My Parent's Past Story

381 17 1
                                    

|Whitehall London, England 1990|

Saat itu sekitar jam 10 malam, ada seorang pria yang duduk di dekat lampu lalu lintas ia tampak kebingungan layaknya orang tersesat.

Ia pun memberanikan diri berdiri di jalanan saat lampu hijau menyala.

"Bruuukkk!!!"

"Oh Tidak!!! Hei baj*ngan! Apakah kau punya mata? Lihat yang apa kau lakukan dengan mobil kesayanganku! Ganti rugi atau kau ku laporkan pada polisi!"

Seorang pria berumur 40-an menghampiri pria tadi dan memarahinya.

Namun pria yang dipanggilnya tidak menjawab dan malah tertawa.

"Hahaha... bukankah kau yang buta? Jelas-jelas kau bisa melihat aku punya 2 mata yang sehat, kau kan kaya bukankah kau bisa memperbaiki mobilmu sendiri? Pura-pura kaya donk! Hahaha..." bukannya meminta maaf pria itu malah mengolok-olok orang yang ada di depannya.

"Beraninya kau!" Pria itu menarik kerah pria tadi sebelum seorang wanita menahannya.

"Sudah Tuan! tolong maafkan pria ini, aku akan mengganti kerugian yang telah di buat nya" wanita itu membuat pria kaya tadi terpukau karena kecantikannya.

"Hmm... Karena kau cantik harganya kuturunkan menjadi £2.395,07 ada kan?"

"Sebentar" wanita itu mengeluarkan dompetnya dan memberikan uang sesuai biaya kerugian yang diminta pria tadi.

"Terimakasih cantik" pria tua tadi sedikit menggoda wanita tadi dengan kedipan mata kanannya lalu masuk kembali ke dalam mobil nya dan pergi.

"Permisi tuan, apakah kau sedang sakit? Jika iya mari kuantarkan" tidak nya berterimakasih, pria tadi tidak mendengarkan dan malah pergi.

"Permisi nona, tuan besar sudah menunggu anda untuk makan malam" seorang lelaki yang merupakan supir pribadi itu keluar menghampiri wanita tadi.

"Sebentar Pak aku ada urusan dengan pria tadi"

"Tapi non.." Belum selesai supir pribadi tadi bicara majikannya sudah pergi menyusul pria tadi.

"Hei tunggu sebentar tuan hosh.. hosh.." pria tadi berhenti sebentar menunggu wanita di depannya mengatur nafas sehabis lari.

"Apa urusanmu denganku?"

"Sebentar tuan, mengapa tadi anda mencoba untuk bunuh diri?"

Pria itu pun frustasi dan menyenderkan badan pada tembok.

"Aku juga tak tahu"

"Tuan harus kuat, kita hidup hanya sekali. Lakukan hal yang buat hidup tuan bahagia, bukan melakukan hal yang membuat hidup tuan sengsara."

"Emm.. Permisi Tuan kulihat kau tidak bekerja, aku ingin menawarkan pekerjaan, maukah kau bekerja di perusahaan temanku? soal biaya dan surat lamarannya biar saya yang tanggung"

"Untuk apa aku harus bekerja?"

"Haha.. tuan ini lucu sekali, tentu saja supaya tuan bisa mendapatkan uang, membeli makanan, pakaian, dan semua kebutuhan yang tuan inginkan" wanita itu tertawa kecil karena pertanyaan yang di lontarkan pria itu.

"Apakah aku akan dapat uang banyak?"

"Tentu saja" wanita itu tersenyum agak lama.

"Emm.. jadi?"

"Oh iya, aku lupa memperkenalkan diri. Asella Robinson" wanita itu menjabat tangan pria tadi.

"Alonne Madisson" pria tadi menerima jabatan tangan wanita itu.

"Jadi kau anak dari keluarga Robinson? kudengar keluargamu adalah keluarga yang sangat kaya, tapi kenapa kau menawariku pekerjaan?"

"Karena saya ingin membantu tuan dan teman saya bukankah ini merupakan pekerjaan yang saling menguntungkan?"

"Hmm.. iya ya"

"Kalau gitu ini nomer handphone saya, nanti telfon supaya saya bisa menyimpan nomor anda tuan Alonne" wanita itu memberikan kertas yang berisi nomor teleponnya.

"Saya permisi dulu" wanita itu pergi dan meninggalkan pria tadi.

"Hmm... aku sudah tidak punya handphone" Alonne berjalan sambil memikirkan cara untuk mendapatkan telepon.

Setelah beberapa menit ia menemukan cara untuk mendapatkan handphone.

"Permisi madam kubantu bawakan barangnya" pria itu membantu seorang nenek yang membawa banyak barang.

"Terimakasih nak, kamu orang yang baik"

"Iya nek tidak apa-apa" pria itu membawakan kantung buah, sayur, serta dompet nenek itu.

|Sesampainya di rumah nenek itu...|

"Ting... tong...!" pria itu menekan tombol bel rumah.

"Siap- Ibu?! kenapa ibu pulang larut sekali seharusnya ibu mengangkat panggilanku, ibu membuat kita khawatir, siapa pria ini?" Lelaki itu kaget setelah membuka pintu dan menemukan ibu nya.

"Dia ini adalah anak yang baik, dia tadi membantu ibu membawakan barang kesini, ibu ingin membuatkan kalian makan malam" tampak anak kecil menghampiri neneknya

"Nenek! Aku kangen nenek" gadis kecil itu memeluk neneknya.

"Ya sudah ayo masuk nek, terimakasih ya tuan" lelaki itu tersenyum pada pria tadi yang juga dibalas senyuman.

Setelah itu Alonne duduk di depan kafe melihat handphone yang dicurinya dan menelfon nomor wanita tadi.

"Permisi ini siapa?Halo?"

"Ah, halo saya Alonne benarkah ini nomor telefon nona Asella?"

"Iya ini dengan saya sendiri tuan Alonne, besok jam 1 siang datanglah ke Grand Caffe Concerto"

"Baiklah"

__________TBC__________

~Hey..

Tayo.. wkwk.. gak gak

Jadi kemaren waktu kookie nulis ni cerita besoknya temen kookie cerita hp nya ilang ndelusep, kookie mikir apa dia jelmaan ini nenek ya? tp akhirnya ketemu kok ternyata hp nya ketinggalan di rumah neneknya wkwk..

Voment ya...

Little Psycho GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang