Episode 3

1.6K 173 29
                                    

2017

Jeongyeon POV

"Mereka nggak henti-hentinya meledekku. Huh" Gumamku.

Setelah makan siang, biasanya Aku akan memanjakan mataku untuk melihat gedung-gedung bertingkat di luar kantin. Karena lelah juga seharian menatap layar komputer.  

Creeek...Creeek...

"Ah, sial kenapa tidak bisa menyala" Aku mendengar suara wanita yang mencoba menyalakan korek api.

Aku mendekat ke sumber dan ternyata Nayeon sedang mencoba menyalakan rokoknya. 

Karena Nayeon merasa ketahuan oleh ku, Ia segera menyembunyikan rokok dan koreknya dibalik punggungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena Nayeon merasa ketahuan oleh ku, Ia segera menyembunyikan rokok dan koreknya dibalik punggungnya. Aku yang tahu tentang itu hanya tersenyum padanya.

"Je, Jeongyeon Oppa" Ia terlihat gugup.

"Hai Nayeon" Sapaku.

"Ha-hai Oppa" Sahutnya.

"Lanjutkan saja, jangan merasa tidak enak denganku" Kataku.

"Ah, ti-tidak apa-apa Oppa. A-Aku tadi hanya stres" Katanya tertunduk malu.

"Oh begitu. Kalau Kamu tidak keberatan, ceritakan saja siapa tau Aku bisa membantu" Aku menatap matanya yang mulai berkaca.

"O-oppa" Ia memanggil namaku dengan nada bergetar.

"Pacarku selingkuh dariku. Hikss, dan lebih buat Aku kecewa. Hiks, Dia selingkuh dengan sahabat baikku. Hiks, Dia bi-bilang sudah bosan de-denganku"

"Ma-maka dari itu Aku memilih merokok. Untuk melegakkan pi-pikiranku" Sambungnya dengan terbata-bata.

Aku merangkul pundaknya dan mencoba menenangkannya. Setelah sedikit lebih tenang, Aku mulai berbicara.

"Nay, Aku juga pernah diposisi seperti ini. Malah bukan satu, tapi mantanku berpacaran dengan 3 orang sekaligus"

"Aku sempat kecewa dan bingung harus apa. Hingga akhirnya Aku menghabiskan waktuku untuk hal yang bermanfaat. Merokok, minum alkohol, narkoba ataupun bunuh diri tidak akan bisa menyelesaikan masalahmu" Sambungku.

"Kamu harus percaya. Ketika kamu berhenti mengejar apa yang bukan untukmu, maka Tuhan akan mempertemukan kamu dengan apa yang baik untukmu. Kamu orang yang baik maka Kamu pantas mendapatkan orang yang lebih baik juga" Sambungku.

"Hiks hiks. Go-Gomawo Oppa" Nayeon menahan tangisnya.

Aku menghapus sisa air mata di wajahnya "Jangan menangis lagi ya. Kalau ada masalah, ceritakan padaku atau sahabatmu lainnya. Mmm, Ayo senyum. Oppa senang kalau melihatmu tersenyum" Kataku. 

"Ne, Oppa" Sekarang Aku bisa melihat senyumnya yang mengembang.

"Good, anak pintar" Aku tersenyum dan sedikit mengelus dan mengacak pucuk rambutnya.

Oh, Boy! [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang