8

1.8K 119 34
                                    

Yewon terbangun dari tidurnya malam ini. Seluruh tubuhnya terasa sakit semua. Yewon tak bisa menjelaskan bagaimana seluruh persendian tubuhnya terasa sakit. Keringat membasahi tubuh. Bibirnya lebih memerah dari biasa nya. Ingin menangis tapi Yewon ingat jika Bi Hera baru saja terlelap setelah merawat nya.

Yewon merasa segan berkeluh kesah kepada Bi Hera.

Yewon meringkuk di atas kasur lipat dengan isakan kecil. Dada nya sesak terasa sakit tapi Yewon tak tahu karena apa. Yewon terbangun berniat keluar dari kamar yang kecil dan pengap ini untuk mencari udara segar.

Tangan nya bergerak menutup pintu secara perlahan. Selanjutnya, kaki nya mengayun ke arah ruang tamu, setelah melewati dapur mata Yewon mengerjap pelan saat melihat seluet tubuh seseorang terbaring di atas sofa ruang keluarga.

Setelah sampai di ruang keluarga mata Yewon kembali mengerjap saat melihat Yoongi lah yang berbaring disana. Kenapa Yoongi tidur disini? Kenapa tidak dikamar bersama kakak? Pertanyaan itu terlintas di otak nya.

Yewon menghela nafas pelan, lalu menghendikan bahu acuh lantas kembali ke dapur untuk mengambil segelas air untuk menemaninya di teras nanti.

Sebelum tubuhnya berbalik sepasang tangan melingkar apik di pinggang nya. tak usah berbalik Yewon tahu jika itu Yoongi. "Lepaskan Yoon," kata Yewon. Sumpah Yewon tidak ingin bertemu dengan Yoongi. Tubuhnya tidak dalam posisi yang mampu untuk meladeni Yoongi.

"Tidur dengan ku, aku butuh pelampiasan"

Yewon menggeleng, tangan nya menahan tangan Yoongi yang mulai menurun kan celana kain nya. "Tidak Yoon, tidak disini--" Yewon berkata. Bukan berarti jika berada di tempat lain Yewon mau bercinta dengan Yoongi. tapi masalah nya disini, Yoongi ingin bercinta di rumah keluarga nya.

Yang mana mungkin, bisa saja salah satu keluarga memergoki mereka. Yewon tidak mau jika sampai itu terjadi. Yewon tidak mau diusir dari rumah meski Yewon tak pernah merasa jika ini rumah nya.

Yewon tidak ingin meninggalkan satu satunya keluarga yang ia miliki-- ayah nya. Alasan kuat bagi Yewon untuk bertahan di dalam satu keluarga yang sama sekali tidak menerima kehadiran nya.

"Menurut, bitch." kata Yoongi. Pelan tapi mampu membuat Yewon ketakutan. Yewon tidak mau memancing amarah Yoongi. Yoongi akan sangat sangat kasar kepada nya jika ia menolak untuk bercinta dengan Yoongi.

Tangan Yoongi bergerak menjambak rambut panjang Yewon setelah berhasil menarik turun celana kain Yewon dan menyingkap baju Yewon ke atas hingga terpampang lah punggung mulus Yewon-- tidak, tidak mulus karena ada luka memar di punggung kanan Yewon. Luka membiru berbentuk bulat membuat Yoongi bertanya tanya kenapa ada luka di tubuh Yewon?

Tangan Yoongi bergerak mengelus punggung Yewon, dan benar Yewon meringis sakit saat Yoongi menekan luka itu.

"Kenapa?" tanya Yoongi. Menuntut jawaban kepada Yewon yang masih mendongak karena jambakan nya.

Yewon menggeleng, karena ia tak tahu kenapa punggung nya terasa sakit. "Hanya aku yang boleh melukaimu Yewon, tak ada orang lain--ingat itu" jelas Yoongi.

Yewon berkelit dari pelukan Yoongi, pusing nya menjadi-- karena jambakan dari Yoongi yang semakin kuat. "Sstt--jangan menolak, kakak mu membuatku marah kali ini. aku membebaskan dia selama ini tapi aku tak terima jika harus di khianati dari belakang. Turutu aku--"

Yewon terdiam, selalu seperti ini. Sedari dulu jika kedua kakak nya yang melakukan kesalahan Yewon yang menerima hukuman dari ibunya.

Yewon kesal dengan perlakuan ibunya yang membeda bedakan nya dengan kedua kakak nya. anak mana yang mau di beda bedakan dengan saudara atau tetangga nya?

EPIPHANY (SuMji) COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang