Part 34

102K 4.1K 42
                                    

"Syukurlah El udah sembuh, dan bisa pulang ke rumah lagi." Ucap Gina bunda Aletta.

"Iya Bun, Alhamdulillah." Ucap Aletta tersenyum bahagia, dua Minggu yang lalu dokter menyatakan bahwa ditubuh El ada racun yang masuk. Dan yang Aletta bingung dari mana asal racun tersebut, seingat Aletta ia selalu menjaga makanan dan mainan El, apa El menerima makanan dari orang lain? Entahlah, yang terpenting sekarang adalah El sudah kembali sembuh, dan bisa pulang kerumahnya.

"Aletta mending kamu istirahat dulu nak, tiga hari kedepan kamu pasti sibuk untuk mempersiapkan pernikahanmu dan Lio." Ujar Gina.

"Iya Bun, Aletta ke atas dulu sekalian nidurin El yang masih main sama Lio di kamar." Pamit Aletta.

Tiga hari lagi adalah hari pernikahan Aletta dan Lio, hal itu sudah dibicarakan dengan kedua keluarga, yaitu keluarga Lio dan Aletta, hanya saja dari satu bulan yang lalu Raka belum juga pulang dari Bogor, dan jika dihubungi selalu bilang masih banyak kerjaan. Sebenarnya Aletta sedikit curiga dengan kakaknya yang tidak pulang-pulang, apalagi ini sudah tidak wajar, biasanya Raka tidak pernah kuat jauh dengan ayah dan bundanya.

"Loh sayang, kok gitu sih kan kasian ayahnya." Ucap Aletta saat sampai di kamar, melihat El yang sedang menunggangi perut Lio yang sedang terlentang, El malah tertawa sambil mencubiti perut Lio.

"Ini udah siang sayang, yuk bobo sama bunda." Ucap Aletta seraya mengangkat El dari atas perut Lio, diikuti Lio yang langsung duduk dari tidurnya, El tak menangis karena Aletta bisa melihat mata El yang sudah sangat mengantuk.

"Aletta, aku mau menemui seseorang yang udah bikin El sakit ." Ucap Lio tiba-tiba.

"Kakak udah tau?"

"Hmm, ternyata dia." Ambigu Lio.

"Udahlah kak gak usah ditanggapi, yang penting sekarang El udah sembuh dan sehat, aku gak mau terjadi sesuatu yang gak diinginkan." Ucap Aletta mencoba melarang Lio untuk tidak pergi menemui orang tersebut.

"Aku janji gak akan terjadi apa-apa kedepannya, ini cuma salah paham aja kok." Bujuk Lio.

"Pokoknya aku gak mau kakak pergi nemuin orang itu ya, awas aja kalo sampe kakak nemuin orang itu, kita batal nikah!" Ancam Aletta.

"Ya ampun sayang kok kejam sih, oke aku gak pergi nemuin orang itu demi kita nikah ya."

Aletta tersenyum mendengar Lio yang pasrah, Aletta kembali terfokus pada El yang sedang berusaha masuk ke dalam tidurnya, Aletta terus menepok bagian pantat El agar El cepat tertidur pulas. Sedangkan Lio merasa terabaikan oleh Aletta yang terus terfokus pada El yang sudah tertidur pulas, Lio tidak tahu, bahwa Aletta sedang memperhatikannya lewat pantulan cermin yang ada di kamar Aletta.

"Biasa aja dong mukanya." Ucap Aletta dengan suara ketus yang dibuat-buat.

"Aku biasa aja kok sayang." Ucap Lio.

"Masa." Aletta membalikkan badannya menghadap ke arah Lio, Aletta terus memperhatikan wajah tampan Lio, wajah yang sejak masa SMA memporak-porandakan hatinya.

"Terimakasih kak." Ucap Aletta tulus.

"Udah ah, aku gak mau mellow ya."

"Ih siapa yang mellow sih, aku kan cuma bilang terimakasih." Ucap Aletta.

"Oke oke, sama-sama Aletta sayang." Ucap Lio sambil mencium kening Aletta, entah sejak kapan Aletta sangat menyukai jika Lio mencium dirinya.

~~~

Hujan deras dikota Bogor membuat orang-orang stay di dalam rumahnya masing-masing, sama seperti Raka yang sedang bermain dengan Juna sang putra dan Lila.

Sudah satu bulan Raka tidak pulang ke rumahnya, jujur saja Raka sudah sangat merindukan ayah dan bundanya, tapi apa boleh buat, Raka sudah bicara dengan Lila untuk membawa juna serta Lila pulang ke Jakarta bersamanya Minggu depan. Awalnya Lila menolak tapi Raka terus membujuknya, sampai Lila tidak bisa berbuat apa-apa saat Juna bicara ingin bertemu dengan neneknya, di dalam hati Lila ada ketakutan jika nanti ibu Raka menolak kehadiran Juna dan dirinya.

"Papa kenapa baru pulang?" Tanya Juna pada Raka.

"Kerjaan papa sangat banyak sayang, jadi papa baru pulang sekarang buat ketemu sama Juna." Bohong Raka.

"Tapi papa gak akan ninggalin Juna sama mama lagi kan?"

"Gak dong, papa kan sayang sama kamu dan mama." Ucap Raka.

Kata-kata Raka barusan berhasil membuat Lila tersipu malu, benarkah Raka menyayanginya? Lila tidak bisa berharap banyak pada Raka, Lila hanya ingin Raka mengakui Juna sebagai anaknya, itu pun sudah cukup.

"Raka, kayaknya Juna ngantuk deh." Ucap Lila melihat Juna yang sedang mengucek matanya dari tadi.

"Iya nih, mending kamu tidurin dulu aja Lil dari pada nanti nangis."

Lila menidurkan Juna di kamarnya, lalu Lila kembali keluar untuk menemani Raka, jika kalian ingin tahu bagaimana perasaan Lila pada Raka, maka jawabannya adalah Lila sudah mencintai Raka.

"Minggu depan kita ke Jakarta." Ucap Raka.

"Kamu udah bilang loh."

"Cuma mengingatkan." Ucap Raka.

Lila hanya mengangguk, sejujurnya Raka masih sedikit gugup jika bicara berdua seperti ini dengan Lila, bukan apa-apa, hanya saja Raka tidak terbiasa dekat dengan wanita manapun selain bunda dan Aletta. Mengingat Aletta Raka jadi merindukan adik perempuan tersayangnya itu, ingin sekali Raka cepat pulang, Raka sudah tahu jika tiga hari lagi Aletta akan menikah dengan Lio, Raka merestui pernikahan itu karena Raka bisa melihat cinta dimata keduanya.

"Kapan adik kamu menikah?" Tanya Lila.

"Tiga hari lagi."

"Kanapa gak pulang aja sih, kan aku sama Juna bisa nyusul."

"Aku gak mau terjadi sesuatu sama kamu dan Juna ya." Ucap Raka.

"Aku kan udah biasa sendirian."

"Mulai sekarang jangan dibiasakan, karena sekarang kamu punya aku yang kapan saja bisa melindungi kamu sama Juna."

Lagi-lagi Raka membuat Lila malu dengan perkataannya, ingin sekali Lila menampol wajah tampan milik Raka.

"Cie baper." Ledek Raka.

"Ih apaan sih, udah ah aku mau tidur mending kamu pulang sana." Usir Lila.

"Diluar kan masih hujan Lil, kamu tega?" Tanya Raka memasang wajah melasnya yang membuat Lila tidak tega.

"Ya udah malam ini kamu nginep aja, seperti biasa kamu di kamar tamu ya." Ucap Lila, sebenarnya Lila tidak tega menyuruh Raka tidur di kamar tamu yang tidak ada AC nya, mengingat rumah ini adalah rumah yang dibeli Raka untuk Lila dan juga Juna.

"Makasih." Ucap Raka so imut.

"Sama-sama, maaf ya kamarnya gak ada AC nya." Ucap Lila.

"Gak papa, ini musim hujan jadi udah dingin kok." Ucap Raka.

"Ya udah aku tidur ya, daaah good night." Pamit Lila.

"Too." Ucap Raka.

Raka tersenyum setelah Lila meninggalkan nya, Raka sangat bahagia bisa bertemu kembali dengan Lila, dan memiliki seorang anak yang sudah besar seperti sekarang. Hidupnya sudah lengkap dengan adanya Juna dan Lila.

***

I'm Leaving (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang