Nayeon benar-benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Otaknya masih belum bisa memproses kejadian kemarin, saat Chanyeol—pria yang sudah memegang predikat sebagai pacar Nayeon selama 2 tahun—mendadak memutuskannya tanpa alasan yang jelas. Mereka bahkan dalam kondisi baik-baik saja sebelumnya, lalu kenapa?
Seribu pertanyaan muncul di kepala Nayeon. Apakah Nayeon tidak cantik lagi menurut Chanyeol? Apa karena Nayeon terlalu kekanak-kanakan? Apa Nayeon selama ini bukan pacar yang baik?
Selama ini, Nayeon selalu berusaha untuk menjadi seseorang yang "pantas" dibanggakan oleh Chanyeol. Nayeon juga tidak pernah minta macam-macam. Nayeon tidak pernah menuntut dibelikan hadiah, tidak pernah menuntut untuk kencan, bahkan tidak pernah marah saat Chanyeol tiba-tiba memutuskan kencan mereka. Sepengetahuan Nayeon, dirinya sudah masuk di kategori "pacar yang baik", lalu, kenapa? Apa yang kurang dari Nayeon?
"Hey, Im Nayeon, kau ini mendengarkanku atau tidak, sih?"
Suara itu membuyarkan lamunan Nayeon. Kini ia tersadar bahwa ia sedang berada di cafe langganannya dengan Jeongyeon, disertai chocolate mousse cake favorit mereka berdua tersaji di atas meja. Punya Jeongyeon sendiri sudah habis setengahnya, sedangkan Nayeon? Belum tersentuh sama sekali. Padahal biasanya cake ini langsung dilahap habis olehnya.
"E-eh? Kau bilang apa, tadi? Maafkan aku," Nayeon hanya bisa berkata seperti itu pada Jeongyeon yang kini terlihat tidak senang. Pikirannya benar-benar kacau tadi sampai-sampai ia tidak mendengarkan Jeongyeon yang sudah berceloteh panjang lebar sejak tadi.
"Ah, sudahlah, tidak penting." Jeongyeon memotong cake dengan garpu mungilnya, lalu memasukkannya ke dalam mulut, "Hmm, kau masih memikirkannya?"
Nayeon tertegun. Seperti yang ia duga, sahabatnya yang satu ini—Yoo Jeongyeon—bisa membaca pikirannya dengan jelas. Seolah-olah Nayeon adalah buku yang terbuka dan bisa dibaca dengan sekali lihat di hadapan Jeongyeon.
Nayeon mengangguk, lalu bahunya merosot dengan lemas. "Entahlah, aku tidak mengerti."
Kedua alis Jeongyeon terangkat, "Apanya yang kau tidak mengerti?"
"Alasannya," Nayeon bergumam, "Aku tidak tahu apa alasannya. Semuanya terasa membingungkan... Kami tadinya baik-baik saja. Aku benar-benar tidak mengira dia akan meminta putus kemarin."
Jeongyeon menatap sahabatnya itu dengan khawatir, "Sudahlah, kau akan baik-baik saja. Lupakan Si Chanyeol itu, kau akan mendapatkan penggantinya tidak lama lagi, aku yakin."
Nayeon terkekeh mendengar tanggapan Jeongyeon. Menemukan pengganti? Benarkah?
"Entahlah, Jeongyeon. Aku tidak yakin..." Kali ini Nayeon mengambil garpu yang dari tadi tidak disentuhnya dan mengambil potongan kecil dari kue yang dari tadi tidak disentuhnya. Tapi alih-alih memakannya, ia hanya menatap potongan kue itu dengan tatapan kosong. Ia ingat betapa Chanyeol membenci kue cokelat ini. Chanyeol memang bukan penyuka makanan manis, sangat bertolak belakang dengan Nayeon yang rela mengantre demi cinnamon roll di bakery langganannya. Meskipun begitu, Chanyeol selalu menemani Nayeon sepulang kampus hanya untuk makan cake di café ini, walaupun ia sendiri tidak memesan apa-apa. Kalau diingat-ingat, bukankah itu sesuatu hal yang manis?
"Kau melamun lagi," Jeongyeon mengetukkan jari-jarinya di atas meja lalu menggeleng melihat tingkah laku sahabatnya.
Nayeon meletakkan garpunya kembali, "Maafkan aku."
"Im Nayeon, kau akan baik-baik saja. Kau adalah Im Nayeon, gadis paling populer di kampus, kau tahu? Setelah ini pun, pasti banyak yang akan mengantre untuk jadi pacarmu. Lupakan Park Chanyeol yang bodoh itu, kau mengerti?"
Nayeon hanya tersenyum. Benar. Tentu saja dirinya akan baik-baik saja. Dia adalah Im Nayeon, mahasiswi jurusan film kesayangan semua pengajar, pujaan semua lelaki, panutan semua gadis di kampus mereka. Semua ingin menjadi seperti Nayeon, dan semua ingin bersama Nayeon. Hal itu tidak diragukan lagi. Seperti kata Jeongyeon, tentu saja Nayeon akan baik-baik saja. Tidak lama lagi juga Nayeon akan menemukan pengganti dan melupakan Park Chanyeol
Im Nayeon, fighting!
KAMU SEDANG MEMBACA
Torn
Romance"Nayeon menyukai semua tentang Chanyeol, tanpa terkecuali, tanpa jeda, tanpa terbata-bata." *** "Sebentar lagi, sebentar lagi. Nayeon akan baik-baik saja. Semoga." *** "Apa yang kurang dari Nayeon? Apa yang harus diperbaikinya? Kenapa Nayeon tidak...