Apartemen Kwon bersaudara jelas bukan yang terbaik, namun Seungcheol memulai hidupnya yang baru di sana. Bertipe studio, apartemen itu merupakan sebuah ruangan kecil yang hanya membutuhkan sepuluh langkah untuk mencapai sisi lainnya dari arah pintu masuk. Dapur kecil di sisi kiri berupa counter dengan built in stove dan wastafel akan menyambut ketika Seungcheol datang, sementara sisi kanan merupakan kamar mandi sederhana. Tempat tidur adalah furnitur terbesar di sana setelah lemari pakaian, dan dua koper milik Seungcheol kemudian mengisi kekosongan di sana.
Jendela dan pintu kaca mempertemukan ruangan itu dengan balkon kecil di mana Jeonghan biasa menjemur pakaian. Matahari berpijar tanpa ampun ketika pagi menjelang, mengisi cahaya dan kehangatan dalam apartemen kecil itu meski Jeonghan telah menutup sisi kaca dengan gorden berwarna ungu tua. Lantai yang dulu digunakan Jeonghan dan Soonyoung untuk sekedar berbincang ataupun menyantap makanan, kini diambil alih oleh Seungcheol dengan kasur lipat yang digunakannya untuk tidur di malam hari.
Dalam memorinya, Seungcheol selalu sadar akan beban yang diberikannya pada pundak Jeonghan seiring dengan kedatangannya. Ia kerap kali mengutarakan keinginannya bekerja sambilan untuk membantu Jeonghan, namun kekasihnya itu selalu menolak dan memintanya tetap fokus agar dapat menyelesaikan studi lebih cepat. Satu semester lagi adalah janji, dan setelah itu ia akan menyusun skripsi sembari bekerja. Untuk hal itu Jeonghan kemudian mengiyakan janji yang diberikan oleh Seungcheol.
Pada masa itu, Jeonghan merupakan tulang punggung bagi dua orang lainnya yang tinggal di apartemen. Gajinya sebagai barista dan pelayan di café memang tidak terlalu besar menurut Seungcheol, namun Jeonghan selalu bercerita bahwa ia begitu senang bekerja di sana. Untuk beberapa bulan semenjak kedatangan Seungcheol, gaji Jeonghan masih mampu menutupi semua kebutuhan. Tapi kemudian, segalanya menjadi lebih sulit ketika Soonyoung memasuki jenjang universitas. Seungcheol baru saja menyelesaikan enam semester dalam studinya ketika hal itu terjadi.
Soonyoung nyatanya jatuh cinta terlalu dalam setelah Seungcheol mengenalkannya pada dunia tari. Ia kemudian memilih melanjutkan studi dengan menjadi bagian dari Department of Choreography di Korea National University of Arts. Soonyoung bilang, ia tak ingin memilih jurusan kontemporer, Korean dance ataupun ballet yang ditawarkan universitas lainnya. Ia lebih memilih untuk mempelajari ketiganya di bawah naungan departemen koreografi yang hanya ditawarkan oleh K'Arts. Seungcheol mendukungnya seratus persen, dan itu membawa beban baru bagi Jeonghan, mengingat ia membutuhkan biaya yang tak sedikit agar Soonyoung dapat meraih gelar Bachelor of Arts nantinya.
Seungcheol kemudian menggunakan lebih dari setengah simpannnya yang tak mencapai tiga juta won untuk membelikan Soonyoung sebuah laptop dan keperluan kuliahnya sebagai penari. Jeonghan tentu memarahinya karena menggunakan uang seenaknya, namun kemudian memeluknya dan mengucap terima kasih beberapa kali. Sebaliknya, Seungcheol tak pernah menyesal ataupun keberatan menghabiskan uangnya untuk keperluan Soonyoung. Sejak awal, simpanan itu memang sudah diniatkan olehnya untuk membantu beban di bahu Jeonghan.
Satu semester yang dijanjikan Seungcheol begitu lama berlalu. Waktu studinya terasa lebih lama akibat perasaan mengganjal di hati akibat tak mampu membantu Jeonghan sementara pengeluaran bulanan menjadi semakin besar. Untuk itu, Jeonghan menggeser shift-nya di café menjadi malam setiap harinya, sementara ia bekerja menjadi pelayan di sebuah restoran sejak pukul 7 pagi hingga pukul 2 siang. Ia akan bergegas pulang setelahnya, memasak makan siang sekaligus makan malam untuk Seungcheol dan Soonyoung jika adiknya itu pulang cepat. Shift malam kemudian menjemputnya tepat setelah ia mengisi perut dengan masakannya sendiri.
Seungcheol begitu tak tega melihat gurat lelah yang tertinggal di wajah Jeonghan tiap ia pulang di larutnya malam. Mereka akan berbincang dalam bisikkan, sementara Soonyoung telah tertidur lelap di tempat tidur setelah lelah akibat kegiatan kampusnya. Terkadang, Seungcheol akan meminta Jeonghan berbaring di kasur lipatnya setelah selesai membersihkan diri, lalu memberikan pijatan untuk kekasihnya itu hingga ia tertidur. Seungcheol sendiri memilih untuk merebahkan diri di sisi kosong sebelah kasur lipat, tak ingin rasanya menganggu istirahat Kwon bersaudara dengan berbagi tempat tidur dengan satu di antara mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/151484132-288-k719382.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah & Memori
FanfictionJeongcheol Family AU Choi Jihoon hanyalah satu dari beribu alasan Seungcheol tak ingin berpisah dari Jeonghan. Ada begitu banyak memori yang mereka berdua miliki, menanti untuk diungkap olehnya. Berbekal hal itu, Seungcheol berharap Jeonghan akan me...