24. Aria

15.9K 1.2K 35
                                    

Karena Vote dan Komen itu gratis, maka Vote dan Komen yak biar smackqueen ya queen lanjut cerita ini
🔥🔥🔥

Vote 🎉Vote🎉 👯 Komen🎉Komen🎉👯

Enjoy 🙆

.
.
.

Kedua orang ini masih termenung dalam diam yang senyap, membiarkan saja suara angin dan kicauan burung yang mengisi disana.

Baik James maupun Samantha saling mematung dan tenggelam dalam pikiran mereka sendiri. Dengan sang Alpha yang terlihat serius dan Beta I yang tak bisa terbaca.

Ya, semua masih setenang, sediam dan sesenyap ini sebelum...

"Hahahah! Astaga... Bagaimana bisa kau berpikir begitu? Hahaha ya ampun" Samantha tertawa keras sembari memegangi perutnya.

Gadis itu benar-benar lepas hingga saking lucunya dia menangis karena banyak tertawa.

"Hahaha! Alpha ini bercanda ya? Bisa-bisanya memiliki pemikiran aneh begitu?" Gadis itu menghela napas dijeda tertawanya, menatap geli.

Sedangkan James mengeluarkan raut bingungnya, terlebih lagi Darren dibelakang yang sudah membulatkan mata melihat betapa santainya sikap Beta itu kepada Alpha Bloodmoon Pack.

"Hah... Dengar Alpha James. Alpha kami Light Goddes tidak memiliki saudara atau kembaran apapun itu".

"Dia adalah the one and only, tidak ada yang lain. Lagipula, kenapa kau bisa berpikiran begitu? Astaga... maaf aku tadi tertawa kelewatan" jelas gadis berkepang itu menahan tawa.

James menyerit, tidak memiliki kembaran? Lalu siapa yang bicara dengannya saat itu? Ia benar-benar yakin kalau itu bukan halusinasi, terasa sangat nyata dan terjadi. Terlebih dengan barang bukti sebuah mawar putih yang berkilau di genggamannya.

"Apa kau yakin Beta Samantha? Barangkali dia memiliki adik?"

Gadis itu berdecak, bersidekap didepan dada sembari memakan permen dengan gagangnya yang muncul disudut bibir.

"Tentu saja, aku sudah lama bersama dengannya. Tidak ada yang tidak ku ketahui"

Samantha menarik permen di mulutnya, menatap serius dan tajam." Kenapa kau menanyakan itu?"

James terdiam, iris merahnya menatap dalam setangkai mawar putih berkilau ditangannya.

"Aku bertemu dengan Angela, tapi seakan bukan dia. Terasa berbeda, tapi wajah dan sosoknya sama".

"Gadis itu bersurai cokelat dengan sedikit keperakan dan ber iris biru keemasan yang berkilau indah. Seperti Angela yang memilik kedua lesung di pipinya".

Samantha tersentak, mengetukkan jarinya di dagu saat sedang berpikir. Siapa? Tidak mungkin Moon Goddes. Sang Dewi Agung memang bersurai perak, tapi irisnya emas murni bercahaya. Bukan biru keemasan.

Lalu siapa?

"Hmm apa kau tau sesuatu tentang orang itu? Seperti nama, atau asalnya?"

Nama! Ya, James ingat dia menanyakan nama gadis itu tadi. "Dia bilang namanya—

—Aria"

Gadis itu tersentak, menegang hebat menatap James dengan pandangan terkejut luar biasa. Samantha benar-benar tidak menyangka hal ini akan terjadi, dan... Tidak ada insiden lainnya.

"Kau serius? Bertemu dia?"

Pria itu mengangguk pasti. "Memang kenapa?"

"Ini... Luar biasa! Kau bertemu dengannya dan masih baik-baik saja sekarang. Ini adalah perkembangan pesat, dan kau harus bersyukur"

Moonlight [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang