Berhenti(Bagian 1)

3K 305 63
                                    

October 17th, 2018

Taehyung melangkahkan kakinya cepat untuk mensejajarkan langkahnya dengan Joohyun, sang pujaan hati sekaligus kakak tingkatnya di kampus. Hal ini terjadi setiap Joohyun mulai menginjakkan kakinya pada koridor kampus selama dua tahun belakangan ini.

"Selamat siang kak Joohyun!" Taehyung menyapa Joohyun dengan senyum lebar yang tak pernah luntur dari wajahnya. Joohyun hanya mendengus sebal mendengar suara yang selalu menganggu hari-harinya di kampus.

"Apa lagi Taehyung?"

"Aku membelikanmu sushi dekat sini. Kau pasti menyukainya," tangan Taehyung menyerahkan kotak makan berisi sushi kesukaan Joohyun. Dengan malas, Joohyun menerima kotak itu.

"Sudah sana pergi. Aku malas melihat wajahmu."

"Kak Joohyun kejam sekali. Tapi aku cinta hehehe."

"Terserah," Joohyun melenggang pergi menuju kelasnya meninggalkan Taehyung yang berdiri di tengah koridor kampus.

Taehyung tersenyum melihat punggung Joohyun yang semakin jauh sebelum hilang dibelokan. Sudah dua tahun ia mencoba mencairkan hati Joohyun yang beku. Tapi sepertinya sampai sekarang tidak ada perubahan dari wanita itu. Ia masih sama dinginnya seperti dulu. Sikap cuek melekat erat pada diri Joohyun. Bahkan tidak ada satupun mahasiswa maupun mahasiswi yang ingin mendekatinya. Hanya ia satu-satunya yang berusaha mencuri hati Joohyun.

Taehyung merasa Joohyun adalah perempuan yang unik dan berbeda dari yang lainnya. Taehyung tertarik dengan Joohyun saat melihatnya. Ia juga tidak tahu sejak kapan Taehyung mulai jatuh cinta pada wanita itu. Ia hanya berharap agar wanita itu membalas perasaannya.

ㅡㅇㅡ

December 16th, 2018

Joohyun baru saja menyelesaikan mata kuliahnya siang itu dan ingin keluar dari kelasnya sebelum seorang pria yang lebih tinggi darinya menghalangi pintu kelasnya. Joohyun mendongak dan mendapati wajah datar Taehyung. Joohyun mengernyit bingung mendapati ekspresi wajah Taehyung yang tidak biasanya. Sebenarnya semingguan ini Taehyung sudah jarang menemuinya. Taehyung juga menjadi tidak ceria seperti biasa. Namun ia tidak memperdulikannya. Joohyun tetap diam sampai Taehyung mulai membuka suara.

"Kak Joohyun, aku ingin bicara."

"Hm."

"Aku akan berhenti."

"Berhenti?"

"Berhenti memperjuangkanmu. Berhenti mengganggumu. Dan... berhenti mencintaimu. Aku akan benar-benar hilang dari hidupmu. Aku tidak akan lagi menyapamu setiap pagi, mengajakmu makan saat siang, menawarkan tumpangan saat kau ingin pulang, dan menunggumu sampai selesai kelas. Kau bebas sekarang. Tidak ada lagi yang akan mengusik hidupmu. Kau pasti akan senang."

"Baguslah. Itu menguntungkan untukku."

Hati Taehyung mencelos ketika mendengar balasan dari pujaan hatinya. Taehyung tersenyum miris sekilas dan langsung merubah ekspresinya menjadi senyum tulus yang biasa ia tunjukkan pada Joohyun.

"Bolehkah aku memelukmu untuk terakhir kalinya? Kumohon... Sekali saja."

Joohyun terdiam. Ia bingung apakah harus ia mengizinkan bocah dihadapannya ini untuk memeluknya? Mungkin ia bisa mengizinkannya, anggap saja sebagai tanda perpisahan.

Joohyun mengangguk mengiyakan. Taehyung yang mendapat izin dari Joohyun tersenyum, kemudian melangkahkan kakinya mendekat. Taehyung memeluk Joohyun erat kemudian menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Joohyun dan menghirup rakus wangi yang menguar dari sana.

Joohyun yang dipeluk hanya bisa mematung. Ia sudah lama tidak dipeluk oleh seorang pria. Ia hanya berdiri kaku selama Taehyung memeluknya. Joohyun merasa geli pada lehernya akibat napas Taehyung. Napas Joohyun tercekat saat ia merasakan napas Taehyung menerpa leher putihnya. Jantungnya berdebar tak beraturan yang sudah tak pernah ia rasakan saat bersama seorang pria. Sensasi ini terasa berbeda. Ia senang dipeluk oleh Taehyung, sangat. Seakan terbawa suasana, tangan Joohyun mulai membalas pelukan Taehyung dan mengusap punggungnya lembut.

Oneshoot ;ㅡvreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang