Sebatas Mimpi

4.1K 883 80
                                    

Aku dobel up

________




Setelah Jisung pamit pulang dan setelah di kutbah oleh ustad Changbin ft mama yang nyuruh cepetan mandi air hangat, Ara masuk ke kamarnya.

Niat awalnya mau main hp dulu, nanyain Hyunjin udah pulang atau belum. Tapi begitu mau nutup gorden jendela kamarnya, fokus Ara teralihkan.

Ara ngeliat Felix yang kamarnya bersebrangan dengan kamar Ara.

Cowok itu duduk diem diatas meja belajarnya, kayanya lagi fokus ngeliatin hpnya.

Ara ketawa kecil setelah ngeliat Felix yang sok serius itu, lalu mulai nyalain hpnya berniat nelpon Felix.

Wah kebetulan banget, tadi cowok itu ngechat..












20.40
Felix:
Dah pulang beloooooom???

.








Araa 🐳   📞













Felix tersentak. Hampir ngelempar hpnya begitu foto profile Whatsapp Ara muncul di layar hpnya.

Ara nelepon.

Tadinya cowok itu ragu mau nelpon Ara atau enggak, tapi taunya Ara udah nelpon Felix duluan.

Setelah berdeham, cowok itu pun menggeser tombol hijau di layar hpnya, lalu menempelkan benda persegi panjang itu ke telinganya.








"Hm?"

"Wkwkwk,"
"Serius banget, nonton apaan sih? Bokep ya?"

Felix kaget, lalu nengok kearah kamar Ara yang ada di seberang kamarnya.

Oh, Ara udah pulang dan dari tadi ngeliatin dirinya..











"Hehe barusan sampe rumah?"

"Iya jir. Keujanan, basah,"

"Dianter sapa? Hyunjin lagi?"

"Bukan, Jisung,"

"..."
"Oh..."

"Felix," Ara ketawa diujung sana, lalu nutup gorden kamarnya.

Meninggalkan Felix yang masih termenung dan kini cuman bisa natap gorden kamar Ara.

"Kalo gua baper lagi ke Jisung, gimana?"

Felix gak ngejawab, malah menghela nafas disana.

Dan kesempatan ini digunakan Ara buat nge loudspeaker telponnya sama Felix, sedangkan dirinya ganti baju.

Bisa Felix dengar disini suara retsleting baju Ara di buka.

"Felix lo udah ketiduran?"

"Hm?"
"Belom, kok. Kenapa tadi?"

"Gua baper lagi sama Jisung."

"Terus?"

"Ya baper aja.."

"Mau jadi pacarnya Jisung?"

"Hah apaan??"
"Enggak lah, anjeng."
"Jisung itu temen gua. Gak mungkin gua macarin temen gua sendiri,"

"Oh gitu.."
"Emang gak boleh ya? Apa salahnya?"

"Ngg.."
"Maksud lo gua ada kesempatan buat jadian sama Jisung, gitu?"

"Hah???"
"Ngapain jadian ama Jisung? Jangan!"

Ara diujung sana terkekeh gemas.
"Bentar, mau ke kamar mandi dulu. Tapi jangan tutup telponnya,"

"Iya gak gua tutup,"
"Tapi elo tutup pintu kamar mandinya. Tar kedengeran sampe sini,"

"Wkwkwk okay okay. Engas ya lu?"

"Ara sinting."

"Wkwkwk,"



























"Haloo? Udah tidur belom, lix?"

"Belom,"
"Udah mandinya?"

"Hng, udah nih. Sori lama hehehe,"

"Iyaa santai,"
"Tadi udah makan belom?"

"Udaah,"

"Cepet istirahat,"
"Rambutnya digosok biar cepet kering,"
"Udah malem, kalo basah terus tar masuk angin,"

"Iyaa, ini digosok,"
"Btw lo ngapa ga tidur? Mentang-mentang satnight trus mau begadang gitu ya?"

"Gak kok, nunggu elo tidur dulu,"
"Gimana tadi Hwall?"

"Gimana apanya anjir,"
"Gagal total, kurang ajar Jisung malu-maluin doang,"

"Wkwk bagus deh,"

"Bagus ngapain?"

"Bagus, jadi gak banyak saingan,"

"?????"
"Saingan apaan?"

"Uxmsbsfldhlk,"
"Um, saingan jadi temen lo maksudnya. Jangan nambah temen cowok lagi, ntar gua terlupakan,"

"Wkwk kirain apaan,"

"Apaan emang?"

"Udah cepet tidooor,"
"Good night Felikseu,"
"Dream about meeee,"



















Always dream about you, Ara..

Karena gua sadar, milikin elo itu cuman bisa sebatas mimpi.

Temen(s) • SKZ 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang