Pernikahan

2.7K 219 40
                                    

Nuansa sebuah gereja yang terletak di Daegu, Korea Selatan diselimuti rasa bahagia. Pasalnya, pasangan yang sudah menjalin hubungan 5 tahun itu akan segera mengikrarkan janji suci di hadapan keluarga, teman, pendeta, dan tentunya Tuhan.

Sang mempelai wanita berjalan memasuki gereja dengan sang ayah di sampingnya. Wanita itu sangat anggun dengan gaun putih serta riasan wajah yang terlihat natural. Tak lupa bunga bewarna merah yang ada dalam genggamannya.

Sedangkan di altar sana, terdapat seorang pendeta dan tentunya sang mempelai pria dengan setelan jas putih dan kemeja putih. Mungkin ini berbeda, karena sang mempelai pria harus duduk di atas kursi roda karena penyakit yang dideritanya. Sang pria menderita tumor otak stadium akhir yang membuat fisiknya lemah, kurus, dan tak berdaya. Walaupun demikian, tak menghalangi sedikitpun tekadnya untuk menikahi sang kekasih.

Sesampainya mereka di depan altar, sang ayah menyerahkan tangan sang anak pada pria di atas kursi roda untuk digenggam. Ia berdoa dalam hati agar pernikahan mereka bisa berjalan lancar dan mereka bisa bahagia kedepannya.

"Berbahagialah." Singkat, namun penuh makna.

Bae Joohyun, sang mempelai wanita tersenyum saat tangannya mengenggam tangan hangat calon suaminya, Kim Taehyung. Sedangkan Taehyung hanya bisa melihat dan tersenyum dalam hati. Ia membenci dirinya sendiri. Kenapa ia harus menderita penyakit ini? Setidaknya ia ingin berdiri dengan tegap saat menyambut sang kekasih di atas altar dan tersenyum lebar di hari pernikahannya. Tapi ia mau bagaimana lagi, penyakit yang menggerogoti otaknya selama 7 bulan sudah tak bisa disembuhkan lagi. Bahkan para dokter yang sudah ahli menyatakan bahwa umurnya sudah tak lama lagi. Jadi, pernikahan ini adalah keinginannya sebelum ia meninggal nantinya. Setidaknya ia sudah menikahi gadisnya. Salah satu keinginannya sebelum meninggalkan dunia.

Tangan mereka masih saling menggenggam dan memandang satu sama lain. Sang pendeta mempersilahkan sang pria untuk mengucapkan janji suci. Dengan terbata, Taehyung mengucapkan janji suci di hadapan Tuhan, pendeta, keluarga dan teman. Begitupun dengan Joohyun yang melakukan hal yang sama dengan sang suami.

Tangan Taehyung dengan perlahan namun pasti menyematkan cincin pernikahan mereka di jari manis Joohyun. Setelah itu, giliran Joohyun yang menyematkan cincin pernikahan mereka di jari manis Taehyung.

Joohyun tersenyum haru dan mendekatkan wajahnya pada wajah Taehyung. Kedua bibir mereka saling menyatu dan riuh tepuk tangan terdengar di seisi gereja. Tak berapa lama, mereka melepas tautan bibir keduanya. Senyum tak pernah luntur dari wajah Joohyun yang tak berhentinya memandang Taehyung, yang sekarang sudah resmi menjadi suaminya.

Taehyung mengisyaratkan Joohyun untuk mendekat padanya karena ada sesuatu yang harus ia sampaikan pada istri tercintanya.

"A... Aku... Mencintaimu... Bae... Bae Joohyun..."

Belum sempat Joohyun membalas perkataan Taehyung, napas Taehyung mulai tersengal-sengal dan wajahnya semakin pucat. Joohyun sangat khawatir dan ingin segera memanggil dokter. Namun, tangan Taehyung menahan pergelangan tangan Joohyun dan berkata, "Se... Selamat tinggal. Hidup... Baha... Bahagialah..."

Setelah mengucapkan kalimat itu, genggaman Taehyung terlepas dari tangan Joohyun begitupun Taehyung yang menutup matanya. Sekujur tubuh Taehyung menjadi kaku dan dingin. Taehyung telah tiada. Joohyun memandang suaminya sambil terisak. Tangan Joohyun menggenggam erat tangan dingin suaminya dan membisikkan sesuatu di telinga Taehyung.

"Terima kasih kau sudah menepati janjimu untuk menikahiku 3 tahun lalu. Aku adalah wanita paling bahagia di dunia karena memiliki suami sepertimu. Sekarang kau tidak akan merasakan sakit lagi. Berbahagialah di atas sana. Aku sangat mencintaimu Kim Taehyung."

Untuk terakhir kalinya, Joohyun mengecup bibir dingin Taehyung. Bibir yang selalu mengucapkan kata romantis, menyemangatinya, menciumnya, menenangkannya, dan membuatnya tertawa. Ia tidak akan pernah melupakan Taehyung. Salah satu orang yang membawa kebahagiaan dalam  hidupnya dan juga selalu menjaganya.

Kita tidak akan pernah tahu kapan hidup kita berakhir. Oleh sebab itu, pergunakanlah waktumu dengan baik. Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan berikan padamu. Dan yang paling penting, bahagiakanlah orang yang kau sayangi, jangan sakiti dia.

ㅡENDㅡ

HUAA AKU BALIK LAGI KESINI😭. Masih pada inget gak ma aku dan cerita-ceritaku? Pasti gak ada ya. Maaf ya aku ninggalin cerita ini gitu aja:") Soalnya aku bener-bener bingung mau nulis apa. Ide banyak tapi bingung gimana nulisnya heuheu. Aku juga lagi sibuk jadi maba eakk wkwk. Aku harap bisa tetep lanjutin cerita ini... And i miss u guyssssssssssss

Oneshoot ;ㅡvreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang