Chapter 15

1K 117 4
                                    

Happy reading♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading♡

.
.
.
.
.
. . . . .





"Seunghun?"
Keira menatap terkejut cowok yang kini berdiri di depan pintu rumah nya.

"Mau ngapain kesini?" Tanya Keira bingung.

"Lo, ada acara ga?" Tanya Seunghun balik. Keira berfikir sebentar.

"Kenapa?" Tanya Keira lagi.

"Ayo jalan"

"Hah?" Keira menatap Seunghun bingung. Merasa aneh dengan ajakan Seunghun yang tiba-tiba.

"Bisa, kan?"

"Eh, bentar gue siap-siap dulu, tunggu di dalam aja" Keira mempersilahkan Seunghun masuk.
Seunghun berjalan masuk, mata nya mengamati seisi rumah yang terlihat sepi.

"Lo, sendiri?" Tanya Seunghun yang membuat langkah Keira terhenti.

"Iya, Yedam sama Yoonbin tadi keluar" jawab Keira.
"Gue ke atas dulu, ya"

Seunghun hanya mengangguk sebagai jawaban.

Seunghun hanya mengangguk sebagai jawaban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Halo?"
Keira mengangkat telfon sembari terus berjalan menyusuri mall bersama Seunghun di sebelahnya.

"Lo dimana, ra?. Kok, rumah lo sepi?"

"Eh. Iya gue lagi di luar, kyu. Kenapa?" Tanya Keira balik.

"Lo lupa?"

"Lupa ap-- OH IYA!!" Keira menghentikan langkah nya, lalu menepuk dahi nya pelan.

"Sorry banget, kyu. Gue bener-bener lupa udah janji mau keluar bareng lo" lirih Keira. Terdengar helaan nafas pelan di seberang telfon.

"Yaudah. Gapapa, ra, lain kali aja"

"Iya, kyu. Maaf banget, ya. Gue bener ga inget"

"Iya gapapa, udah ya ra, bye" Junkyu memutuskan sambungan telfon duluan. Keira menatap hp nya penuh penyesalan.

"Siapa?" Tanya Seunghun yang sedari tadi diam mendengarkan Keira berbicara di telfon.

"Junkyu" jawab Keira singkat. Lalu kembali melanjutkan jalannya.
Seunghun hanya mengangguk dan mengikuti langkah Keira.


>>>


#Junkyu pov

Gue natap nanar hp di tangan gue.
Harusnya, sekarang gue udah pergi jalan bareng Keira.

Tapi, gagal. Karena Keira yang beralasan lupa. Padahal, gue udah nunggu-nunggu saat ini. Gue, udah nyiapin diri, buat nyatain perasaan ke Keira. Tapi, semuanya kaya sia-sia.

Gue udah di depan rumah Keira, dan sekarang bingung harus kemana. Rasanya, males banget kalau harus balik ke rumah.

Sebenernya rumah Keita tepat di sebelah rumah Keira. Gue bisa aja mampir kesana. Tapi, gue ga terlalu suka dengan Keita. Dia itu terlalu berisik, gue capek aja kalau harus ngedengerin bacotan dia.

Setelah fikir panjang. Gue akhirnya gue mutusin buat nelfon Mashiho.

"Ho. Lo, di mana?"

"Gue di rumah, kenapa?"

"Ayo keluar"

"Eeetttss, mau traktir ga?. Kalo nggak gue males"

"Yaudah, ayo"

"Serius?, Oke. Gue otw rumah lo"
Mashiho terdengar berteriak semangat di seberang telfon.

"Gausah, gue jemput ke rumah"

"Okee, siappp"
Gue lalu memutus sambungan telfon, dan langsung melajukan motor menuju rumah Mashiho.

"Okee, siappp"Gue lalu memutus sambungan telfon, dan langsung melajukan motor menuju rumah Mashiho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue sama Mashiho sekarang udah di sebuah Mall.
Padahal, tadinya cuma pengen ngajak ni cowok cantik ke resto doang. Eh, dia nya ngebet ngajak ke Mall. Ya udah gue akhir nya ngikut aja, males debat.

Gue jalan tanpa memperhatikan sekeliling. Pikiran gue masih terfokus pada Keira. Gue masih mikirin dia dari tadi.

"Kyu" panggil Mashiho tiba-tiba membuyarkan lamunan gue.

"Apaan?"

"Lo, liat itu coba" ujarnya sembari menunjuk kearah toko aksesoris. Gue menajamkan pandangan kearah yang di tunjuk Mashiho.

"Itu, bener Keira sama Seunghun, kan?" Celetuk Mashiho yang seketika membuat gue membeku.

Keira sama Seunghun?.
Oke. Gue paham. Pantas Keira lupa udah janjian sama gue, orang dia lagi bareng Seunghun.

"Udah, lah. Biarin aja, ayo cari makan" gue menarik paksa tangan Mashiho buat pergi dari tempat itu.

Jujur hati gue sakit banget ngeliat Keira jalan sama Seunghun.
Tapi, gue bisa apa. Gue, kan, bukan siapa-siapa nya Keira.

Lebih baik gue pura-pura ga tau aja.
Biar rasa sakit gue ga makin parah.

"Makannya, gue bilang juga apa, buruan tembak keira. Kelamaan sih, lo" Mashiho mulai lagi ngomelin gue.
Gue menatapnya jengah.

"Lo, ga tau aja. Sebenernya hari ini gue mau nembak Keira" jelas gue, Mashiho langsung membulatkan kedua matanya.

"Serius lo?. Terus kenapa ga jadi?"

"Gimana mau jadi. Orang pas gue jemput Keira bilang lupa udah janjian sama gue. Dan ternyata lagi jalan bareng Seunghun. Haha" gue ketawa garing, tapi Mashiho justru natap gue prihatin.

"Lo, yang sabar, ya" Mashiho menepuk punggung gue pelan. Gue cuma bisa menghela nafas pelan lalu mengangguk.

Emang nyatanya, cinta sepihak itu nyakitin. Boro-boro berharap perasaan gue dibalas, keberadaan gue aja dianggap semu.
















_____Thetruthoflove_____
~ To be continued ~











©RimaDescha
[ 02 Mei 2019 ]

The truth of love » Kim JunKyu [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang