Aku menuju ke sebuah pintu bertuliskan Cowok Dilarang Ngintip!. Pintu itu menuju ke koridor lantai 1 asrama 17, asrama sekolahku. Ketika memasuki dapur, aku mendengar suara samar menyebut namaku. Aku terkejut ketika melihat seseorang berdiri di pintu belakang asrama, dia Kak Alfian, orang yang selama ini menjadi teman curhatku di dunia maya.
"Hi, Putri." Sapanya kepadaku, aku berbalik dan terlonjak saking terkejutnya.
"Eh, Assalamu'alaikum Kak!"
"Wa'alaikumsalam!" balasnya dengan ekspresi yang tidak bisa kutebak.
Aku memalingkan pandanganku lalu dengan langkah cepat aku menaiki tangga. Terdengar suara lagi yang sedikit menyentakkan tubuhku.
"Aku disuruh Ibu mengangkat makanan ini ke kantin." Jelasnya.
"Oh!" hanya itu yang bisa aku ucapkan sebelum benar-benar berlalu.
Aku tidak tahu apa yang akan dipikirkannya, aku tidak peduli atau tepatnya berusaha untuk tidak memerdulikannya. Dia sudah kelas tiga, UN sebentar lagi, dan dia tidak seharusnya melakukan tindakan yang akan menghancurkan dirinya sendiri.
Kubuka pintu kamarku lalu memandang ke sekeliling, takada satu manusia pun di dalamnya kecuali aku. Aku ingin berteriak, tetapi takbisa. Kurebahkan tubuhku di tempat tidur, lalu kuseka air mataku yang sudah mulai membasahi pipiku. Entah mengapa, kata-kata Kak Alfian beberapa hari yang lalu kembali terbayang di kepalaku.
Aku tak tahu apa yang terjadi pada diriku. Tapi sepertinya aku merasakan perasaan lebih dari sekadar kagum terhadapmu.
Sepertinya perasaanku sedang kacau. Seharusnya aku senang mendengarnya. Namun, ini sungguh sangat tidak mungkin. Gila... ini gila...,pikirku. Tiba-tiba, tiba-tiba aku merasa kepalaku sangat pusing.
Tiitt... Tiitt.. Nada dering SMS membuyarkan lamunanku. Malas-malasan aku meraihnya. Kubuka pesan dari seseorang yang tidak aku kenal. Aku membaca pesan yang tanpa sadar membuaku terduduk di kursi meja belajar. Ini pesan dari Kak Alfian. Kupikirkan kata-kata itu sejenak.
Aku harus pergi. Jaga dirimu baik-baik!
Ada apa ini? Kupikir semua ini rahasia. Bodoh, gumamku. Aku kalut. Kuputuskan untuk membalas pesannya lalu kukirim SMS yang berisi pesan agar dia menungguku di depan asrama.
Aku keluar lewat pintu belakang asrama yang kebetulan terbuka. Dari kejauhan aku bisa melihat sosoknya menungguku, wajahnya terlihat sangat gelisah. Kulambatkan langkahku sampai akhirnya aku berdiri sejauh tiga meter dari tempatnya berdiri.
"Aku tahu Kak Alfian anak asrama, bahkan aku tahu Kak Alfian adalah ketua asrama Putra. Tapi yang tidak aku tahu adalah ..." ucapku sambil terisak.
"Apa yang tidak kamu ketahui, Put? Kamu tahu kan sesama anak asrama tidak boleh punya perasaan itu, kita bisa dikeluarkan, dan ... aku melanggarnya." Sergahnya..
"Kita melanggarnya, Kak." Ralatku.
Aku melihat raut wajahnya berubah, sepertinya terkejut dengan yang baru saja aku katakan. Lalu aku menjelaskan tentang aku yang masih baru menginjak hari ke-29 di asrama, dan baru tahu peraturan itu setelah hari ke-22. Aku menceritakan tentang semua yang aku tentang dirinya dan tentang ketidaktahuannya tentang diriku.
"Maaf, Putri. Tapi Ibu Ipa sudah tahu semuanya."
"Apa? Tapi kita tidak pacaran, Kak."
Tiba-tiba aku mendengar suara pintu terbuka dan mendapati Ibu Asrama sedang berdiri memandangi kami. Wajahnya tak terbaca olehku.
"Alfian, sesuai dengan janjimu, besok kau sudah harus meninggalkan asrama!" katanya dengan tegas. Kak Alfian hanya mengangguk pelan sedangkan aku mendadak menjadi kaku.
"Maaf, Putri! Aku harus pergi." Pamitnya lalu berlalu meninggalkan aku.
Aku terbangun, kurasakan mataku lembab. Jam dinding menunjukkan pukul 05.00 sore. Tiba-tiba nada dering SMSku berbunyi. Ini pesan dari Kak Alfian.
"Ke kantin sekarang! Ibu Ipa udah pulang dari Ternate."
===========================
Written by @alzhainmelody (2009)
NB:
Cerpen yang saya buat waktu SMA.. Silahkan dikomentari teman2 apa yang kurang dan mesti ditambahkan..! Maaf kalau ceritanya jelek dan tidak jelas pendeskripsiannya.. hahhaa.. Dan maaf juga untuk orang-orang yang merasa dipakai namanya.. hahaha
Jangan lupa votenya. Love you!

KAMU SEDANG MEMBACA
Sepotong Cerita Tentang Kita
Short StoryIni kisah kita. Aku, Kamu dan Mereka. Semua telah kita lewati bersama. Suka, duka, sedih dan bahagia. Kita bahkan melewati hal-hal datar bersama. Mungkin tidak begitu berarti bagimu. Tapi bagiku, semua tentang kita akan selalu menjadi kenangan manis...