4

2.3K 104 10
                                    


Yoongi seharian penuh ini menahan amarah terpendam kepada Yewon. Ada alasan kenapa Yoongi menahan amarah kepada Yewon. Yewon telah berbuat hal melebihi batas kesabaran yang dimiliki Yoongi.

Tadi, Yoongi menyuruh sekretaris nya Yein untuk memanggil Yewon ke ruangan nya. Tapi Yewon sama sekali tidak datang menemui Yoongi. Sudah 2 jam lebih Yoongi menunggu. saat kesal kesal nya justru Yoongi melihat Yewon sedang sibuk dengan pekerjaan membuat amarah Yoongi membludak.

Bukan melihat Yewon mengerjakan tugas didepan komputer dengan jari bergerak lincah di atas keyboard tapi sosok lelaki yang berdiri di sisi Yewon dekat--sangat dekat-- posisi lelaki yang Yoongi ketahui bernama Hansol itu seperti mengukung Yewon dari samping.

Tangan kiri yang menahan bobot ke pucuk meja Yewon serta tangan kanan Hansol yang memegang pucuk bangku yang Yewon duduki. Sialan. Pikir Yoongi.

Yoongi mengamati Yewon sedari tadi, apa yang di kerjakan sampai Yewon tidak menyadari hawa dingin yang menyeruak masuk di dalam ruangan yang berisi empat kabin meja?

Semua pekerja yang melihat Yoongi saja langsung berlari kocar kacir karena takut dengan aura dingin dan intimidasi dari Yoongi. kenapa Yewon tidak merasakan nya?

Mata Yoongi menukik tajam saat Yewon mendongak menatap Hansol yang berdiri menjulang di sisinya. Karena kecemburuan Yoongi, Yewon terlihat seperti sedang menebar pesona ke arah Hansol yang terbukti Hansol sama sekali tidak berkedip saat Yewon menatap mata pemuda bule itu.

Tangan Yoongi gatal ingin sekali memlintir tangan Hansol yang bergerak memegang pipi tirus milik Yewon. Hal selanjutnya yang Yoongi lihat Yewon kebingungan mencari sesuatu entah apa yang di cari, Yewon sampai bergerak bingung ke arah dua meja di depan nya.

Ruangan Yewon kedap suara maka dari itu Yoongi sama sekali tidak bisa mendengar apa yang di ucapkan Hansol. Pergerakan Yewon terhenti saat Hansol memberikan Tissu ke arah Yewon-- Yoongi tetap diam di tempat saat Yewon mendongak untuk menutup akses jalan darah yang keluar dari hidung.

satu hukuman untuk Yewon karena mengabaikan panggilan yang ia berikan.

Tidak hanya itu, tadi sewaktu istirahat kerja Yewon benar benar membuat Yoongi dongkol setengah mati. Mereka berjalan beriringan dengan Yoongi yang berbicara tapi karena Yewon kurang ajar, Sama sekali Yewon tidak menghiraukan perkataan Yoongi. Yewon justru berjalan cepat ke arah gudang penyimpanan berkas berkas lama karena satu hal yang harus ia kerjakan.

Dua hukuman karena mengacuhkan Yoongi.

Yoongi kembali ke ruang kerja, karena banyak berkas berkas yang harus di tanda tangani. Pintu ruangan terbuka Yoongi harap itu Yewon--tapi kecewa yang di dapat karena Mina teman satu kabin dengan Yewon yang datang.

"Ada apa?"

"Perusahaan dari Light Coorporation mengirim berkas Sajangnim, untuk persetujuan kami membutuhkan tanda tangan dari Sajangnim." Mina berucap sambil menyodorkan map berwarna biru tua ke arah Yoongi yang menatap map itu dengan salah satu alis terangkat.

Bukan tugas Mina, tapi ini adalah tugas Yewon. Berani sekali dia. Batin Yoongi.

"Kemana Yewon? Ini tugas milik nya-- karena miliknya seharusnya Yewon yang datang ke sini untuk meminta tanda tangan kepadaku" desis Yoongi.

"Maaf Sajangnim, Yewon sendiri yang bilang kepadaku bahwa anda yang memintaku untuk mengambil alih tugas dari Light Coorporation." jelas Mina

Yoongi menyeringai. "Panggil Yewon kesini aku akan memberikan berkas ini kepada Yewon" desis Yoongi.

Tiga hukuman untuk Yewon karena tanpa sengaja Yewon menjauhi dirinya.

Mina keluar dari ruangan setelah membungkuk hormat kepada Yoongi. Seringai itu tetap tinggal di bibir Yoongi. "Kim Yewon, kau mau bermain main dengan ku?" geram Yoongi.

EPIPHANY (SuMji) COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang