[K] Prolog

3.9K 234 19
                                    

"Hei babo!"

Seketika aku menghentikan langkahku saat seseorang memanggil ku dari arah belakang.

Iya dia adalah Kim Namjoon yang memanggil ku dengan sebutan 'Bodoh', panggilan yang biasa dia gunakan untuk memanggilku. Memang sesak kurasa saat seseorang yang diam-diam ku cintai memanggilku dengan julukan itu.

Entah sejak kapan aku mulai menaruh hati pada seorang Kim Namjoon, walaupun dia selalu membullyku setiap hari atau terkadang memperlakukanku layaknya pesuruh. Mungkin karena prestasi dan kepintaran Namjoon yang membuatku terkagum.

"Hei babo! Jangan hanya berdiri di sana cepat kemari!"

Seruan Namjoon menyadarkan ku. Aku dengan segera menghampirinya yang tak jauh dari tempat ku berdiri.

"Mwo?" Terlihat olehku tidak hanya Namjoon yang berdiri di koridor, tapi Jungkook dan Hoseok juga ikut berdiri di sana.

"Kenapa kau lama sekali cepat belikan makanan untuk kami."

"Mianhae, aku akan segera membelikannya." Jawabku, bergegas meninggalkan mereka.

Saat ku berjalan menyusuri koridor sekolah, banyak yang menatapku dengan tatapan iba maupun benci. Tapi aku berusaha untuk tidak menghiraukannya dengan mempercepat langkahku.

Melihat tatapan mereka itu hal biasa bagiku. Karena mengingat aku salah satu siswi yang kurang pintar dalam mata pelajaran apapun. Serta jika aku dibandingkan dengan semua gadis di kampus ini aku merasa yang paling berbeda, karena aku tak dapat menandingi kecantikan gadis lain. Lebih tepatnya, aku tidak suka berdandan ataupun memakai pakaian sedikit terbuka seperti mereka.

******

Setelah mendapat apa yang kucari, aku bergegas kembali ke tempat Namjoon dengan langkah cepat.

Tanpa aku sadari seseorang dengan sengaja mengangkat kakinya ke depan, bermaksud untuk menjatuhkan ku dan berhasil. Aku terjatuh beserta kimbab yang kubawa. Yang kurasa sudah tidak dapat dimakan lagi karena sudah terinjak seseorang yang berlalu lalang.

Semua orang menertawakan ku, termasuk seorang gadis yang sengaja menjatuhkanku hanya tersenyum menyeringai. Aku menghembuskan nafas kasar dan mencoba berdiri tanpa memperhatikan sekeliling.

Namjoon yang melihatku terjatuh tidak jauh dari tempat dia berdiri langsung menghampiriku dengan geram.

Plak..

Satu tamparan mendarat di pipi kanan ku. Tidak keras, namun sukses membuat pipiku memerah meninggalkan bekas telapak tangan di sana.

"Yak! Kenapa kau menjatuhkan makananku!" Marah, itulah yang dirasakan Kim Namjoon saat ini.

"Mianhae, aku akan belikan lagi yang baru" Ucapku, sedikit gemetar.

"Aniyo, Kau merusak selera makanku!" Kesalnya, berlalu meninggalkanku.

Aku hanya diam tak bergeming dari tempat ku berdiri. Sambil tangan ku perlahan menyentuh pipi kananku yang mulai memanas.

Tidak hanya luka fisik, tapi juga hati yang sudah biasa aku terima dari seorang Kim Namjoon.

******

"Ali! Jika kau ingin nilai ujianmu bagus kau harus mendengarkanku" Pinta E-Sol, guru matematika di kelas ku. Seketika aku tersadar dari lamunan ku.

"Ba-baik Ssaem" Ucapku, gugup.

"Harap contohlah Kim Namjoon, nilainya tak pernah mengecewakan." Sambil menunjuk Namjoon dengan dagunya.

"Ne, mianhae saem"

Aku melirik Namjoon sekilas yang tepat berada di belakang ku. Terlihat olehku Namjoon melipat kedua tangannya di atas meja dengan menopang kepalanya.

'Apa ini yang disebut mendengarkan, bahkan dia tertidur disaat guru menjelaskan. Aku heran dari mana dia mendapat kepintarannya. Orang pintar ma bebas.' Batinku, yang mulai kembali menyimak.

******

Kriingg....(Anggap suara bel istirahat)

Aku mulai mengemasi buku mulikku ke dalam tas dan tak sengaja mendapati Namjoon yang masih tertidur lelap dengan keadaan yang sama.

Aku teringat akan makanan yang tadi ku jatuhkan. Tanpa berpikir panjang aku mulai bergegas pergi ke kantin untuk membeli beberapa kimbab untuk Namjoon, dan setelahnya kembali ke kelas.

Terlihat olehku Namjoon yang tertidur damai masih dengan posisi yang sama. Aku hanya terdiam tak berniat untuk membangunkannya.

Tak banyak berfikir aku dengan cekatan merobek kertas dari buku milikku yang ada di dalam tas, serta mulai menyambar bulpoin milik Namjoon yang tergeletak di atas mejanya. Aku mulai menulis beberapa kata di atas kertas putih itu lalu menyelipkannya di sisi tengah kimbab.

Setelah selesai dengan hal itu, aku mulai berlalu keluar kelas untuk makan siang tanpa menyadari Namjoon sudah bangun sedari tadi.

______________________________

Annyeong readers^^

Author baru pertama kali gabung di wattpad dan baru pertama kali bikin cerita di sini.

Biasanya Author akan ngarang/nulis cerita di buku (Bahkan sampai lebih dari 2 buku) :v

Mianhae jika ceritanya kurang menarik dalam segi Alur, penataan kata, maupun bahasa...

Ini pertama kalinya Author mempublikasikan cerita ini jadi harap maklumi Ne T_T

Terima kasih karena sudah mau membaca cerita yang kurang jelas ini..
Jadi jangan lupa vote dan juga komennya supaya author bisa lebih baik lagi... ^_^

Sampai bertemu di chapter berikutnya^^

'Mianhae' Kim NamjoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang