Part 1

400K 15.9K 525
                                    

Saat Aletta menyusuri koridor sekolah, mata Aletta terpaku pada satu objek, Julio Dev Abraham. Dia seorang laki-laki tampan yang sudah mengisi hati Aletta selama satu tahun ini, Aletta tak berharap banyak padanya, hanya saja ia ingin julio melihat kearahnya.

"Diliatin mulu tuh cowok, tenang aja kali gak bakal ada yang mau sama cowok dingin kaya dia."

Aletta terlonjak kaget, siapa lagi yang suka bikin jantung nya mau copot kalo bukan Tiara Lestari, sahabat terbaik Aletta yang sering Aletta panggil dengan nama Ara.

"Ih sotoy, urusin aja kak Arya nya lo tuh."

Arya, satu nama yang paling membuat Tiara klepek-klepek.

"masuk kelas yuk." Ajak Aletta.

Aletta langsung menarik tangan ara, satu bulan lagi adalah hari kelulusan Lio, entah Aletta harus merasa sedih atau bahagia akan berpisah dengan Lio, karena Lio pasti melanjutkan kuliah nya di luar negeri.

Sejauh ini Aletta belum pernah bertegur sapa dengan laki-laki itu, entah apa yang membuat Aletta menjatuhkan hatinya pada orang semacam Lio, hatinya selalu bergetar saat menatap Lio, jangankan menatapnya, menyebut namanya saja sudah membuat nafas Aletta tidak teratur.

"Mau sampe kapan lo nutup hati lo buat orang yang cinta sama lo, cuma gegara kak Lio, udahlah Al kak Lio tuh gak pernah nganggap lo ada, mending buang jauh-jauh perasaan lo itu."

Hampir setiap hari Ara menasehati Aletta seperti itu.

"Gak segampang yang lo pikir Ra."

"Iya, karena lo emang ngga mau ngelepas kak Lio kan?"

"Lo bener, gue emang gak mau ngelepas kak Lio buat orang lain, gue emang egois, tapi apa gue salah pertahanin perasaan ini?"

"Serah lo deh, eh tidur kuy gue males istirahat." Ajak Ara.

"Kuyy."

Begini kalau habis debat pilkada, pasti ujung-ujungnya tidur.

~~~

Jujur, Julio malas kalau harus kumpul bersama teman-temannya, karena hari ini mood Lio sedang tidak baik.

"Eh Lo mau lanjut universitas mana Ar." Tanya Danu.

"Gue mah UI (universitas Indonesia) nu, lo dimana?"

"Gue di UGM (universitas gadjah Mada)."

Arya Pradipta dan Danu Bramantyo, sahabat Julio dari SMP, mereka berdua sudah biasa dengan sikap dingin Julio.

"Lo kemana Yo?" Tanya Arya.

"Oxford university, Inggris."

Ini keinginan Julio sendiri dan didukung oleh mama papa Julio, tapi ada yang membuat Julio berat untuk ninggalin Indonesia, dia, gadis bermata coklat terang yang berhasil membuat Julio jatuh cinta, Aletta Anggiara.

"Gila, lo mau ninggalin Aletta? ngungkapin aja belom, masa udah mau ditinggal aja."

Sahabat Julio memang sudah tahu kalau Julio menyukai Aletta.

"Pulang sekolah." Ujar Lio Ambigu.

"Hah! Apaan?"

Tuh kan kalo lagi bego temen Julio kaga bakal ada yang nyambung.

"Apanya?"

"Lo kalo ngomong jangan setengah-setengah Yo, tadi lo bilang pulang sekolah, gue tanya apanya yang pulang sekolah lo malah balik nanya apanya lagi." Cerocos Arya.

"Pulang sekolah gue mau ngomong sama dia."

Julio harus ngomong, apapun jawabannya dia harus bisa ngungkapin perasaannya pada Aletta.

"Hah, percuma Yo, lo ngungkapin sekarang kalo nantinya lo bakal pergi ninggalin dia demi sekolah lo itu." Celetuk Danu.

"Yang penting gue udah berusaha." Ujar Lio.

"Serah lo dah"

Ah, ini bukan Julio yang sesungguhnya, ya, gadis itu sudah berhasil ngerubah Julio jadi lebih baik seperti sekarang.

Cepat atau lambat gue bakal milikin lo, bodo amat yang namanya egois pokoknya lo harus jadi milik gue._Batin Julio.

"Masuk kuy."

Lio dan dua sahabatnya langsung menuju kelas, karena jam istirahat udah abis.

~~~

Jam pelajaran hari ini habis, semua siswa berhamburan keluar ruangan.

"Ra gue duluan ya, kak Raka udah nunggu di depan," Raka Anggara, dia adalah kakak laki-laki Aletta, dan Aletta dengan Raka hanya dua bersaudara.

"Iya Al." Aletta langsung meninggalkan Ara.

Setelah Aletta meninggalkan Ara ada tiga orang laki-laki yang menghampiri Ara.

"Aletta?" Tanya Lio singkat.

"Gue? Gue Tiara lestari, bukan Aletta." Ara menjawab dengan nada bingungnya.

"Gue mau ngomong sama Aletta." Jelas Lio.

"Ooh, bilang kek kak dari tadi ngga usah belibet, Ale nya udah pulang soalnya udah dijemput sama kakaknya tadi."

Lio dan kawan-kawan nya yang dari tadi cuma diem aja langsung pergi meninggalkan Ara dengan wajah keselnya.

"Datang tak diundang pulang tak diantar, huuu dasar jalangkung ih lagian gue ogah nganternya juga mending nganter kak Arya nya doang dari pada nganter es batu glondongan sama Danur maddah itu." Gerutu Ara.

~~~

Aletta memasuki rumahnya yang cukup megah dengan menjingjing sepatunya, lalu dia meletakkan sepatunya dirak sepatu.

"Assalamualaikum."
Ucap Aletta berbarengan dengan kakaknya.

"Walaikumsalam." Jawab kedua orang tuanya yang sedang bersantai diruang keluarga.

"Loh kok ayah udah pulang? kan baru jam segini yah?" Tanya Aletta.

"Iya soalnya hari ini ayah gak ada jadwal, jadi mending santai dirumah sama bunda tersayang." Beginilah kehidupan keluarga Aletta, sangat tentram dan damai.

"Iyalah ayah engga ada jadwal, orang jadwal ayah di limpahin ke Raka semua." Raka, dengan wajah cemberutnya ikut duduk disebelah bundanya.

"Yang sabar kak hihihi, Ale keatas dulu ya mau bobo siang dadaah."

Cup

Cup

Cup

Satu kecupan dipipi ayah, satu kecupan dipipi bunda dan yang terakhir dipipi kakak tercintanya..

***

I'm Leaving (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang