Bab 12 : Pagi Yang Menyebalkan

69.1K 5.1K 126
                                    

Adrian terbangun ketika adzan subuh berkumandang, matanya melihat ke arah istrinya yang masih tertidur lelap. Kemudian ia pun menghampiri Adelia.

Senyuman menghiasi wajah tampan Adrian, tatkala melihat wajah Adelia yang saat tertidur sangatlah cantik. Tidak ada make-up yang menghiasi wajahnya. Adelia memiliki hidung yang mancung, bibir tipis dan bulu mata yang lentik.

Perlahan-lahan Adrian membangunkan istrinya sambil menepuk pipinya pelan.

"Adel, bangun!" ucap Adrian.

Adelia membuka matanya setengah sadar,"ngapain sih lo bangunin gue? Gue ngantuk!" katanya sambil membalikkan badan memunggungi Adrian.

Adrian membalikan tubuh Adelia, kontan membuat Adelia membuka mata dan menatap tajam ke arah Adrian. "Jangan sentuh gue!" tukasnya sambil menepis tangan Adrian yang memegang bahunya. Kemudian ia membelakangi Adrian lagi.

"Aku mau ke mesjid, kamu jangan lupa salat subuh," kata Adrian.

"Kalau lo mau ke mesjid, yaudah sana! Jangan ajak-ajak gue!" ucap Adelia masih dengan posisi yang sama memunggungi Adrian.

Adrian menghela napasnya sejenak," Adel, aku bukan mau mengajak kamu ke masjid. Tapi aku ingin kamu salat subuh, pokoknya pas aku pulang dari masjid. Kamu harus sudah salat, jangan tidur!"

"Iya-iya!" balas Adelia. Lantas Adrian mengambil air wudu kemudian berganti pakaian memakai koko putih juga sarung hitam dan peci hitam, membuat dirinya menjadi pria yang tampan.

"Adel, aku pergi ke masjid dulu ya. Kamu harus ingat pesan aku, jangan sampai lupa salat subuh!" ucap Adrian tepat di samping telinga Adelia.

Adelia langsung menutup telinganya. "Iya-iya, yaudah sana lo pergi!"

"Assalamualaikum," ucap Adrian dan berlalu pergi.

"Waalaikumsalam," balas Adelia.

🍁🍁🍁

"Adrian!" panggil seseorang ketika melihat Adrian keluar masjid usai salat berjamaah terburu-buru. Merasa namanya di sebut, Adrian menghentikkan langkahnya kemudian melihat ke arah sumber suara, ternyata Ridwan.

"Ente ngapain buru-buru?" tanya Ridwan menghampiri.

"Gue mau mastiin si Adel, salat subuh atau tidak! Kemarin saja, saat gue ingetin dia suruh salat magrib malah tidur," ucap Adrian.

"Subhanallah, ente harus sabar. Nasihatin dia baik-baik sambil menyebutkan beberapa hadis atau tentang keutamaan-keutamaan salat subuh." ucap Ridwan.

Adrian melangkahkan kakinya kembali, kemudian Ridwan berjalan di sampingnya.

"Tapi gue gak tahu hadis-hadis dan keutamaan salat subuh, gue hanya tahu kalau salat itu hukumnya wajib." kata Adrian.

Sambil berjalan ke arah rumah mereka masing-masing yang berjarak 100 meter itu. Ridwan mulai memberitahu balasan orang-orang yang tidak salat subuh. Adrian pun mendengarkan serta menyimaknya.

"Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam, menjelaskan bahwa tidak mengerjakan shalat Subuh dan Isya' secara berjamaah bisa menjadi pertanda munafik. Beliau Shalallahu 'Alaihi wa Sallam pernah hampir membakar rumah orang-orang yang tidak mengerjakannya, sebagai peringatan akan besarnya dosa dan buruknya kelakuan mereka. Beliau Rasulullah Saw bersabda:

"Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak." (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)

Adrian & Adelia (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang