Berhenti(Bagian 2)

2.8K 294 57
                                    

5 tahun kemudian

Joohyun sudah seminggu berada di Los Angeles. Kedatangannya di sini untuk mencari apa yang seharusnya ia cari sedari dulu. Tapi ia tidak bisa mengambil cuti pekerjaannya. Katanya bekerja 3 tahun dulu baru boleh. Jadi Joohyun menunggu itu. Disini lah ia berada. Selama seminggu ini juga ia tidak menemukan lelaki itu. Joohyun hanya memiliki waktu dua minggu di sini. Ia harus cepat menemukannya.

Joohyun sekarang sedang berjalan di sepanjang trotoar yang terdapat banyak restoran, toko kue, perhiasan, dan lain sebagainya. Ia tidak tahu lagi mau mencari di mana. Joohyun sudah keliling rumah sakit yang ada di Los Angeles. Tapi hasilnya nihil. Ia tidak menemukan jejak Taehyung sama sekali.

Bruk

"Aw..."

Tanpa sengaja, Joohyun ditabrak oleh seorang wanita yang berpenampilan mewah dengan wajah yang anggun. Untung saja mereka berdua tidak terjatuh dengan bodoh di trotoar. Jika tidak, malu sekali.

"Oh my God. I'm so sorry. I just send a message so i don't know you are here." Wanita yang menabrak Joohyun itu segera meminta maaf karena merasa tidak enak hati.

"It's okay, ma'am. Don't worry."

"Oh wait. Are you Asians?"

"Yes I am."

"Seriously? Where are you from?"

"I'm from South Korea."

"Benarkah? Wah akhirnya aku bertemu dengan orang Korea lagi di tempat ini." Wanita itu berujar dengan semangat bahkan matanya membentuk bulan sabit. "Boleh aku tahu namamu?"

"Tentu. Aku Bae Joohyun."

"Aku Park Sooyoung. Senang berkenalan denganmu. Aku tidak memiliki teman Korea selain tunanganku."

"Ah benarkah?"

"Hm ya. Semuanya orang Amerika. Tapi aku sudah terbiasa sih dengan hal itu."

Karena merasa ingin mengobrol lebih lama lagi dengan Joohyun, Sooyoung mengajaknya untuk menemaninya di salah satu cafe dekat situ.

"Apa kau benar-benar tidak keberatan untuk menemaniku sampai tunanganku datang? Aku juga memang ingin berbicara banyak denganmu."

"Tidak apa-apa Sooyoung. Aku tidak keberatan sama sekali. Lagipula aku tidak melakukan apa-apa setelah ini."

"Ah, syukurlah. Tunanganku itu adalah seorang pekerja keras yang tidak kenal waktu. Jadi setiap kami ingin berkencan seperti ini, dia pasti selalu terlambat. Aku selalu kesepian selama menunggunya datang. Tapi ia pasti akan datang walau terlambat. Dia bilang, dia seperti itu agar keluarga kami nanti bahagia. Ah aku tidak sabar untuk membangun keluarga bersamanya. Bagaimana denganmu Joohyun-ah? Apa kau sudah memiliki kekasih?"

"Tidak. Aku belum memiliki kekasih. Aku ke sini untuk mencarinya."

"Memangnya dia tidak bilang padamu ada di mana?"

"Yang aku tahu cuma dia ada di negara ini. Tapi aku tidak tahu keberadaannya sekarang. Bahkan aku tidak tahu apakah dia masih hidup atau tidak."

"Kenapa bisa seperti itu? Dia meninggalka-" Ucapan Sooyoung terpotong karena matanya menangkap sosok tunangannya yang sudah ia tunggu. Dengan semangat, ia bangkit berdiri kemudian mendekat ke arah tunangannya. Sooyoung langsung menggeliat manja di lengan tunangannya.

"Taehyung oppa. Aku merindukanmu." Taehyung melingkarkan tangannya di pinggang Sooyoung kemudian mengecup singkat puncak kepalanya. "Aku juga Sooyoung-ah. Maaf karena aku sibuk seminggu ini." Sooyoung yang seketika ingat dengan Joohyun, langsung menarik tangan Taehyung untuk mengenalkannya pada teman barunya itu.

Oneshoot ;ㅡvreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang