"permisi~"ruhi membuka pintu geser salah satu ruang rawat inap dirumah sakit langgannya"neneek!ini ruhi~"
Ruhi berjalan masuk bersama nara dan seorang dokter yang menemani mereka berdua.
Sosok wanita tua yang disebut nenek itu menoleh dan segera tersenyum melihat teman cucunya yang sudah ia anggap cucu sendiri itu dengan sangat bahagia
"nak ruhi...selamat datang.Nenek kanget lho sama kamu,kenapa jarang kemari?"
"hehe,maaf nek.Ruhi kan juga banyak kegiatan diluar...tapi hari ini ruhi bakal nemenin nenek sampai siang lhoo"
"walah ru,uda jam sebelas lebih ta ya sudah siang"sahut nara
"shh!nyenengin doang apa salahnya sih?!"ruhi sewot
Nenek tertawa sedikit"yasudah nggak papa...kan ruhi emang udah biasa repot.. Sini duduk disebelah nenek"
Ruhi tersenyum puas,ia dengan gesit segera duduk dikursi disebelah nenek jisung,nara duduk di sofa yang sedikit jauh dan dokter berdiri mendampingi ruhi
"ruhi ngapain kesini?kok tumben..."ucap nebek lagi
"hehe,ruhi barusan selesai lomba nek!"
"hm?masa sih?terus gimana?menang?"
"hehee...masih belum tahu"ruhi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"terus,kenapa kesini?"
"oh iya!"ruhi segera menggeledah tasnya sendiri"ini obat buat nenek"ruhi menyodorkan sekotak kecil obat
"cuma satu sih,tempatnya aja yang besar.hehe...ngga ada tempat lain siih"
Nenek menerima kotak itu sambil tersenyum.Namun ada sedikit kesan suram pada wajahnya seakan-akan nenek tak yakin pada apa yang telah diberi oleh ruhi
"diminum ya nek,"kata sang dokter meyakinkan seakan-akan tahu apa yang dirasakan pasiennya"itu ruhi bikin sendiri.pasti manjur.Saya sendiri yang jadi dokter juga sudah pernah ikut penelitian,dan apa yang dibuat oleh ruhi memang sangat luar biasa.Saya yakin anda bisa sembuh"
Nenek akhirnya tersenyum dengan lega. Ruhi melihat kearah dokter dengan senyum penuh terimakasih dan tertoleh pada nenek lagi saat tiba-tiba nenek menggenggam tangan ruhi
"terimakasih banyak ya nak ruhi"ucap nenek senang pada ruhi
"tidak nek,ruhi yang terimakasih.nenek sudah banyak berjasa sama jisung dan ruhi.terimakasih ini juga berasal dari jisung lho"
"waduuh...jadi bingung nenek harus ngomong apa...kamu memang sahabat yang baik ruhi!ndak rugi jisung bersahabat dengan ruhi"
"hehe,makasih neek"ruhi memeluk nenek jisung dengan penuh kasih sayang dan rasa lega.
Hatinya sungguh lega telah berhasil memberi obat terakhir itu pada nenek jisung.Pasalnya selama ini ruhi bekerja keras bukan untuknya,namun untuk sosok nenek yang menjadi satu-satunya anggota keluarga jisung yang tersisa.
Pada akhirnya ruhi,nara,dokter,dan nenek berbincang-bincang dengan bahagia. Ruhi pikir tak ada salahnya dia tak mengikuti sesi pengobatan hanya untuk sekali ini saja.tak apa,pikirnya.
Sang dokter yang juga merupakan dokter ruhi dalam perawatan beberapa kali sudah mencoba untuk mengakhiri pembicaraan,namun ruhi terus mencari topik lain sehingga pembicaraan masih berlangsung.
Namun sore telah tiba,Ruhi segera berpamitan pada nenek dan pergi begitu cepat agar sang dokter tak mengikuti. Tidak sia-sia dia pergi terlebih dahulu, sang dokter sejujurnya juga sudah tahu ruhi akan kabur jadi ia membiarkannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/146208539-288-k191611.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
stay [park jisung nct]✔
Fanfic'Inosen,cerewet,ngeselin,songong, cengeng,manja...' Itu hal-hal yang akan selalu pertama kali muncul di kepala Ruhi saat nama 'jisung' muncul 'Kaku,diem,bosenin,pinter,emak kedua' Yang ini kata yang pertama kali muncul pada otak jisung saat mendenga...