Liar

150 28 0
                                    

Jiyeon sudah memikirkannya. Entah bagaimana alotnya perdebatan antara ia dan Jungkook nanti.

Setelah hampir setahun berada di Sydney, ia ingin menetap. Berdamai dengan masa lalu. Dan Jiyeon berharap Jungkook mengerti keputusannya.

Jimin dan Nyonya Park masih sering menelpon, menanyakan keadaan Jiyeon dan ayahnya.

Jiyeon paham. Kedua orangtuanya bercerai bukan karena orang ketiga atau yang semacam itu. Mereka tidak berhenti saling mencintai hanya berhenti untuk saling melukai.

Bahkan beberapa waktu lalu Jiyeon mendengar ayahnya berbicara di telepon dengan ibunya. Sungguh mengharukan.

Jiyeon tidak akan mencampuri urusan mereka lebih jauh. Orangtuanya akan berdamai dengan waktu, Jiyeon percaya itu karena Jiyeon mengalami hal yang sama.

"Jiyeon, kudengar Jungkook akan datang."

Jiyeon mengangguk, sedikit kebingungan karena Krystal mengetahui masalah tersebut.

"Tidak usah kaget. Johnny menghubungiku." Krystal menjeda tampak berpikir untuk melanjutkan, "yah, untukーkau tahu, mencegahmu."

Krystal memainkan jemarinya karena tak enak. Tak yakin dengan apa yang baru saja ia katakan.

Jiyeon tersenyum memandangnya, sahabatnya juga pasti risau.

"Aku tetap di sini Krys."

Mata Krystal membulat, apa ia salah dengar?

"Aku memang akan di sini. Dengan Jungkook."

Jiyeon sudah berandai-andai kehidupannya di Sydney bersama Jungkook. Membangun segala hal bersama dari nol. Pasti akan sangat menyenangkan.

"Oh, Jiyeon, aku sangat senang mendengarnya tapi apa kau sudah membicarakannya dengan Jungkook?"

Jiyeon menggeleng lemah. Itu masalah utama. Jiyeon tidak tahu bagaimana caranya untuk meyakinkan Jungkook.

Besar kemungkinan pria itu akan menolak.

Pasti.

Tidak ada alasan bagi Jungkook untuk menetap di negeri orang. Sedangkan bisa saja ia telah membangun kehidupannya sendiri di sana. Lalu berharap Jiyeon dapat menjadi sandingan, hidup bersama di Korea dan berbahagia.

"Kapan?"

"Minggu depan."

Krystal tampak menimang. Telunjuknya mengetuk bangku seolah sedang berhitung. "Masih ada waktu untuk memikirkannya, jangan terlalu dipaksakan. Kau tahu Jiyeon kau sahabat dekatku jadi apa pun yang kau lakukan aku pasti mendukungmu."

Krystal memeluk Jiyeon erat, menyalurkan dukungan. Gadis seusia mereka pasti paham dengan perasaan yang seperti ini.

"Aku menyayangimu Krys."

×

×

×

"Jiyeon, ada seorang perempuan yang datang meminta bertemu denganmu."

"Siapa?"

[ ✓ ] FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang