18

1K 87 4
                                    


Yoongi memeluk Yewon di balik selimut. Pagi yang cerah namun Yoongi sama sekali tak ingin beranjak dari kasur kesayangan nya. Terlebih lagi ada Yewon di sisinya.

Yoongi masih ingat semalam Yewon kembali merintihkan namanya dengan suara merdu, Sial! Yoongi sangat merindukan Yewon-nya.

Yoongi menyibak rambut panjang Yewon, di tatap nya wajah pucat Yewon yang terlelap dalam mimpi. Sangat cantik, Yoongi tak berhenti memuji Yewon dari dulu karena memang benar adanya bahwa Kim Yewon adalah sosok sempurna yang hadir dalam hidupnya.

Yoongi mengecup dahi Yewon dengan sayang, "Bangun, kau tak lapar?" Tanya Yoongi.

Yewon bergumam dalam tidurnya, "Lima menit lagi"

Tangan Yewon bergerak memeluk kembali tubuh Yoongi, "Kau sudah lapar?" Tanya nya meski matanya masih tertutup.

"Bukan aku, tapi kau. Bukan nya kau harus minum obat?" Tanya Yoongi.

Yewon menggeleng, "Aku merasa lebih baik setelah bertemu dengan mu" setelah mengucapkan itu Yewon menyembunyikan wajahnya di dada Yoongi.

"Maka jangan pergi lagi--" ucap Yoongi.

Yewon membuka matanya, mata nya yang sayu menatap mata Yoongi.

Mata Yoongi indah, berwarna hitam. Sangat pekat. Sampai-sampai Yewon tenggelam dalam tatapan Yoongi.

"Kak Eunha--, Kak Eunha kritis Yoongi, ia melahirkan semalam. Aku pergi dari rumah sakit karena tak ingin mendengar kabar buruk dari Kak Namjoon" ucap Yewon,Tanpa nada bergetar mata itu tetap setia menatap mata Yoongi.

Yoongi terkesiap, "Kak Namjoon berkata, Kak Eunha tidak ingin berjuang lagi-- Aku harus bagaimana?" Gumam Yewon.

Yoongi memeluk tubuh Yewon erat, "Jangan seperti ini, kau sosok yang kuat. Aku tahu itu-- berjuanglah Yewon, Mari kita menikah dan hidup bahagia dengan anak anak kita nanti. Hm?"

Isakan terdengar, pelukan Yewon semakin erat dengan tersedu Yewon berkata, "Aku takut Yoongi-- Aku tak ingin mengecewakan mu, itulah kenapa aku ingin kau menjauhiku. Aku tak ingin melihat mu terluka, Itu sangat menyakitiku Yoon--"

Tanpa sadar pun Air mata Yoongi terjatuh, "Hei tenanglah, kau bisa tersedak nanti jika nangis terus menerus"

Yewon tetap menangis, Yewon sangat takut jika suatu hari nanti posisi Eunha sekarang akan ia rasakan. Yewon masih belum siap menghadapi itu, Yewon masih ingin bersama Yoongi. Yewon ingin membahagiakan Yoongi terlebih dahulu.

"Aku ingin sembuh Yoongi--Hiks, Aku ingin sembuh"

Di balik pelukan Yewon, Yoongi menghapus air mata nya. Kepala nya mengangguk memberi persetujuan kepada Yewon.

"Ikutlah dengan ku, aku akan menyembuhkan mu--" ucap Yoongi

Yewon mendongak dengan mata sembab, "Kemana?" Tanya nya.

"Singapura--Teknologi mereka canggih, meski Korea sepadan setidaknya aku sudah menemukan pendonor untuk mu--"

"Pendonor?" Gumam Yewon.

"Iya, aku meminta tolong bantuan teman ku yang bekerja di rumah sakit ternama di Singapura untuk mencarikan pendonor Sum Sum tulang, Kau akan sembuh Yewon--" kata Yoongi.

Yewon tersenyum mendengarnya, "Aku akan sembuh? Tapi berpergian jauh-- aku di larang oleh Kak Namjoon"

"Jika untuk kesembuhan mu, aku yakin Namjoon akan menyetujui nya" ucap Yoongi.

"Kapan kita berangkat?"

"Lusa-- aku harus menyiapkan keberangkatan kita" ucap Yoongi.

Yewon mengerucut, "Kenapa tidak besok? Aku ingin cepat sembuh. Lagi pula operasi itu sangat sakit kau tahu?"

EPIPHANY (SuMji) COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang