Bab 10 : Mencintaimu Karena Allah

86K 5.1K 171
                                    

Acara kajian selesai satu jam yang lalu. Namun Adrian masih betah berada di Masjid bersama Ridwan. Matanya sembab dia tidak berhenti menangis mengingat-ngingat masa lalunya. Dia menceritakan kepada Ridwan dari mulai ia putus dengan Adelia waktu SMA ia sering main ke club, mabuk-mabukan sering gonta-ganti pacar bahkan ia pernah mencoba untuk memakai obat terlarang seperti narkoba. Dia selalu mementingkan duniawi ketimbang akhirat. Adrian kini menyesal, sungguh menyesal.

Ridwan mengusap pundak Adrian mencoba menenangkan dan memberi semangat.

"Adrian, yang perlu kamu lakukan sekarang meminta ampunan pada Allah."

"Apa Allah akan memaafkanku?"

"Allah maha pengampun dosa dan penerima taubat sesuai firmannya dalam Al-Quran Q.S Az-Zumar ayat 53; Hai hamba-hamba’Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya, Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dalam ayat tersebut, Allah juga melarang hamba-Nya berputus asa dalam memohon ampunan Allah. Allah mengabarkan pula bahwa Dia akan mengampuni siapa saja yang bertobat kepada-Nya, baik dari dosa-dosa kecil maupun yang besar."

Adrian terdiam. Air matanya kembali mengalir membasahi kedua pipinya. Dia menengadahkan wajahanya ke atas sambil berdoa,"Ya Allah ... ampunilah semua dosa-dosa hamba. Hamba sadar hamba hanya manusia yang kotor, hamba ingin bertaubat. Sesungguhnya tidak ada yang bisa memberi ampunan terhadap dosa-dosa hamba kecuali Engkau."

Ridwan yang mendengar doa Adrian. Ia ikut meneteskan air matanya. Dia bersyukur Adrian bertaubat.

"Adrian. Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah SAW. bersabda, “Allah Yang Maha Tinggi berfirman: ‘Wahai anak Adam, sesungguhnya jika kamu berdoa kepada-Ku dan mengharapkan-Ku maka Aku akan mengampunimu atas semua dosa yang kamu lakukan, dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, andai kata dosa-dosamu itu sampai ke puncak langit kemudian kamu meminta ampunan kepada-Ku niscaya Aku ampuni dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya kamu datang kepada-Ku dengan dosa yang besarya seisi bumi seluruhnya, kemudian datang menemui-Ku dan tidak menyekutukan Aku dengan yang lain niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan yang besarnya seisi bumi seluruhnya. Selama hamba itu bertaubat, meminta ampunan dan menyesali perbuatannya, maka Allah akan mengampuninya."

"Makasih Ridwan atas ilmunya. Aku ingin hijrah apa yang pertama harus aku perbaiki?" lirih Adrian.

"Salat ... pertama yang harus kita perbaiki dalam berhijrah itu salat. InsyaAllah kalau salat kita sudah baik perilaku kita akan baik juga. Niatkan hijrahmu hanya untuk Allah."

"Tolong bimbing aku untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi..."

"Pasti Adrian aku akan membantumu. Dan untuk masalah Adelia ... aku rasa kamu harus sabar menasehati dan terus mengajak ia dalam kebaikan. InsyaAllah kalau Allah sudah memberi hidayah kepada Adelia. Adelia juga akan menjadi istri salihah buat kamu. Dan satu lagi Adrian aku ingatkan sama kamu ubahlah niat kamu menikahi Adelia bukan karena warisan melainkan karena Allah. Tanggung jawab seorang suami sangatlah besar menanggung semua dosa-dosa anak dan istrinya. Maka janganlah jadi suami yang fasik tapi suami yang senantiasa mengajak istri dan anak-anak kamu kelak untuk senantiasa berjalan beriringan menggapai ridha Allah subhanahu wataala."

Adrian pun mengangguk setuju. Entah kenapa sekarang ia terbesit di dalam hatinya ingin menjadi seorang suami yang baik buat Adelia.

"Adrian, apa kamu masih membenci Adelia?" tanya Ridwan.

"Sejujurnya saat aku menjabat tangan Ayahnya di hari pernikahan itu. Rasa cinta itu muncul kembali secara tiba-tiba. Sejujurnya aku cinta sama Adelia dari dulu. Tapi karena penghianatannya aku membenci dirinya. Dan entah kenapa sekarang aku gak mau kehilangannya..."

Adrian & Adelia (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang