11| A Pair of Doves

22.5K 1.4K 25
                                    

Please give me vote ⭐ And Comment💬 for up the next part

Thank you 🙆


"Ayo bangun semuanya! Saatnya bangun!" Teriak Karren membangunkan anggota Packnya.

"Engh sepuluh menit lagi Kak" racau Josephine menarik selimut sampai menutupi wajahnya.

Azalea yang baru saja mandi terkejut melihat Karren yang sedang membangunkan Josephine dan Breana.

"Kebetulan sekali kau bangun pagi? Apa ada masalah? Apa kau sakit?"

"Kak Karren? Sejak kapan kau disini? Tunggu, ini Kak Karren atau siapa?" Tanya Arrend yang juga baru bangun.

"Hah? Karren bangun sepagi ini? Sungguhan?" Freya datang sambil membawa segelas susu ditangannya.

Karren menaikan satu alisnya.

"Apa karena aku bangun pagi kalian mengira aku sakit?"

Ketiga gadis itu saling tatap, kemudian menoleh dan mengangguk pada Karren sebagai jawaban.

"Sudahlah intinya aku baik- baik saja, hanya sedang ingin bangun pagi"

"Aku akan membangunkan Alpha" ucapnya melangkah pergi, sedikit kesal karena semua menganggapnya aneh hanya karena dia bangun awal.

Tok tok tok

"Alpha? Apa anda sudah bangun?"

Karren mengetuk sekali lagi.

Tok tok tok

"Alpha? Aku masuk ya?" Tangannya memutar knop pintu, melihat suasana kamar yang masih temeram karena gorden besar yang menghalangi sinar matahari untuk masuk.

Tumben Alpha belum bangun pagi ini.

Karren berjalan pelan menuju ranjang sang Alpha, berniat untuk membangunkannya.

Seketika dia tersentak dan hampir berteriak jika dia tidak menutup mulutnya sendiri.

Disana— diranjang Alphanya.

Ada seorang pria.

Memeluk Alphanya!

Memeluk erat!

Karren hampir reflek mengucap mantra untuk menyerang jika dia tidak ingat perkataan Angela semalam.

"Jangan khawatirkan apapun, karena jika seorang pria sudah menemukan mate- nya, dia hanya ingin selalu berada didekatnya. Karena mate adalah Hak mutlak miliknya, separuh jiwanya"

"Jika dia bilang aku harus percaya, maka kau, kalian juga— harus percaya padanya"

Gadis itu menurunkan tangannya yang sudah berpendar cahaya biru, menatap heran dan bingung lalu meninggalkan dua insan yang masih tertidur dengan kehangat dalam pelukan mereka.

Apa ini salah satu dari cara mempercayainya? Batin Karren bingung.

Sejenak gadis itu merasa menyesal sudah masuk kekamar Alphanya, membuat mata sucinya melihat adegan sepasang Mate yang terlihat manis, tidur bersama dan saling berpelukan.

Karren memutuskan untuk keluar saja, dan memunculkan sebuah kertas dengan sihirnya, dan menuliskan ' Jangan Ganggu' lalu menggantungnya didepan pintu Angela.

Mungkin ini bisa membantu, pikirnya. Tidak ingin jika orang lain ikut melihat adegan romantis itu, sudah cukup matanya saja yang ternodai.

*

"Hoammm, mmm"

Seorang gadis terlihat baru saja terbangun dari tidur panjangnya selama empah hari penuh. Meregangkan otot- ototnya yang terasa sedikit pegal. Entah mengapa dipagi ini dia merasa lebih sehat dan lebih bugar dari biasanya.

Moonlight [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang