Pilihan

2.7K 271 62
                                    

Taehyung baru saja sampai di rumah Joohyun, kekasihnya yang sudah menemani Taehyung selama 2 tahun. Mereka bertemu di rumah Joohyun yang sedang kosong tak berpenghuni karena ditinggal orang tua Joohyun keluar negeri. Sehingga Joohyun hanya tinggal sendiri saja. Oleh sebab itu, ia diminta untuk menemani Joohyun.

"Mau makan tidak?" Taehyung menggeleng. Sebelum ke rumah Joohyun, ia sedang berkumpul bersama keenam temannya yang lain di sebuah warung dekat sekolahnya.

"Aku baru saja makan sebelum kesini." Joohyun mengangguk mengerti kemudian mendaratkan bokongnya pada sofa ruang tengahnya di samping Taehyung yang sudah duduk manis.

"Bagaimana kalau ki-" Perkataan Joohyun terpotong akibat suara nyaring yang berasal dari ponsel Taehyung. Taehyung merogoh saku celananya dan menjawab panggilan itu.

"Halo?"

"Astaga. Bagaimana bisa?"

Taehyung mendengarkan orang yang berbicara disebrang sana sambil melirik Joohyun yang sedang memperhatikannya.

"Baiklah. Aku kesana sekarang."

Taehyung kembali memasukkan ponselnya dalam saku celana seperti tadi. Kemudian ia mendongak menatap Joohyun yang tampaknya kecewa dengan Taehyung. Tangan Taehyung terulur untuk mengusap lembut puncak kepala gadisnya.

"Hei, maafkan aku. Tapi Jennie sedang kesulitan sekarang. Dia sedang di kasir supermarket dan lupa membawa dompet. Dia memintaku untuk datang membantunya. Tidak masalah?"

Joohyun menatap Taehyung sebentar lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sebisa mungkin tidak menatap pria yang ada disampingnya.

"Jennie sedang kesulitan. Pergilah. Aku tidak apa-apa."

"Terimakasih sudah mengerti, sayang."

Taehyung berdiri kemudian mengecup singkat kening Joohyun dan beranjak meninggalkan rumah Joohyun. Setelah mendengar suara motor Taehyung yang menjauh, Joohyun menghela napas dan tersenyum kecut.

"Kau selalu lebih mementingkannya Tae. Padahal aku sangat membutuhkanmu sekarang."

ㅡㅇㅡ

"Apa?! Bisa-bisanya dia meninggalkanmu sendirian?" Suara melengking dari seorang gadis yang duduk di hadapan Joohyun menarik perhatian semua orang yang ada di kantin.

"Pelankan suaramu Seul!"

"Baiklah maaf. Tapi aku sungguh tak habis pikir. Dia itu pacarmu atau pacar Jennie sih?!" Joohyun mengangkat bahunya sebagai jawaban. Kadang ia juga bingung sendiri. Dia pacar resmi Taehyung, tapi yang Taehyung prioritaskan adalah Jennie.

"Aku semakin gemas dengan Jennie. Ingin kucabik-cabik saja dia. Dia kan punya pacar, kenapa malah minta tolong sama pacarmu? Jangan-jangan pacarnya tidak punya uang."

"Jaga omonganmu Seul! Nanti kalau ada yang mendengarnya bagaimana?"

"Aku tidak perduli! Aku kesal! Kesal, kesal, kesal!"

"Kan aku yang rasa, kok kamu yang kesal?"

"Tentu saja! Sahabatku disakiti seperti ini, siapa yang tidak kesal?" Joohyun hanya terkekeh geli mendengar jawaban Seulgi. Sahabatnya ini memang peduli sekali padanya. Makanya ia sayang.

"Hey, Joo." Seulgi menyebutkan nama Joohyun sambil dagunya menunjuk sepasang orang yang baru saja memasuki kantin. Joohyun menoleh ke arah yang tadi ditunjuk Seulgi. Setiap pergerakan mereka diamati oleh Joohyun. Hati Joohyun berdenyut sakit. Sebenarnya ia sering mengalami hal ini jika melihat Taehyung dan Jennie bersama. Namun, ia mengerti jika mereka hanya bersahabat. Jadi, ia tidak ambil pusing jika mereka sering berdua. Tapi lama kelamaan, ia mulai tidak suka jika Taehyung terlalu sering bersama Jennie. Joohyun seperti merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka. Joohyun sempat membicarakan ini dengan Taehyung yang direspon bahwa Taehyung hanya mencintai Joohyun. Jennie itu hanya teman masa kecil saja. Hanya karena hal itu, Joohyun menjadi sedikit lega. Namun sekarang ia menjadi ragu akan kata-kata Taehyung.

Oneshoot ;ㅡvreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang