"Permisi nyonya" Alonne sekarang berhadapan dengan ibu kandungnya.
"Apa?" Alea Carlos melihat foto dirinya saat masih remaja, dia tidak tau jika foto ini diambil oleh Arrow saat mereka masih pacaran.
"Saya di suruh membayar uang sekolah, jika tidak wali kelas saya akan ke sini" Meskipun hatinya sedang senang melihat foto dirinya, ia tetap saja tidak menyukai anak di depannya ini.
"Plak!"
"Kau sudah menumpang disini, mengotori seluruh rumah, dan kau memintaku untuk memberi mu uang sekolah? Kau pikir aku ibumu? Tak ada orang yang menginginkan anak tengil sepertimu dasar bodoh!" Alea kembali duduk dan melihat foto-foto nya.
Alonne masih berdiri di sana ia berharap ibunya memberi nya uang berapapun itu karena uang tabungannya sangat kurang untuk membayar uang sekolah.
"Kau mau kutampar lagi ha? Mood ku agak bagus saat ini, Cepat urus cucian baju dan piring kotor! Lakukanlah pekerjaan mu budak!" Alonne pergi, ternyata memang benar seharusnya dari awal ia tak usah mencoba meminta uang pada orangtuanya.
.
.
.Saatnya bersiap kau pasti berani!
Anak itu mempersiapkan barang-barang nya untuk mengambil bukti, ia memang sangat nekat.
|Siang hari, Kediaman Rumah Madison|
"Tok..! Tok..! Tok..!"
Sebuah ketukan pintu terdengar dari luar.
"Permisi, ada a.. pa? Mrs.Della?" Alonne kaget, ia baru saja mencuci piring dan melihat gurunya yang juga kaget karena Alonne memakai pakaian lusuh.
"Ini rumahmu?" Guru itu kembali memperhatikan bagian luar dan dalamnya sudah banyak yang rusak.
"Iya maam, ada apa ya?" Gurunya kembali memperhatikan Alonne.
"Saya ingin bertemu dengan orangtuamu" Alonne takut, ia tak peduli jika dirinya yang menjadi caci makian serta lampiasan orang tuanya, tapi ia takut jika terjadi sesuatu dengan gurunya itu.
"Ada apa ini?!" Tanpa Alonne panggil, Alea turun dari tangga melihat wanita itu dengan pakaian formal seperti guru.
"Maaf apakah anda ibu nya Alonne?"
"Iya, ada apa ya?"
"Saya ingin berbicara dengan anda sebentar" Alea mengangguk mempersilahkan guru itu untuk duduk.
"Saya wali kelas Alonne, Alonne merupakan murid yang pintar di sekolah, ia memang selalu membantu temannya yang kesulitan, saya akui dia memang anak yang hebat" Guru itu memuji anak Alea tapi bukannya Alea bangga, ia tidak suka jika bukan dia yang di puji.
"Ya saya tau, tapi ada masalah dengan anak saya sampai-sampai anda datang kemari?" Alonne sungguh kaget, ia tidak percaya dengan semua ini, ini pertamakalinya Alea mengakui Alonne sebagai anaknya setelah bertahun-tahun ia disiksa.
"Masalahnya dia tidak membayar uang sekolah, dia bilang anda yang mengambil semua uangnya dan tidak memberinya uang sekolah, apakah itu benar? Saya kira keluarga anda mampu membayar, jika anda tidak mampu membayar biayanya anda bisa beritahu saya" Alonne takut begitu bodoh dirinya memberitahu keadaan sebenarnya, ia sekarang takut jika ibunya marah dan menghabisi gurunya.
"Sayang, bisa kah kau kemari?" Ayah tiri Alonne datang, sepertinya Alea membisikan sesuatu kepada suaminya tidak sahnya itu.
"Anda ayahnya Alonne?" Tampak ayah tiri Alonne mendekati Mrs.Della.
"Bukan"
"Buak!" Dipukullah belakang kepala wanita itu hingga pingsan.
Firasat Alonne benar bahwa mereka akan menghabisi gurunya.
Dengan cepat Alonne menghampiri gurunya yang pingsan.
"Tolong tuan, nyonya jangan apa-apakan guruku kumohon" Alonne berusaha melindungi gurunya agar kedua orang itu tidak melukainya lebih parah.
"Baiklah kita tidak akan melukai gurumu" Mereka berdua keluar entah mau pergi atau apa.
Tapi saat mereka keluar, mereka melihat seorang anak kecil membawa tas kecil.
"Hei nak, kau sedang apa disini?" Ayah tiri Alonne tersenyum miring, sepertinya ia tau jika anak tersebut menguping pembicaraan mereka tadi.
"Sepertinya dia mau mencoba masuk" Alea tau jika itu adalah teman Alonne.
"Ti.. tidak tante, saya hanya menjemput Alonne untuk bermain" Anak itu mencoba berbohong tapi aktingnya itu tidak terlihat natural sama sekali.
"Haha.. ya sudah sekarang kamu tidak perlu menjemput Alonne lagi, bermain saja di rumahnya" Alea mendorong anak itu masuk ke dalam, dan mengunci pintunya.
"Vesto?! Kamu ngapain disini?" Alonne sekarang takut, sangat takut jika sahabatnya akan terluka.
Karena sekarang ia melihat ayahnya turun dari tangga.
"Wah, ada apa ini datang ramai-ramai? Alonne mengadakan pesta di rumah?" Arrow menghampiri mereka bertiga.
"Tuan, tolong jangan sakiti mereka" Alonne rela mati demi mereka berdua terutama Vesto sahabatnya, ia tidak mau jika satu-satuya sahabat yang ia punya terluka.
"Aku tidak menyakiti nya, tenang saja karena kau yang mengadakan pesta. Kau akan melihat saja pesta seru ini, tidak perlu bermain biarkan kau yang jadi penonton Ok?" Alonne bingung, dia mencari cara untuk keluar dari kejadian ini.
"Sekarang kita bermain ya.. dimulai dari wanita ini, hmmm.. dia gurumu ya?" Arrow tersenyum melihat wanita di depannya ia menyentuh wanita itu, sudah lama Arrow tidak merasakan bagaimana wanita itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/149734537-288-k613010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Psycho Girl
Mystery / ThrillerKamu harus selalu waspada! Teman, Sahabat, Saudara, atau Keluargamu bisa jadi salah satu dari Pembunuhmu. Mall, Restoran, Rumah Sakit, atau Sekolah bisa jadi salah satu dari tempat Kematianmu. Orang Dewasa, Anak Kecil, maupun Lansia bisa jadi salah...