End

1.7K 111 77
                                    


Yewon berdiri di samping brankar ibunya, tangan nya menggenggam tangan Hyein. Yewon terbangun tadi saat jam menunjukkan pukul 2, ia meninggalkan ruangan nya sendiri dan menemui ibunya.

"Bangun lah bu, kasihan kak Jisoo tidak berhenti menangis sama sekali--" kata Yewon.

Yewon memandang tubuh Jisoo yang tertidur di atas sofa, air matanya masih terlihat jelas di sekitar matanya.

Yewon menghela napas, ia tak tahu bagaimana kabar Sowon. Tak ada yang bisa Yewon tanyai untuk sekarang.

Yewon memandang wajah cantik Hyein, tentu saja cantik kedua kakak nya pun sama cantik nya. Yewon mengelus punggung tangan Hyein, rasa kantuk di matanya semakin berat. Tapi ia masih ingin menunggu ibunya tersadar.

Waktu menunjukkan pukul 3, rasa kantuk mendominasi hingga membuat Yewon jatuh tertidur di sisi brankar Hyein dengan menggenggam tangan itu.

Yewon bermimpi, ia bertemu dengan wanita cantik sedang melambai ke arah nya. Siapa? Kenapa Yewon tak mengenalinya?

Wanita itu tersenyum ke arah nya menggerakkan bibir seolah berkata Ayo ikut aku.
Tangan nya masih setia melambai, Yewon mengernyit bagaimana bisa wanita itu mengenal nya tetapi ia tak mengenalinya sama sekali?

Yewon terdiam, kepalanya menoleh saat ia mendengar namanya di panggil oleh seseorang.
"Umji-ya.."

"Ayah?" Gumam Yewon. Kenapa ayah nya berada di dalam mimpi nya?

"Biarkan dia pulang bersama ku Oppa, kau tidak bisa menjaganya--"

"Hae Sun-ahh, jangan mengambil Yewon seperti ini. Aku janji akan menjaga Yewon dengan baik mulai hari ini--"

"Kau mengecewakan ku Oppa-- Yewon-iie tidak pernah merasa bahagia bersama mu"

Yewon menatap wajah cantik wanita itu, ibu nya kah?

"Ikutlah dengan ibu-- Kau akan bahagia bila bersama ibu nak"

Ucapan yang menggiurkan, tanpa sadar kaki Yewon berjalan melangkah mendekati ibunya.

"Maaf kan aku Hae Sun, ku mohon biarkan aku menebus dosaku kepada Yewon, anak kita"

Ayah nya berucap sangat parau, dan terdengar sangat menyedihkan.

"Aku ingin, Yewon bahagia Oppa. Tidak seperti ini-- tugasmu selesai, biarkan Yewon pergi bersama ku kali ini--"

"TIDAK!? TIDAK!? HAE SUN-AHH KU MOHON KEMBALIKAN YEWON"

Napas Yewon tercekat sembari membuka mata nya, Yewon mengatur napas nya. Kenapa mimpi nya buruk sekali?

"Kau bermimpi buruk?"

Yewon mendongak saat mendengar suara sengau.
"Ibu kau?" Yewon menatap sekeliling. Ada Yoongi, Jisoo, Namjoon serta ayah nya.

"Ibu kau menangis?" Tanya Yewon saat melihat bekas air mata yang masih kentara di pipi Hyein.

"Kau menakutiku, kau tidak bangun bangun saat ibu mengguncang tubuh mu--"

Yewon seperti orang linglung, mimpi itu terasa sangat nyata. Matanya kembali mengerjap saat menyadari ia belum mengetahui kondisi Sowon.

"Kak Sowon? Bagaimana?" Tanya Yewon.

Semua terdiam membuat Yewon mengernyit karena tak mendapat jawaban. Hyein mengusap wajah pucat milik Yewon.

"Kenapa tidak bilang hm? Kenapa kau membuatku semakin merasa bersalah?" Hyein menangis tersedu.

"Kenapa ibu menangis? Dimana ibu ku yang terlihat kuat hm?" Meski air mata Yewon terjatuh ia mengusap air mata milik ibunya.

EPIPHANY (SuMji) COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang