Rindu

8.7K 460 31
                                    

Seorang wanita mengetuk-ngetuk jarinya pada sebuah meja yang ada di hadapannya. Matanya terus melirik bergantian berkas-berkas yang harus ia serahkan pada atasannya sebelum petang tiba dengan sebuah benda persegi panjang dengan layar hitam.

Wanita itu menghela nafas kemudian menyandarkan punggungnya. Tangannya meraih smartphonenya yang masih dalam keadaan samaㅡtak menampilkan notifikasi apapun.

"Kenapa dia tidak menelfonku huh?"

"Hei tuan putri," suara yang selalu menyapa indra pendengaran wanita ini terdengar begitu nyaring. Wanita yang merasa terpanggil pun menoleh dengan malas.

"Ada apa Jung Hoseok? Aku sedang tidak punya waktu untuk meladenimu"

"Hei ada apa denganmu? Merindukan pangeran berkudamu, huh?"

"Ya begitulah. Ia tidak menghubungiku seharian ini. Aku telepon tidak diangkat. Aku chat tidak dibalas"

"Oho, jangan cemberut begitu tuan putri Bae Joohyun. Setidaknya dia meninggalkan pesan untukmu melaluiku bukan?"

"Hm? Pesan apa?"

"Dia bilang, dia akan sibuk hari ini dan tidak sempat menghubungimu. Ia ingin kau maklum padanya, Joo"

"Selalu saja seperti itu," gumam wanita bernama Joohyun itu dengan suara pelan yang hanya bisa didengar oleh dirinya.

ㅡㅇㅡ

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Lelaki bersurai hitam itu mendelik ke arah pintu apartemennya yang tidak berhenti berbunyi. Siapa yang berani-berani menganggu dirinya selarut ini? Tidak tahu kah ia bahwa dirinya sangat lelah seharian ini?

Langkahnya mendekat ke pintu kemudian membukanya dengan sangat kesal dan siap memaki siapapun yang menganggunya malam ini.

"Hei apa kau ti-"

Ucapannya berhenti begitu saja ketika seseorang yang tidak lebih tinggi darinyaㅡuhm, hanya sampai sebahu sihㅡlangsung memeluknya tanpa izin. Seketika wangi strawberry yang menguar dari rambut seseorang itu menyapa indra penciumannya. Ia kenal sekali dengan wangi itu. Wangi yang sangat ia rindukan dari wanitanya.

"Kenapa lama sekali membukanya sih?"

Mendengar suara lembut itu menciptakan senyum tipis pada bibirnya. Ia benar-benar merindukan gadisnya ini. Ia membalas pelukannya tidak kalah erat kemudian menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher gadisnya.

"Maaf aku kira siapa. Ini sudah pukul 12 malam sayang dan aku tidak berpikiran bahwa kau akan mendatangiku selarut ini"

"Kau yang membuatku seperti ini tuan, kalau kau tidak tahu"

"Baiklah maafkan aku sayang. Aku sangat sibuk hari ini. Maaf aku tidak menghubungimu. Sekarang ayo masuk kalau kau tidak ingin kedinginan di luar sini"

Kim Taehyung merangkul pinggang Bae Joohyun posesif dan membawa gadisnya masuk ke dalam kamarnya. Bae Joohyun langsung duduk di atas pangkuan prianya dan mengalungkan tangannya pada leher Taehyung. Tangan Taehyung memeluk pingangnya dengan erat.

Hah, Ia sangat merindukan pria ini hanya dengan tidak bertemu selama hampir 24 jam.

"Apa kau tidak merindukan ku?"

"Selalu Bae. Aku hanya benar-benar kelelahan. Jangan berpikir yang tidak-tidak karena aku sangat mencintaimu"

Taehyung mencium dan melumat singkat bibir manis yang menjadi candunya belakangan ini kemudian menempelkan kening mereka.

"Aku gila bekerja seperti ini agar aku bisa menjadi sukses, punya banyak uang, kemudian meminta restu orang tua mu dan kita membangun keluarga kecil bersama"

END

Oneshoot ;ㅡvreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang