Update double part yeeeee, Semoga suka..
Aku minta bantuan kalian dong,
Kalo ada typo tolong kasih tau aku ya, kalian juga bisa kritik aku kalo ada kalimat yang ga pas, kesalahan bahasa atau kalimat.
Aku sangat butuh saran dan kritik dari kalian supaya aku bisa nulis lebih baik lagi..
Mohon kerjasamanya yaa😙🙏🙏
Oiya, Happy reading💛🍁🍁🍁
Deila membuka bio orang tersebut, lalu jempolnya mengklik salah satu postingan yang menampilkan wajah si pelaku.
"Ga salah nih? Rey stalking-in ig gue? ngapain coba!" tanyanya pada diri sendiri tentunya.
Tak mau ambil pusing, Deila menyimpan ponselnya dalam saku celananya lalu turun dari ranjang, berusaha bersikap cuek atas kejadian tadi meski sejujurnya otaknya masih memikirkan beberapa kemungkinan. Ia melepaskan gulungan handuk dikepalanya lalu menaruhnya, menyisir rambut pendek sebahunya yang sudah kering itu lalu merapihkan poninya sebelum ia melangkah untuk turun.
Kakinya melangkah menuruni dua puluh empat anak tangga rumahnya lalu berjalan ke dapur dan jangan lupakan hewan berbulu yang mengekor padanya, tujuannya untuk mengambil air minum dan juga untuk memberi makan kucingnya, Azelia.
Kalian pasti heran dengan nama kucing tersebut yang terdengar aneh, yang lazimnya akan dipakai untuk nama orang. Biasanya orang orang akan memberi nama hewan peliharaannya dengan nama yang lucu seperti kitty, coco, lucky, max, mickey, teddy dan nama umum lainnya. Tapi itu tidak terjadi pada Deila.
Saat itu, tepatnya saat ia berumur dua belas tahun, ia mendapatkan atau lebih tepatnya menemukan kucing itu saat pulang sekolah bersama sepupunya Azka. Kisah lama yang masih terus dikenangnya.
Flashback On
Waktu itu jam pelajaran telah usai, bel pulang pun telah berdenting membuat seluruh murid berseragam putih-biru berhamburan keluar kelas masing masing. Raut bahagia terpancar dari masing masing wajah, begitupun dengan gadis berkuncir kuda itu yang dengan semangat mengemasi barang barangnya kedalam tas, waktu itu rambut Deila masih panjang. Anak itu baru merubah gaya rambutnya saat memasuki SMA. Ia berjalan dengan semangat kearah bocah laki-laki yang sudah menunggunya diambang pintu kelas.
"DEILA CEPETAN! KALAU NGGAK GUE TINGGAL NIH!!" teriakan Azka yang lantang didalam kelas yang mulai sepi karena ditinggal penghuninya itu membuat si gadis bergegas menghampirinya.
"Ayo!" ucapnya seraya menarik tangan Azka.
Skip
Kedua bocah itu dengan semangatnya mengayuh sepeda mereka masing masing untuk pulang.
"Deila! main kerumah gue yok," ajak Azka dengan semangat empat lima.
"Ayok deh! biar cepat kita balapan!"
"Ayo siapa takut, Valentino Rossi nggak akan kalah sama bocah kayak lo!"
"Enak aja gini gini aku ponakannya Mark Marquez tau."
"Haha gue yakin Mark Marquez nggak bakal ngakuin bocah cengeng kayak lo adalah keponakannya."
"Issh Azka kalo ngomong suka ga disaring dulu, ngeselin banget sih," bibir gadis itu mulai manyun wajahnya masam menggambarkan kalau dirinya sedang kesal. Deila paling tidak suka dikatai cengeng, baginya kalimat itu sangat sensitif untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Smile [Revisi]
Teen FictionTiada hal yang dapat menandingi kecintaan Deila terhadap idolnya sampai cewek itu berkecimpung di dunia per-kpop-an. Deila ini termasuk golongan Fangirl mutlak yang hobi mendatangi event-event K-Pop. Katanya sih rasanya seperti ia benar-benar sedang...