pegang dan mengangkatnya dengan mudah dengan satu tangan, kemudian tangannya yang bebas menyentuh pipi Nayeon dengan lembut, "Kau sakit?" tanyanya dengan lirih. Kali ini punggung tangan Jinyoung sudah ada di kening Nayeon. "Panas sekali. Mau ku antar pulang?"

Nayeon menggeleng dan mencoba tersenyum, "Tidak usah, aku baik-baik saja."

"Yakin?" Jinyoung bertanya ulang.

Nayeon mengangguk. Lagi-lagi ia mencoba tersenyum, berharap senyumnya akan meyakinkan Jinyoung bahwa ia benar-benar baik-baik saja.

"Hey, jangan pacaran terus! Ayo kita mulai!" teriak seseorang dari atas panggung, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Jackson. Teman mereka yang satu itu sekarang sedang tersenyum lebar penuh arti sambil menatap Nayeon dan Jinyoung yang masih tidak bergeming dari tempat mereka berdiri. Tawa dari teman-teman yang lain ikut meramaikan suasana, bahkan beberapa ada yang bersiul-siul iseng.

Berita kedekatan Nayeon dan Jinyoung memang sudah tersebar dan menjadi bahan pembicaraan semua orang. Menurut Jeongyeon, ada yang melihat Nayeon dan Jinyoung makan bersama pada suatu malam sepulang kuliah, lalu gosip tentang mereka mulai menyebar, dengan tambahan bumbu-bumbu yang tidak benar. Muncul beberapa suara sumbang dengan pernyataan yang tidak enak, seperti penggemar Chanyeol yang menuduh Nayeon selingkuh, atau Jinyoung merebut Nayeon dari Chanyeol. Entah berapa banyak bisikan yang terdengar setiap kali Nayeon melangkah di koridor, tapi tentu saja, Nayeon tidak menanggapi itu semua. Nayeon memilih untuk tidak ambil pusing, karena apa pun yang ia lakukan untuk meluruskan semuanya, toh tidak akan ada yang percaya. Lagipula, Jinyoung yang namanya ikut terseret dalam rentetan gosip tidak mengenakkan itu juga tidak pernah protes, jadi Nayeon pikir ia tidak perlu mengklarifikasi apa-apa.

Sama halnya dengan gosip Nayeon dan Jinyoung, berita tentang Chanyeol dan pacar barunya juga sudah terdengar di mana-mana. Lagi-lagi menurut Jeongyeon, gadis cantik yang sekarang menyandang status sebagai pacar Chanyeol adalah mahasiswi pindahan dari Melbourne, yang sebentar lagi akan memulai perkuliahannya di kampus mereka. Herannya, tidak ada gosip miring seperti yang tersebar tentang Nayeon setelah mereka putus, tetapi lagi-lagi Nayeon memilih untuk tidak menghiraukan itu semua. Akhir-akhir ini juga ia sudah jarang memikirkan Chanyeol, bahkan nyaris tidak pernah. Mungkin karena ia sudah menyibukkan diri dengan tugas kuliah, latihan teater, dan sebagian besar waktunya di luar kampus dihabiskannya dengan Jeongyeon atau Jinyoung.

TornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang