33. Gemini

14.8K 1.1K 61
                                    

Welkom bek to my story!!!!!!!🔥🔥🔥

Sawkidap Shipperrr!!😹😹😹

Aku UP lagi disini yesss, kemarin abis romantis-tomantisan sama kakanda Edward yak, dilan nya Karren😹😹

Eh aku ko merasa story inieh seperti kurang bumbu konflik ya? Ada yang merasa? Keanya bakal ku tampilkan konflik bentar lagi yes😹😹

So jan lupa untuk
Vote✓ dan Komen✓ yess

😘

🌙

Seorang gadis terlihat beranjak, berdiri tegap memandang kawasan utara Kerajaan. Hidung mungilnya bergerak mengendus sesuatu.

"Ada apa Al?".

Gadis itu mengusap kasar hidungnya. "Ada bau busuk di arah utara, bau yang benar-benar busuk".

Gadis disampingnya tersenyum miring. "Sepertinya ini akan jadi hari yang panjang, sebaiknya kita selesaikan dengan cepat".

Keduanya melompat, melesat cepat menuju arah utara dimana terletak hutan Blackwood. Hutan yang dianggap terkutuk karena setiap orang yang memasukinya, tidak pernah kembali.

Kedua gadis itu menatap kumpulan pohon hitam yang besar seakan membentuk tempat tersembunyi, dengan kegelapannya yang benar-benar gulita walau matahari begitu cerah sekarang.

"Hutan yang menarik". Gumam si gadis bermotif merah menyeringai.

"Bukannya kita pernah melewati hutan ini. Kalau begitu tunggu apa lagi? Kau mau menunggu sampai kumpulan monster itu melewatinya?". Gadis bercorak biru itu lebih dulu berjalan santai memasuki hutan, membuat gadis dibelakangnya mendesis kesal.

"Dasar tidak sabaran".

🌙

Hah?

"Ada apa Karren? Apa terjadi sesuatu?". Edward menatap khawatir, mengusap surai Violet lembut itu.

Karren terdiam, berpikir serius. Barusan dia mendapat suatu penglihatan. Dia melihat darah dan mayat yang banyak di suatu tempat, yang pasti ia bisa merasakan kalau tempat itu tidak jauh dari kawasan Pack Bloodmoon.

"Edward kita harus segera kembali".

"Kenapa?".

Manik Ungu Saphire nya menajam, menggenggam tangan Edward.

"Akan ada sesuatu yang terjadi di Bloodmoon Pack".

🌙

"Graaaa!!!".

"Ih, lagi-lagi berteriak. Tutup mulutmu bau mu itu sialan!". Sentak gadis bercorak biru itu keras, mengayunkan pedangnya membelah puluhan monster tadi menjaid dua bagian. Membuat hutan gelap ini semakin parah dengan cipratan darah dan mayat monster dimana-mana dan menimbulkan bau amis darah dari para monster.

"Hih, menjijikan. Aku selalu tidak suka darah monster". Gadis yang duduk di batang pohon itu mengulurkan satu tangan nya yang mengeluarkan cahaya berpendar amat terang, memanggil lingkaran sihir yang langsung membinasakan kumpulan monster menjadi terpotong-potong.

"Ol!". Panggil gadis dibawah yang mulai diserang puluhan monster yang ganas menyerang dengan senjata mereka.

"Jangan sentuh saudariku!".

Blar!

Puluhan monster itu terpental dengan ledakan besar yabg langsung membakar pohon disekitarnya dan membuat tanah menjadi cekung.

Moonlight [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang