13

899 87 31
                                    


"Kau tidur dimana semalam?"

Yewon menghela napas, "Di rumah teman ku" kakinya berjalan menuju dapur keluarga. Tenggorokan nya kering. Yewon ingin minum segelas air.

"Siapa?"

"Di Rumah Kak Yerin--"

"Kau berbohong? Dia tidak bersama mu semalam. Aku menghubungi semua teman kantor mu."

"Bisakah kau rubah kebiasaan mu itu?" Jengkel Yewon. Mood nya buruk dari kemarin.

"Kenapa kau marah? Aku hanya bertanya. Tak bisakah kau menjawab jujur?" Tanya Yoongi.

Yewon terdiam, ia meneguk air putih sebelum menjawab "Tak semua hal yang ku lakukan kau mengetahui semua nya kan?" Tanya Yewon.

Yoongi tersinggung tanpa sebab. Di anggap apa dia oleh Yewon? Angin lalu kah?

"Aku tidak ingin berdebat Yewon, jangan sampai kemarahanku kepada Jisoo ku lampiaskan kepadamu" desis Yoongi.

Yewon berdecak, selalu seperti ini. "Kau mencintai diriku, atau tubuh ku Yoongi?" Tanya Yewon dengan tatapan datar.

Yoongi terkesiap. "Lancang sekali kau berkata seperti itu"

Kenapa Yoongi merasa, Yewon semakin jauh darinya?

Yewon menggigit bawah bibir nya, "maaf kan aku, aku terlalu lelah Yoongi. Aku tak bisa mengontrol kemarahanku"

Yoongi memalingkan wajah sebentar, "istirahatlah, aku akan ke kantor" acuh Yoongi.

Yewon menatap punggung Yoongi yang semakin menjauh. Kaki nya bergerak ke arah kamar kecil nya, menidurkan tubuhnya ke kasur lipat tipis dan mulai memejamkan mata.

Yewon lelah, tubuhnya terasa sakit semua. Matanya panas, Kenapa kambuh lagi?

Yewon tidak tidur semalaman, ia menemani Eunha yang menangis tanpa henti. Meski tak melakukan apa-apa dan berdiam diri. Yewon merasa kesal dengan dirinya. Kenapa ia selemah ini?

Kenapa ia begitu jahat kepada kakak nya Jisoo? Bukan ini yang dia ingin kan. Yewon hanya ingin di sambut oleh keluarga nya, bukan Yoongi. Kenapa ia sebodoh ini?

"Kau tak apa jika harus menerima kekecewaan itu?"

Tanpa sadar airmata Yewon menetes, tubuhnya sakit. Mirisnya tak ada satupun keluarga nya yang mengetahui kondisi nya.

"Hiks, apa yang sudah ku lakukan"

Tangisan Yewon semakin menjadi, dadanya terasa semakin sesak.

"Yak! Kim Yewon, kau tak apa?" Teriak seseorang dari luar.

Yewon mengerjap, Jisoo?

Yewon bangkit dari tidur nya dan membuka pintu kamar. Melihat Jisoo sedang menatap nya cemas.

Jisoo mengerutkan alis menatap penampilan Yewon. Hidung memerah, wajah pucat "Kau sakit?" Tanya Jisoo

Yewon mengerjap, suasana ini aneh. Kenapa Jisoo berubah? Yewon tak terbiasa dengan kekhawatitan saudara nya itu.

Yewon menatap linglung ke arah Jisoo, tak lama perutnya terasa di aduk. Cairan pahit naik ke atas lambung nya menuju tenggorokan membuat Yewon berlari menuju kamar mandi dan tak sengaja menyenggol Jisoo di hadapan nya.

Yewon memuntahkan isi di dalam perutnya, membuat Jisoo gelagapan dan menjatuhkan begitu saja paperbag yang ia bawa. "Kau tidak apa-apa? Yewon-ahh.." bingung Jisoo.

Yewon tak bertenaga, telinganya berdengung.

Yewon tak bisa menangkap pembicaraan Jisoo, "S-sakitt, sakit kakak.." Rintih Yewon.

EPIPHANY (SuMji) COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang