Seo Ara menyangga dagu dengan tangannya.
Mata kecilnya natap tulisan demi tulisan yang ditulis Pak Jinyoung di papan putih kelasnya.
Ara pusing banget, tapi gak berani kalo harus izin ke Pak Jinyoung buat ke UKS. Abisnya itu guru diam-diam menyeramkan.
Jadi sementara Ara nahan-nahan rasa sakitnya dulu daripada ntar ninggalin kelas lalu nilainya di minus Pak Jinyoung.
Tiba-tiba sebuah punggung tangan yang besar menutup pandangan Ara, mendarat di dahi Ara.
Ara nengok, dan mendapati Seungmin yang melakukan itu semua.
"Ngapain?"
"Lo pucet." kata Seungmin lalu narik tangannya. "Panas juga. Demam ya?"
Mau gak mau Ara masang wajah melas, lalu ngangguk kecil ke pemuda tampan itu.
Seungmin pun natap Ara dengan kasihan, lalu natap Pak Jinyoung yang masih asik nulis di papan.
"Mau gua anter ke UKS?" tawar Seungmin.
Kini cowok itu nutup pulpennya, berikut buku catetannya.
"Takut sama Pak Jinyoung, ih. Jangan," sahut Ara.
"Ra, orang sakit harusnya istirahat. Ayo."
Seungmin beranjak dari tempat duduknya. Langsung menuju Pak Jinyoung di depan kelas dan bicara sesuatu.
Mereka berdua pun natap Ara, bikin Ara mendadak salah tingkah diliatin.
Lalu, "Seo Ara?"
"I-iya pak??" Ara tergagap dan segera berdiri dari duduknya begitu Pak Jinyoung manggil namanya.
"Ke UKS sekarang. Nanti kalau pingsan malah repot," kata Pak Jinyoung.
"Iya pak.." mau gak mau Ara beranjak dari bangkunya, ngehampirin Pak Jinyoung dan Seungmin di depan kelas.
"Anterin ya, Seungmin. Saya sibuk," kata Pak Jinyoung lalu lanjut dengan materi pelajarannya.
"Perlu gua bawain tandu, gak?"
Ara terkekeh, "Gua masih kuat jalan sendiri,"
"Kalo gendong?"
"Gua kuat jalan, Seungmiiiin,"
Seungmin pun terkekeh, lalu ngusap-ngusap ujung kepala Ara.
"Makanya. Jangan suka main air hujan kalo gampang sakit, dong. Sekarang siapa yang repot, kan?"
"Maaf.."
"Ngapain maaf? Maksudnya tuh elo yang repot kudu nahan sakit di kelas, ra,"
Ara ngelipat bibirnya kedalam. Entah kenapa malah salah tingkah digituin Seungmin.
Selanjutnya Seungmin ngebukain pintu UKS, lalu menuntun Ara buat naik ke kasur.
"Sarapan udah?" tanya Seungmin. Cowok itu sekarang lagi nyari-nyari obat di kotak UKS.
"Udah sih dikit.."
"Lidahnya pahit, gak?"
"Pahit banget.."
"Makan lagi mau, ya? Buat minum obat biar perut lo gak perih," Seungmin kembali muncul dengan sebuah kemasan obat dan segelas air hangat di tangannya.
Cowok itu lalu duduk di kursi samping ranjang UKS yang ditiduri Ara. Dengan Ara yang merhatiin tiap gerak-gerik Seungmin.
"Min,"
"Hmm?" sahut Seungmin.
"Kayanya lo pantes jadi pak dokter deh. Cita-cita lo jadi dokter, ya?" celetuk Ara random.
Seungmin pun ketawa, lalu nyubit pipi Ara.
"Kenapa? Lo sukanya ama cowok profesi dokter, ya?"
"Hah??"
Dokter Kim Seungmin Spesialis Kesehatan Mata, Hati, Jiwa dan Perasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen(s) • SKZ 00L
Fanfiction[ on hold ] buset, temenan doang gua. serius dah. Cutie cover by @yangayenin 💕 © 2018, Baby.