|Rumah Kediaman Keluarga Robinson|
"Apa maksudmu Sella? Kau ini adalah anak tunggal dan satu-satunya wanita dari keluarga Robinson! Apa jadinya jika kamu menikah dengan pria ini, pria yang arah hidupnya tak menentu?" tuan besar keluarga Robinson itu marah karena anak pertama yang di sayanginya akan menikah dengan pria yang merupakan mantan pembunuh, ialah yang membunuh istri tuan Robinson saat koma di rumah sakit.
"Ayah kau ingin aku bahagia bukan? kalau begitu biarkan aku menikah dengan nya"
"Kau tidak tahu? dia adalah orang yang membunuh ibu mu Asella!"
"Apa?! Itu tidak benar Ayah! Alonne tidak pernah melakuka-"
"Itu benar Asella, apa yang dikatakan ayahmu semuanya benar, aku juga tak ingin membuatmu menderita, kau boleh membatalkan rencana pernikahan ini. Semua keputusan ada padamu" Alonne mengatakan itu dengan santai, bukan karena tidak cinta.Tapi ia juga takut kalau saat ia menderita, Asella juga ikut menderita.
"Alonne! bilang padaku ini tidak benar! Tidak benar kan kau yang membunuh ibuku?! Hikss.. hiks.. katakan Alonne!"
"..."
Alonne terdiam beberapa saat melihat Asella menangis di hadapannya.
"Sssttt.. iya itu tidak benar aku hanya bercanda, janganlah menangis Ella" Asella memeluk Alonne dalam waktu yang agak lama.
"Haah... Allone kau adalah orang pertama yang memang bisa membuat Asella berhenti menangis, maafkan aku karena telah terbawa suasana, kau mengerti kan kalau Asella adalah anak kesayangan saya, dan kau orang yang telah membunuh istriku. Kau mengertikan bagaimana perasaanku? kulihat akhir-akhir ini Asella terlihat senang bersamamu"
"Emm.. maafkan aku tuan Robinson, sebenarnya bukan aku yang membunuh istrimu, mungkin di cctv rumah sakit terlihat seperti aku. Tapi lelaki itu beda denganku, aku juga tak tahu kenapa ia bisa ada di rumah sakit itu, ia pernah berkata kepadaku bahwa ia akan membunuh salah seorang di rumah sakit itu"
"Apakah kau tahu ciri-cirinya?"
"Aku lupa karena itu sudah agak lama"
"Oh, kalau begitu aku minta maaf selama ini telah salah mengiramu. Asella kuijinkan kau menikah dengan Allone, tapi Allone kau tidak boleh membuat Asella bersedih ataupun terluka. Kalau kau melakukan itu siap-siap saja"
"Siap tuan, saya akan menjaga anak kesayangan anda dengan sebaik-baiknya. Akan kujamin tidak ada orang yang menyentuh atau menyakitinya"
"Terimakasih Ayah! Aku sangat menyayangimu, oh iya kita sudah mempersiapkan acara pernikahannya tinggal menunggu tanggal pernikahannya"
"Wah, ternyata kalian sudah menyiapkannya? hmmm... apakah kau mengambil uang ayah diam-diam? pasti pernikahan kalian sangat indah dan mewah"
"Tidak Ayah, uang yang kita gunakan adalah hasil kerja keras dari Alonne, dia tidak ingin menggunakan uangku sama sekali. Dia bekerja keras dan lembur di kantor selama ini demi biaya pernikahan kita. Dan memang pernikahan kali ini kita adakan dengan mewah dan indah"
"Hahaha... Kau bisa-bisa saja Alonne. Baru beberapa bulan anakku mengenalmu dan kau sudah mengumpulkan biaya sendiri untuk pernikahan kalian? luar biasa"
"Iya, terimakasih Ayah" Kata Alonne membuat tuan Robinson kaget.
Mereka melanjutkan perbincangan malam itu yang semula tegang menjadi nyaman...
|Westminster Abbey, 14 Februari|
Hari ini adalah hari kebahagiaan mereka, hari dimana Tuhan telah mempersatukan mereka secara resmi.
"Alonne Madisson apakah anda bersedia berjanji di hadapan Tuhan dan juga manusia untuk menerima Asella Robinson menjadi istri dan pendamping hidup anda baik di dalam suka maupun duka, dalam susah maupun senang, dalam sehat maupun sakit, dalam kaya maupun miskin, dan berjanji akan setia serta menghormati nya sebagai pendamping hidup anda hingga maut memisahkan?"
Alonne sangat nervous, tangannya bergetar namun Asella memegang tangannya dan percaya pada Alonne.
"Iya. Saya Alonne Madisson bersedia berjanji di hadapan Tuhan dan juga manusia untuk menerima Asella Robinson menjadi istri dan pendamping hidup saya baik di dalam suka maupun duka, dalam susah maupun senang, dalam sehat maupun sakit, dalam kaya maupun miskin dan berjanji akan setia serta menghormati nya sebagai pendamping hidup saya hingga maut memisahkan." Jawab Alonne dengan tegas.
Lalu pendeta melihat ke arah Asella.
"Asella Robinson apakah anda bersedia berjanji di hadapan Tuhan dan juga manusia untuk menerima Alonne Madisson menjadi suami dan pendamping hidup anda baik di dalam suka maupun duka, dalam susah maupun senang, dalam sehat maupun sakit, dalam kaya maupun miskin, dan berjanji akan setia serta menghormati nya sebagai suami dan pendamping hidup anda hingga maut memisahkan?"
"Iya. Saya Asella Robinson bersedia berjanji di hadapan Tuhan dan juga manusia untuk menerima Alonne Madisson menjadi suami dan pendamping hidup saya baik di dalam suka maupun duka, dalam susah maupun senang, dalam sehat maupun sakit, dalam kaya maupun miskin dan berjanji akan setia serta menghormati nya sebagai suami dan pendamping hidup saya hingga maut memisahkan."
Setelah mengucap janji suci mereka memasangkan cincin, cincin mereka berwarna emas putih bermatakan berlian.
Sang pendeta memberkati mereka dan mengulurkan tangannya diatas mereka yang sudah menunduk di atas altar.
"Dengan ini kalian telah resmi dihadapan Tuhan dan juga manusia sebagai pasangan suami-istri, apa yang telah dipersatukan oleh Tuhan tidak dapat diceraikan oleh manusia dan hanya dipisahkan oleh kematian. Diberkatilah kalian, dan beranakcuculah dan penuhilah bumi, taklukanlah semuanya itu, Amin."
Suara tawa haru bahagia serta tepuk tangan dari para tamu terdengar.
"Kini sang pengantin pria boleh mencium pengantin wanita nya" Ucap sang pendeta.
Sepasang pengantin pria dan wanita itu berciuman agak lama bersamaan dengan tepukan yang membanjiri ruangan itu.
Mereka pun bahagia bersama...
THE END
__________TBC__________
Maksudnya The End buat Part ini hehe..
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Psycho Girl
Mistério / SuspenseKamu harus selalu waspada! Teman, Sahabat, Saudara, atau Keluargamu bisa jadi salah satu dari Pembunuhmu. Mall, Restoran, Rumah Sakit, atau Sekolah bisa jadi salah satu dari tempat Kematianmu. Orang Dewasa, Anak Kecil, maupun Lansia bisa jadi salah...