Chapter 3

1.9K 213 2
                                    

Happy Reading♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
.
.
.
.
.
. . . . .


"Kak, ayo pulang" ajak Yedam yang kini telah berdiri di depan kelas Keira.

"Lo duluan aja, dek. Kakak bareng Seunghun" ujar Keira yang di balas tatapan mata tak percaya oleh Yedam.

"Serius lo raa??!" teriak Yena yang tiba-tiba muncul di balik tubuh Keira.

"Apasih, yen. Jangan teriak-teriak" ketus Keira memukul lengan Yena pelan.

"Kakak serius?" Tanya Yedam tak percaya.

"Iya, udah sana kalian duluan aja"

"Tapi, kakak beneran gapapa, kan?" Tanya Yedam lagi.

Keira tersenyum tipis, sadar betul akan kekhwatiran dari adiknya itu.
"Iya. Gapapa, kok. Udah sana pulang"

Yedam dan Yena tatap-tatapan lalu mengangguk pelan.

"Yaudah. Yedam pulang duluan, ya, kak"

"Gue juga, ra"

Keira mengangguk, lalu tubuhnya berbalik menghadap ke dalam kelas yang kini hanya tinggal diri nya, Junkyu, dan Seunghun.

Junkyu berjalan mendekati Keira.

"Lo, beneran mau pulang bareng dia?" Tanya Junkyu setengah berbisik.
Keira mengangguk pelan.

"Lo ga diancem kan sama dia?" Tanya Junkyu memastikan. Keira tersenyum lalu menggeleng.

"Ga ada apa-apa, kok. Udah sana lo pulang"

Junkyu akhir nya mengangguk, lalu pergi meninggalkan Keira.
Sebelum pergi Junkyu berbisik.
"Hati-hati. Kalau ada apa-apa, telfon gue".

Keira tersenyum menanggapinya.

Tak lama Seunghun selesai dengan buku-buku nya.
Berjalan kearah Keira lalu menarik tangan Keira agak kasar.

"Ayo" ucapnya.

"Eh, tunggu lepas" lirih Keira mencoba melepas genggaman Seunghun.
Tapi Seunghun tidak menggubris dan terus berjalan.

"Seunghun, sakit" lirih Keira makin melemah. Seunghun pun tersadar dan langsung melepas genggamannya.

Keira mengelus pergelangan tangannya yang tampak memerah.

"Lo, kasar banget sih" ketus Keira. Seunghun terkejut. Bibir nya tampak bergetar ingin mengatakan sesuatu.

"Maaf" ucapnya pelan. Tak menjawab Keira langsung berjalan lebih dulu meninggalkan Seunghun.

 Tak menjawab Keira langsung berjalan lebih dulu meninggalkan Seunghun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lagu apa yang pengen lo nyanyiin?"

Seunghun dan Keira kini sedang berada di sebuah cafe.

Keira sejak tadi melamun sembari mengaduk-aduk minumannya.

"Ra" Seunghun menepuk pelan pundak Keira, membuat keira tersadar lamunannya.

"Lo, ngomong sama gue?" Keira berbicara malas.

Seunghun memutar bola mata nya jengah.

"Ya, lo kira gue lagi ngomong sama tembok?. Salah, gue lagi ngomong sama cicak"

"Haha, lucu" ledek Keira. Seunghun menyinggukan sedikit senyum di bibirnya.

"Gue serius, ra, waktu kita cuma seminggu" Seunghun menghembuskan nafas dalam.

"Terserah lo aja" Keira meneguk minumannya.
Seunghun menatap Keira jengah, merasa agak frustasi dengan tingkah Keira.

"Oke gue bakal nentuin. Dan lo, ga boleh nolak" ujar Seunghun.

Keira hanya menatap Seunghun remeh.

"Dari Soyou dan Baekhyun"

Dengan cepat Keira menoleh, menatap Seunghun tidak percaya.
Tatapan mata keira seolah berkata,
"Jangan bilang"

Seunghun tersenyum miring, lalu melanjutkan kalimatnya.



"Rain"

"Oh, damn!" -Keira
Keira menjerit dalam hati.

Dari banyak nya judul lagu. Kenapa, harus lagu yang hanya memiliki kenangan buruk dalam hidup Keira itu.








_____TheTruthoflove_____

~ To be continued ~

Don't forget to vote and comment chingudeul ^^






©RimaDescha
[

09 Januari 2019 ]

The truth of love » Kim JunKyu [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang