22. Truth

17K 1.2K 24
                                    

🔥🔥🔥🔥

Karena Vote dan Komen itu Gratis, maka Vote dan Komenlah biar smackqueen ya queen lajut cerita ini
🔥🔥🔥

Enjoy 🙆

.
.
.

"Tapi anda juga tidak perlu melakukan hal seperti ini Alpha"

"Tolong turunkan aku, aku masih bisa berjalan" Rachel terus saja berbicara tanpa henti, meminta diturunkan dari gendongan Rafael dipunggung pria itu.

Dari tadi mereka sudah menjadi pusat perhatian selama perjalanan ke istana, hingga sekarang menuju ke tempat yang diinginkan sang Alpha.

Jujur saja Rachel senang karena digendong seperti ini rasanya nyaman, dan dia bisa melihat punggung tegap Alpha Darkmoon Pack yang terkenal dingin dan kejam itu. Dan bahu lebar yang menjadi tumpuan tangannya yang menaut didepan leher pria itu.

Tapi dia juga sangat-sangat malu karena ditatap oleh orang-orang yang dia lewati. Apalagi jubah hitam yang menutupinya tergerai ditiup angin.

"Diamlah dan menurut" balasnya singkat, padat, jelas dan datar.

Rachel berdecak, memang sebutan Cold Alpha benar-benar cocok dengan Rafael yang memang sedingin es, irit bicara. Walaupun berbanding terbalik dengan Alpha James yang terlihat hangat, tapi mereka berdua punya satu kesamaan.

Sedikit bicara, banyak berbuat. Begitulah mereka.

Dan dengan kekuasaannya, Rafael sedang menekan dan memerintah agar Rachel tunduk menurut padanya.

"Melawanku berarti siap mati saat ini juga"

"Aku adalah Alpha, dan kau harus tunduk padaku"

"Atas kuasa apa kau berani menolakku?"

Demikianlah contoh-contoh ancaman Rafael yang notabene terkisah sebagai Alpha yang kejam dan sadis.

Rafael tetap berjalan biasa walau sedang menggendong gadis mungil di punggungnya, mengabaikan tatapan bingung dan penasaran yang terus melayang padanya.

Sesekali menatap tangan mungil yang saling menaut dilehernya,tangan mungil yang rapuh dengan bercak darah.

Dia mungkin harus mengurung Rachel untuk tidak mencoba hal-hal yang menyangkut kematian seperti pertarungan tadi.

*

Langkah tegas dan serentak terdengar  menggelegar di seluruh lorong, ketukan sepatu boot berlapis besi itu membuat siapapun yang mereka lewati terhipnotis untuk memfokuskan seluruh atensi mereka.

Angela berjalan tenang dan pasti dengan seragam resminya sebagai Alpha Silverwolf Pack, diikuti oleh unit Beta, Gamma dan Delta di belakangnya yang berbaris dan berjalan serentak mematuhi sang pimpinan.

Gadis itu memerintahkan Rachel untuk istirahat setelah insiden besar tadi, dan sekarang dia akan memburu tikus besar dibalik datangnya ribuan rogue tadi.

Gadis tinggi itu berjalan angkuh dengan topi pimpinan bertahtakan permata, jubah putihnya berkibar-kibar dan ketukan langkah dari boot berlapis besi itu.

Tidak ada yang berani menghalangi jalan pasukan Silverwolf itu, mereka terus maju tanpa keraguan.

Bagaikan pasukan siap mati, mereka melangkah tenang dan berwibawa dengan aura mengancam dan penuh kuasa.

Angela mendobrak paksa pintu cokelat besar berukiran itu dengan sekali hentakan, iris biru keemasan itu menatap sekeliling seakan melakukan scaning diruangan itu.

Moonlight [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang