Kris akan menjemput Jiyeon siang ini, mereka berencana untuk melihat progress perombakan ruko baru Jiyeon. Harusnya hari ini sudah dalam tahap pengecatan dan pemasangan wallpaper.
Jiyeon terlihat sangat antusias, ia beberapa kali mengecek jam tangannya dengan tak sabar.
"Lihatlah Tuan Putri ini, menunggu pangerannya dengan tidak santai."
Luna tertawa mendengar celotehan Krystal. Tidak biasanya melihat Jiyeon seperti itu.
"Tenanglah, mungkin 10 menit lagi."
"Aku sudah sangat tenang, teman-temanku."
"Oh itu dia!"
Tunjuk Luna saat matanya menangkap sosok menjulang Johnny menghampiri mereka.
Beberapa pasang mata terlihat memperhatikan tapi Jiyeon tidak peduli. Ia berdiri dan segera berlari menuju Johnny setelah berpamitan pada kedua temannya.
"Sampai ketemu besok!"
"Hati-hati di jalan!"
Jiyeon melambai tanpa berbalik. Ia menghampiri Johnny yang tertawa melihat kelakuannya.
"Kita masih punya banyak waktu, santai saja."
Johnny merangkul pundak Jiyeon, membawanya menuju mobil mewah yang ia parkir tepat di depan gedung fakultas Jiyeon.
"Rukomu sudah hampir jadi."
"Kau sudah melihatnya?"
Johnny mengangguk lalu membenahi poni Jiyeon yang sedikit berantakan sebelum menyuruh gadis itu masuk.
Johnny segera memutari mobil menuju kursi kemudi.
"Sudah sejauh apa, John?"
"Hampir selesai, kurasa lusa kita bisa memindahkan beberapa rancanganmu dan barang lainnya."
Setelah memasang seatbelt, Johnny melajukan mobilnya menuju butik baru Jiyeon.
"Aku akan menyelesaikan rancanganku malam ini!"
Jiyeon terlihat antusias, sudah lama ia ingin memajang beberapa rancangan yang telah ia buat dalam butiknya sendiri dan sebentar lagi ia dapat memamerkannya ke dunia.
"Kau membuat lagi?" kaget Johnny. Jika tidak salah, Jiyeon hampir menyelesaikan lima gaun selama ia menunggu butiknya selesai, dan itu hampir tiga bulan lamanya. Sekarang ia membuat lagi?
Jiyeon memang tidak main - main dengan cita-citanya.
"Ya, sekaligus menyelesaikan tugas kuliahku."
Jiyeon memang mengambil jurusan desain fashion di kampus. Jadi ia memiliki banyak sekali waktu untuk membuat banyak rancangan gaun pengantin dan menyelesaikannya dengan dalih tugas.
Jika Krystal lebih menyukai pakaian kasual dan blouse cantik maka Jiyeon tentu lebih menyukai gaun pengantin.
"Manekin?"
"Eumーitu, apa kau bisa mengantarku membelinya?"
Jiyeon memainkan jemarinya merasa tak enak. Sudah berkali-kali ia merepotkan Johnny dan lelaki itu tidak protes.
"Tentu saja. Sore ini kita bisa membelinya jika kau mau."
"Benarkah?!"
Jiyeon memegang lengan Johnny dengan antusias.
"Tentu saja, Jiyeon. Tapi aku harus meeting pukul 2 siang, tidak akan lama jika kau mau menunggu."
"Ya, tentu saja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✓ ] Fate
Fiksi PenggemarTakdir tidak akan sebaik itu dalam menuruti segala keinginan manusia yang menggantungkan nasib padanya. Manusia bisa saja berencana tetapi ada tangan lain yang lebih berkuasa dalam sebuah kehidupan. Karena Jiyeon tidak pernah bisa memilih dengan si...